Kurs Australia hari ini mengalami kerugian mingguan kedua secara beruntun pada hari Jumat karena investor mengubah ekspektasi suku bunga Australia. Sementara itu, prospek kenaikan suku bunga di Selandia Baru minggu depan membuat mata uang Kiwi menguat secara mingguan.


Nilai tukar AUD/USD mencapai level terendah dalam tiga minggu pada hari sebelumnya di $0,6605 dan tetap stabil di atasnya pada hari Jumat di $0,6622. Dukungan terdekat terletak di level terendah bulan April di $0,6573 dan level terendah bulan Maret di $0,6564. Jika terjadi penembusan di level tersebut, maka kemungkinan terjadi penurunan nilai tukar hingga mencapai $0,64.


Data minggu ini menunjukkan bahwa ketenagakerjaan Australia mengalami penurunan yang tidak terduga pada bulan April. Hal ini merupakan pertanda bahwa pasar tenaga kerja yang sebelumnya panas mungkin akan mengalami perlambatan, yang memperkuat argumen untuk menunda kenaikan suku bunga.


Di sisi lain, data yang solid dan retorika hawkish (kebijakan moneternya cenderung ketat) dari pejabat Federal Reserve AS telah meningkatkan risiko kenaikan suku bunga lebih lanjut di Amerika Serikat.


"Aussie tetap berada dalam tren penurunan dan mendekati posisi terendah tahun ini," kata ahli strategi CBA, Joe Capurso.


"Suku bunga yang akan dinaikkan oleh Reserve Bank of Australia pada bulan Juni mendatang tidak mungkin terjadi," Lanjutnya.


"Jika RBA tidak menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan, kemungkinan besar akan terjadi penurunan suku bunga sebagai perubahan berikutnya... kami masih memperkirakan AUD/USD akan berakhir kuartal ini di level 0,64 - dengan risiko mencapai level tersebut lebih cepat."


Aussie mengalami penurunan sekitar 0,3% terhadap dolar AS dalam minggu ini. Sementara itu, Kiwi (NZDUSD) sebaliknya mengalami kenaikan sebesar 0,7%. Nilai tukar NZDUSD naik 0,2% dan masih terletak di atas rata-rata pergerakan 50 hari di level $0,6235.


Analis yang disurvei oleh Reuters memprediksi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin di Selandia Baru minggu depan, meskipun pasar dengan cepat mengantisipasi risiko yang semakin besar. Hal ini disebabkan oleh migrasi dan anggaran pengeluaran yang relatif besar, yang terus meningkatkan tekanan inflasi. (0#RBNZWATCH).


Swap suku bunga dua tahun sebagai benchmark di Selandia Baru (NZDSM3NB2Y=) telah mengalami lonjakan sebesar 50 basis poin dalam minggu ini.


Obligasi pemerintah Australia mengalami tekanan, dengan kontrak berjangka tiga tahun (YTTc1) turun sebanyak 12 tik pada hari Jumat menjadi 96,68, sementara kontrak berjangka 10 tahun (YTCc1) turun sebanyak 11 tik menjadi 96,40.

Baca Juga :

Dollar Australia (AUD/USD) Merosot 0,2% Karena Jeda Suku Bunga

Inflasi Konsumen Australia Optimis, Aussie Melambung

 

Peringatan!
 
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  
 
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!

Dengan Akun Ini, Dapetin Profit Trading Secara Maksimal, Jadiin Peluang Cuan!