Kurs Dollar Australia hari ini turun intraday di sekitar 0,6645 setelah membalikkan kekuatan awal pada sesi Asia akibat faktor makro yang beragam dan sentimen hati-hati menjelang data/peristiwa penting minggu ini.  Berita forex hari ini mengenai AUD/USD kami rangkum langsung berdasarkan situs FxStreet.com.


Perlu diperhatikan, pasangan Aussie berhasil memantul dari level terendah dalam satu bulan pada hari sebelumnya, namun saat ini mengalami kesulitan untuk mempertahankan kenaikan akhir-akhir ini.


Meskipun Cina melarang produk Teknologi Mikron, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), Presiden AS Joe Biden mengungkapkan harapannya bahwa hubungan dengan Cina akan membaik "segera" dalam KTT Kelompok Tujuh (G7) di Jepang pada hari Minggu. 


Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa dugaan balon mata-mata awal tahun ini telah merusak hubungan, tetapi optimisme tetap ada. Para pembuat kebijakan juga menyampaikan bahwa pembicaraan mereka dengan Ketua DPR dari Partai Republik, Kevin McCarthy, berjalan dengan baik dan mereka berencana untuk melanjutkan pembicaraan pada hari Senin.


Di sebuah pengumuman pada hari Senin, People's Bank of China (PBOC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan kebijakan moneternya, yaitu Loan Prime Rates (LPR), tanpa perubahan. 


Dengan demikian, LPR terbaru dari PBOC untuk tenor satu tahun dan lima tahun adalah 3,65% dan 4,30%. Sebelumnya, China Securities Journal (CSJ) telah meningkatkan harapan pemulihan ekonomi China dan mendukung penguatan AUD/USD untuk mempertahankan rebound dari hari sebelumnya, meskipun pasangan tersebut mengalami penurunan terkini.


Sebelumnya, terjadi peningkatan taruhan pasar terhadap kenaikan suku bunga sebesar 0,25% oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan Juni, sementara panggilan untuk penurunan suku bunga pada tahun 2023 menurun. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi AS yang optimis minggu lalu dan komentar hawkish dari pejabat-pejabat Fed. 


Namun, perlu diperhatikan bahwa Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, juga mengungkapkan kekhawatiran terkait inflasi pada hari Jumat. Meskipun demikian, ia juga menyatakan bahwa krisis perbankan yang terjadi baru-baru ini, yang menyebabkan pengetatan standar kredit, telah mengurangi tekanan untuk menaikkan suku bunga.


Dalam konteks ini, S&P 500 Futures tampak tidak pasti, sementara saham di kawasan Asia-Pasifik mengalami penurunan yang lebih rendah. Hal ini terjadi akibat suasana hati-hati di pasar menjelang pembicaraan mengenai plafon utang utama AS hari ini, perundingan IMP antara Australia dan AS minggu ini, serta rilis Risalah Fed.

Baca Juga :

Kurs Australia Hari Ini Terhadap Dolar AS Merosot 0,3%

Inflasi Konsumen Australia Optimis, Aussie Melambung


Peringatan!
 
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  
 

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!

Dengan Akun Ini, Dapetin Profit Trading Secara Maksimal, Jadiin Peluang Cuan!