S&P500 Futures - Ketertarikan terhadap risiko nampaknya agak terhambat pada Selasa pagi meskipun para pedagang dari Tokyo kembali setelah akhir pekan yang panjang. Hal ini dapat disebabkan oleh suasana hati yang waspada menjelang data AS, serta berita-berita yang bervariasi mengenai area risiko utama.


Saat ini, S&P500 Futures mencatatkan penurunan 0,10% di level tertinggi sejak April 2022, dengan nilai sekitar 4.565 saat tulisan ini dibuat. Sementara itu, imbal hasil Treasury Amerika dengan tenor 10 tahun dan 2 tahun mengalami penurunan ringan di sekitar 3,80% dan 4,73% masing-masing. Perlu dicatat bahwa Indeks Dolar AS (DXY) masih terus tertekan di tengah optimisme yang berhati-hati, seiring dengan data yang suram pada hari Senin. Di sisi lain, komoditas dan mata uang Antipodean mengalami kenaikan tipis belakangan ini.


Namun, kekhawatiran yang diungkapkan oleh Federal Reserve (Fed) pada hari Jumat tidak bertahan lama karena data ekonomi AS sebelumnya tidak dapat mempertahankan optimisme terhadap ekonomi terbesar di dunia, yang sebelumnya didukung oleh angka yang positif mengenai konsumen. Pada hari Senin, Indeks Manufaktur Empire State New York (NY) untuk bulan Juli mengalami penurunan menjadi 1,1 dari sebelumnya 6,6 dan meleset dari perkiraan pasar yang seharusnya mencapai 0,0.


Data tersebut tidak berhasil membangkitkan minat penjual di Indeks Dolar AS (DXY) pada awalnya, tetapi kemudian memberatkan DXY, yang sebelumnya mengalami pemulihan pada hari Jumat berkat hasil positif dari Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM) dan ekspektasi inflasi konsumen untuk bulan tersebut.


Di tempat lain, John Kerry, Utusan Iklim Amerika Serikat, berada di Tiongkok untuk menandai upaya lain dari Washington dalam meningkatkan hubungan antara China dan AS. Kunjungan ini mengikuti kunjungan Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada awal Juli. Para pembuat kebijakan AS bertemu dengan diplomat terkemuka Tiongkok, Wang Yi, pada Selasa pagi, dan Reuters melaporkan bahwa mereka menyatakan, "Harapan kami sekarang adalah bahwa ini dapat menjadi awal dari kerja sama baru untuk menyelesaikan perbedaan di antara kita."


Di sisi lain, kebijakan di Bank Sentral Eropa (ECB), Fed, BoE, Bank of Canada (BoC), dan SNB semuanya mungkin akan kehabisan dorongan di tengah kekhawatiran ekonomi, sehingga mendukung optimisme yang berhati-hati.


Selanjutnya, data Penjualan Ritel AS untuk bulan Juni diharapkan akan mengalami kenaikan sebesar 0,5% dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar 0,3%. Informasi ini akan menjadi sangat penting untuk menentukan arah yang jelas. 


Selain itu, Produksi Industri AS untuk bulan Juni diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar -0,1% dibandingkan dengan penurunan sebelumnya sebesar -0,2%. Selain itu, berita terkait hubungan AS-Tiongkok dan pergerakan pasar obligasi juga menjadi hal yang penting untuk dipantau saat Jepang kembali dari akhir pekan yang panjang.

Baca Juga :

Saham S&P 500, Imbal Hasil Treasury Tertekan Karena Plafon Utang AS

Berita forex hari ini : S&P 500 tercatat anjlok 1,5% sejak Januari

Saham Asia Hari Ini : S&P 500 Menguat, Imbal Hasil Treasury Melemah

 

Peringatan!

Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!