Pada perbankan setiap negara, pastinya terdapat berbagai macam bank yang bisa dipilih oleh masyarakat untuk melakukan transaksi mengenai keuangan. Sama halnya dengan Indonesia, di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam bank seperti BNI, BRI, BCA, Mandiri, dan lainnya. Namun, terdapat satu bank yang menaungi semua bank yang ada di Indonesia tersebut. Bank ini disebut dengan Bank Sentral. Bank sentral adalah sebuah instansi lembaga keuangan di Indonesia yang tugasnya sendiri diserahkan pada Bank Indonesia. Bank sentral akan bertanggung jawab mengenai stabilitas mata uang, stabilitas sektor perbankan, menjaga tingkat inflasi, dan seluruh keuangan dalam suatu negara. Untuk lebih lengkapnya mengenai bank sentral itu sendiri, kalian bisa membaca artikel di bawah ini.

Bank Sentral Adalah?

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bank sentral adalah sebuah instansi atau lembaga keuangan yang memiliki tanggung jawab atas suatu kebijakan moneter dan melahirkan tingkat aktivitas ekonomi yang stabil dalam suatu negara tersebut. Bank sentral adalah milik pihak swasta dalam suatu pemerintah negara yang memiliki kewenangan penuh dan independen atas peraturan juga pengawasan berbagai kegiatan lembaga keuangan bank di Indonesia. Bank sentral ini dimaknai sebagai satu lembaga yang harus bisa mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Inilah alasan kenapa dari pengertian bank sentral sendiri bisa disebut sebagai pengendali tingkat inflasi. Pada Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 menjelaskan pengertian Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort.

Tugas Bank Sentral

Bank sentral ini memiliki tugas pada pembentukannya. Yang pertama yaitu, menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter. Wewenang ini meliputi menetapkan tingkat diskonto, cadangan minimum bank umum, menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi, melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang, dan juga melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Yang kedua, tugas dari bank sentral adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tugas ini meliputi menetapkan penggunaan alat atau instrumen pembayaran, melaksanakan dan memberikan persetujuan atas izin penyelenggaraan jasa sistem pembayaran, mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya, dan juga berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah yang mencakup mencabut, menarik, serta memusnahkan uang dari peredaran. Yang ketiga, tugas dari bank sentral adalah mengatur dan melakukan pengawasan bank. Dengan tugas meliputi, mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku, menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, mengawasi bank, menetapkan ketentuan perbankan dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian yang bertujuan untuk mencapai stabilitas sistem keuangan.

Fungsi Bank Sentral

Terdapat juga fungsi dari bank sentral adalah menjaga sistem pembayaran agar berjalan lancar. Jika terdapat risiko yang tidak terduga, maka fungsi dari Bank Indonesia itu sendiri untuk mencegah agar tidak terjadinya hal tersebut. Sebagai bank sentral, bank indonesia harus mengatur mekanisme sistem pembayaran yang berlaku dan dilakukan oleh lembaga keuangan lainnya. Yang kedua terdapat fungsi bank sentral adalah sebagai pelaku riset dan juga pemantauan. Dikarenakan Bank Indonesia bertanggung jawab untuk melindungi stabilitas keuangan dari adanya ancaman, Bank Indonesia harus mengetahui lebih dulu informasi mengenai hal-hal yang membahayakan stabilitas keuangan. Nantinya, Bank Indonesia perlu melakukan pemantauan untuk mencari tahu apakah terdapat kerentanan di sektor keuangan juga mendeteksi potensi hal tak terduga pada sistem keuangan. Yang ketiga, fungsi dari bank sentral adalah tempat penyimpanan kas negara. Untuk menjalankan fungsinya ini, Bank Indonesia melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan. Koordinasi yang dilakukan ini mulai dari pembuatan laporan, penyimpanan dana, mengeluarkan dana, hingga ambil pinjaman dari luar negeri. Dan yang terakhir, fungsi dari bank sentral adalah memberi bantuan kepada bank umum agar lepas dari krisis. Setiap bank pastinya akan mengalami krisis dalam perjalanannya, baik kecil maupun besar. Dengan adanya bank sentral ini, maka bank-bank tersebut bisa mempunyai tempat untuk mencari pertolongan. Bank Indonesia itu sendiri biasanya memberi bantuan berupa pendanaan. Maka, Bank Indonesia ini akan berperan sebagai jaring pengaman sistem keuangan atau diistilahkan dengan Lender of The Last Resort.

Tujuan Bank Sentral

Bank sentral ini memiliki satu tujuan tunggal. Tujuan dari bank sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek yaitu, kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek yang mempengaruhi ini tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara yang kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan adanya ini, tercapainya tujuan tersebut bisa diukur dengan mudah, apakah telah tercapai, atau masih belum terlaksana.

