Saham S&P 500 - Pada Rabu pagi, profil risiko masih belum jelas setelah terjadi sentimen negatif pada hari sebelumnya. Meskipun demikian, suasana hati-hati pasar dapat dikaitkan dengan kecemasan menjelang data atau peristiwa utama yang akan terjadi minggu ini.


Sementara itu, S&P500 Futures, yang mencerminkan tingkat risiko yang diambil oleh investor terhadap pasar saham AS, berhenti turun setelah mencapai level tertinggi dalam 14 bulan pada awal minggu. 


Saat ini, kontrak S&P500 Futures cenderung tidak aktif dan berada di sekitar level 4.436 pada saat penulisan. Di sisi lain, imbal hasil obligasi Treasury AS dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan pada hari Selasa sekitar 3,74%, namun penurunan tersebut telah menguranginya pada saat penulisan.


Secara umum, pernyataan tersebut menyiratkan beberapa isu geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China yang dapat mempengaruhi pasar keuangan. Selain itu, kebijakan hawkish bank sentral dan data ekonomi yang beragam juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan oleh pedagang intraday.


Pernyataan juga menyebutkan bahwa China sedang berupaya mendorong pertumbuhan ekonominya untuk menghindari resesi. Kementerian Keuangan China (MoF) telah mengumumkan rencana untuk memotong pajak pembelian dalam beberapa tahun ke depan. Namun, ada kekhawatiran di pasar bahwa data ekonomi AS belum cukup kuat untuk memungkinkan para penjual (beruang) untuk mengambil alih pasar.


Pernyataan tersebut mengindikasikan adanya ketegangan antara AS dan China, dengan Kementerian Luar Negeri China (MoFA) menyatakan bahwa AS telah melanggar janji politiknya terhadap China. Selain itu, Presiden AS Joe Biden menggambarkan Presiden China Xi Jinping sebagai seorang diktator, yang menambah kekhawatiran terhadap ketegangan yang meningkat antara China dan Amerika.


Di sisi lain, pejabat dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve (Fed) memiliki kecenderungan hawkish, meskipun mereka melihat data ekonomi yang beragam, terutama di Jerman, yang dapat mempengaruhi sentimen pasar.


Pada hari Selasa, beberapa calon anggota Federal Reserve (Fed) menyuarakan dukungan terhadap kenaikan suku bunga, sementara pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) berusaha meredakan kekhawatiran bahwa bank sentral di wilayah tersebut mendekati perubahan kebijakan. 


Penting untuk dicatat bahwa data perumahan AS terlihat terlalu optimis pada hari Selasa, sementara Indeks Harga Produsen (PPI) Jerman mencatat data yang mengecewakan.

Dalam situasi ini, Indeks Dolar AS (DXY) mengalami jeda setelah mengalami tren penurunan selama tiga hari, sementara harga emas mengalami kenaikan ringan setelah berhasil menembus level support utama dalam penurunan sebelumnya.


Mendatang, inflasi di Inggris dan pidato dari beberapa gubernur bank sentral di AS, Eropa, dan Inggris diharapkan dapat memberikan wawasan yang menarik bagi para pedagang. Namun, kesaksian dua tahunan Ketua Fed Jerome Powell akan menjadi sangat penting untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang arah pasar.

 Baca Juga : Saham S&P 500, Imbal Hasil Treasury Tertekan Karena Plafon Utang AS

 

Peringatan!

Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda. 

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!