Informasi inflasi dari Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat yang memiliki dampak tinggi untuk bulan Januari akan diumumkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) pada hari Selasa pukul 13:30 GMT (21:30 WIB). Data inflasi memiliki potensi untuk mengubah persepsi pasar terhadap kebijakan Federal Reserve (Fed), yang bisa memicu fluktuasi harga yang sangat tinggi di sekitar Dolar Amerika Serikat (USD).


Apa yang diharapkan dalam laporan CPI berikutnya?


Diperkirakan inflasi di Amerika Serikat (AS) akan naik sebesar 3% tahunan pada bulan Januari, sedikit lebih rendah daripada kenaikan 3,4% pada bulan Desember. Inflasi inti CPI, yang tidak termasuk fluktuasi harga pangan dan energi, diperkirakan turun menjadi 3,8% dari 3,9% pada periode yang sama.


CPI bulanan dan CPI inti diperkirakan akan meningkat masing-masing sebesar 0,2% dan 0,3%.

BLS mengumumkan pada Jumat bahwa mereka merevisi kenaikan CPI bulanan Desember menjadi 0,2% dari 0,3%, sementara CPI inti tetap sejalan dengan sebelumnya. Kenaikan CPI bulan November direvisi naik menjadi 0,2% dari 0,1%, sementara pertumbuhan bulan Oktober tetap tidak berubah sebesar 0,1%. BLS mencatat bahwa revisi CPI mencerminkan penyesuaian musiman baru.


Pada Januari, harga minyak meningkat lebih dari 6% akibat kekhawatiran terkait krisis di Laut Merah, sedangkan Indeks Kendaraan Bekas Manheim stagnan. Analis TD Securities menyatakan, "Inflasi inti diperkirakan tetap stabil di 0,3% bulan/bulan, dengan angka utama kemungkinan melambat menjadi 0,1%." Perkiraan IHK inti sekitar 0,27% bulan/bulan, menunjukkan potensi kenaikan antara 0,2% dan 0,3%. Laporan tersebut menyoroti bahwa harga kendaraan bekas menjadi faktor utama yang mempengaruhi inflasi, sementara OER/sewa diprediksi tetap stabil.


Bagaimana pengaruh laporan Indeks Harga Konsumen AS terhadap EUR/USD?


Setelah data pasar tenaga kerja yang mengesankan pada Januari, pandangan pasar terhadap kebijakan Federal Reserve (Fed) berubah, mengurungkan perkiraan penurunan suku bunga pada Maret. Menurut CME FedWatch Tool, kemungkinan The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan berikutnya lebih dari 80%.


Sebuah penurunan signifikan dalam data CPI Inti bulanan diperlukan agar pasar mempertimbangkan kembali kemungkinan penurunan suku bunga di Maret. Dalam situasi ini, imbal hasil Obligasi Negara AS dapat berubah arah, memberatkan Dolar AS (USD). Sebaliknya, data yang lebih kuat dari perkiraan dapat memberikan dampak positif pada USD dalam jangka pendek dibandingkan mata uang lainnya.

Pasar masih meragukan apakah The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Mei. Antara sekarang dan pengumuman kebijakan pada Mei, akan ada dua set data ketenagakerjaan dan inflasi. Oleh karena itu, investor mungkin menahan diri untuk mengambil posisi besar berdasarkan angka inflasi Januari dan menunggu perkembangan ekonomi beberapa bulan ke depan.

Baca Juga:

Data US CPI: Inflasi US November Diprediksi Turun, Peluang Cuan Sempit?

Analisa Harian Teknikal: 12 April 2023 – Jelang CPI, Dolar AS Terkoreksi

 


Peringatan!

Analisa “Indeks Harga Konsumen AS Januari Bikin Geger, Trader Euro Bersiap!” ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!