Bank Sentral Negara Maju

Bukan hanya di Indonesia, pada negara lain pun pastinya terdapat bank sentral yang menaungi setiap bank pada negara mereka. Terlebih lagi pada negara-negara maju. Berikut ini beberapa bank sentral pada negara-negara maju yang ada di dunia.

Federal Reserve (The Fed)

Bank sentral yang dimiliki oleh negara Amerika Serikat adalah Federal Reserve atau yang biasa dikenal dengan sebutan The Fed. Lembaga ini mengurusi beberapa kebijakan finansial, termasuk tingkat pengaruh kepentingan pribadi, keseimbangan masalah ekonomi regional, pencegahan kepanikan finansial, dan jenis cadangan yang digunakan utnuk mendukung mata uang. Federal Reserve Bank ini mendanai operasinya sendiri, terutama dari bunga pinjamannya dan sekuritas yang dimilikinya. Selain itu, pengeluaran dan dividen yang dibayarkan biasanya merupakan sebagian kecil dari pendapatan Federal Reserve Bank setiap tahunnya. Fungsi dan peran dari bank sentral Federal Reserve ini adalah, bertindak sebagai deposan untuk cadangan bank, meminjamkan kepada bank untuk menutupi defisit dana jangka pendek, siklus bisnis musiman, atau permintaan likuiditas luar biasa, mengumpulkan dan menghapus pembayaran antar bank, mengeluarkan uang kertas untuk sirkulasi umum sebagai mata uang, mengelola akun deposito pemerintah federal, dan juga melakukan lelang dan pembelian kembali utang federal.

European Central Bank (ECB)

Bank sentral yang dimiliki oleh negara-negara di Eropa adalah European Central Bank atau yang biasa disebut dengan ECB. European Central Bank ini memiliki otorisasi terhadap mata uang zona Euro. ECB ini merupakan salah satu bank sentral yang paling berpengaruh di dunia selain Federal Reserve Bank yang berada di Amerika Serikat. ECB sendiri mengawasi 120 bank sentral dan bank komersial di negara-negara anggota. ECB dan bank sentral lainnya ini membentuk sebuah Eurosystem yang berguna untuk menjaga stabilitas moneter dan bertanggung jawab terhadap aspek seperti kebijakan moneter, operasi valuta asing, cadangan mata uang asing kawasan euro, dan juga sistem pembayaran. Bank sentral eropa ini juga berfungsi untuk menjaga stabilitas harga dan menjaga nilai euro. Sebagaimana bank sentral lainnya, ECB memonopoli penerbitan uang di zona euro. ECB melakukannya dengan mengendalikan uang yang tersedia bagi bank sentral dan bank komersial di negara-negara anggota Uni Eropa yang memenuhi syarat. Selain itu, ECB juga membuat pengumuman suku bunga acuan dan jumlah pasokan uang. Jika bank di negara anggota telah memberikan jaminan, mereka kemudian dapat menempatkan penawaran mereka untuk dana ECB melalui mekanisme lelang. Setelah bank mendapatkan dana, mereka akan menggunakannya untuk memberikan pinjaman kepada individu dan bisnis.

Bank of England (BoE)

Terdapat juga Bank of England sebagai salah satu bank sentral negara mata uang utama yang juga sering menjadi fokus perhatian pasar keuangan global. BoE ini merupakan bank sentral dari negara Inggris yang didirikan sejak tahun 1694. Tugas dari bank sentral BoE itu sendiri adalah sebagai penstabilitas moneter dan stabilitas finansial. Stabilitas moneter adalah kestabilan harga dan juga tingkat inflasi, sedangkan stabilitas finansial adalah membangun sistem finansial yang sehat dan kuat sebagai kunci pertumbuhan ekonomi di negara-negara Inggris. Untuk membantu tugas stabilitas moneter, di dalam tubuh BoE dibentuk Monetary Policy Committee (MPC), semacam FOMC di Federal Reserve. Sedangkan untuk membantu stabilitas finansial, ada Financial Policy Committee (FPC) yang dibentuk pada Juni 2011. Terdapat instrumen kebijakan moneter milik bank sentral BoE adalah suku bunga, pembelian obligasi, atau perluasannya, program Quantitative Easing (QE), dan juga instrumen kebijakan moneter lainnya.

Bank of Japan (BoJ)

Sedangkan pada negara Jepang, terdapat bank sentral yang bernama Bank of Japan atau yang biasa disebut dengan BoJ. Bank of Japan ini memonopoli pencetakan, pendistribusian, dan pengawasan mata uang Yen. Bank of Japan juga memiliki tugas sendiri pada bidang moneter yaitu, mencetak mata uang Yen dan mengatur serta mengawasi peredarannya, menjamin kestabilan sistem keuangan di negara Jepang, menerapkan kebijakan moneter yang diperlukan untuk mencapai target inflasi, mengatur portfolio kekayaan negara seperti cadangan emas, valuta asing, dan lainnya juga efek pemerintah, ikut serta dalam kegiatan-kegiatan internasional, dan yang terakhir mengumpulkan berbagai data ekonomi dan mengadakan penelitian serta analisa. Untuk instrumen yang digunakan oleh bank sentral BoJ sendiri adalah suku bunga dan juga intervensi atas nilai tukar mata uang.

Swiss National Bank (SNB)

Selanjutnya terdapat Swiss National Bank yang merupakan bank sentral pada negara Switzerland. SNB sendiri memiliki 4 nama resmi yang berlaku di Swiss yaitu, Schweizerische Nationalbank (Jerman), Banque Nationale Suisse (Perancis), Banca Nazionale Svizzera (Italia), dan Bnca Naziunala Svizra (Romawi). SNB ini didirikan pada tahun 1907 yang bersifat independen dan berwenang dalam menetapkan kebijakan moneter, menerbitkan mata uang Swiss Franc (CHF), serta menjaga perekonomian Swiss agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, SNB juga melakukan pembayaran atas nama pemerintah Swiss, menyimpan, dan mengelola cadangan devisa pemerintah. Badan Eksekutif Swiss National Bank adalah dewan gubernur yang bertanggung jawab terhadap kebijakan moneter, strategi manajemen asset, dan kestabilan sistem keuangan. Untuk tugas Swiss National Bank ini yaitu menjaga tingkat kestabilan harga. Dalam hal ini, mata uang harus dipertahankan pada nilai tukarnya yang wajar sehingga Swiss dapat mempertahankan daya beli yang optimal. Bank sentral harus mampu mengatasi keadaan inflasi atau deflasi yang terjadi dengan mengatur tingkat suku bunga. Untuk menjaga tingkat inflasi, SNB melakukan perubahan atas kebijakan moneternya melalui instrumen seperti suku bunga dan alat kebijakan bank sentral lainnya. Biasanya setiap kuartal, SNB memberikan perkiraan target inflasi dan menetapkan suku bunga berdasarkan London Interbank Offered Rate (Libor) untuk jangka waktu 3 bulan pada mata uang Swiss Franc.

Reserve Bank of Australia (RBA)

Terdapat juga Reserve Bank of Australia atau yang biasa disebut dengan RBA. RBA ini merupakan bank sentral milik negara Australia yang mulai beroperasi sejak 14 Januari 1960. Bank sentral ini memegang tanggung jawab menyediakan jasa kepada Pemerintah Australia dimana keuntungan bank dikirim kembali, juga menyediakan jasa kepada bank sentral lain dan institusi pemerintah. Bank ini terdiri dari Payments System Board, yang mengatur semua kebijakan keuangan dan perbankan bank. Board (Dewan) ini terdiri dari anggota bank, departemen keuangan, lembaga pemerintah Australia lainnya, dan pemimpin institusi lain yang merupakan bagian dari ekonomi negara. Hampir sama dengan bank sentral negara lainnya, misi utama Reserve Bank of Australia adalah menjaga kestabilan mata uang AUD, ikut berperan dalam menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga negara Australia. Dalam menjalankan misi tersebut, RBA mengambil kebijakan seperti menentukan tingkat suku buga yang sesuai dengan target inflasi jangka menengah, menjaga sistem keuangan tetap kokoh, menciptakan sistem pembayaran yang efisien, dan menerbitkan mata uang sebagai alat pembayaran. Selain itu, RBA ini menaungi jasa layanan perbankan atas nama pemerintah Australia, serta mengelola emas dan mata uang asing sebagai cadangan devisa. Dalam prakteknya, RBA lebih fokus pada pengendalian tingkat inflasi melalui penyesuaian berbagai kebijakan. Setelah mengetahui apa itu bank sentral adalah, fungsi, tugas, dan tujuan, serta contohnya, diharapkan nantinya kalian akan lebih memahami bagaimana cara kerja dan misi dari bank sentral itu sendiri. Demikian pembahasan dari GICTrade mengenai penjelasan "Bank Sentral Adalah". Kalian juga bisa mencari tahu informasi lain mengenai perbankan, investasi, dan keuangan yang lainnya, seperti "Perusahaan Fintech di Indonesia: Ciri Legal, Ilegal & Contoh" hanya di Jurnal GIC. Pastikan juga kamu memperdalam ilmu forex di GICTrade, via ebook scalping, dan juga NFP live trading.