Saham Asia mengikuti jejak saham S&P 500 karena sejumlah keranjang 500 AS menunjukkan pemulihan yang solid sejak Kamis. Pemulihan yang luar biasa di ekuitas AS nampak setelah investor mengabaikan peluang risiko krisis perbankan dunia dan menyambut meningkatnya ekspektasi naiknya suku bunga yang lebih kecil oleh Fed.

saham asia
Saham Asia Hari Ini

 

Berdasarkan laporan dari fxstreet.com, indeks DXY terkoreksi tajam berada di bawah 104,10 karena daya tarik untuk aset safe haven tertekan secara dramatis. Minat pembelian yang besar terhadap ekuitas global menunjukkan peningkatan risk appetite para pelaku pasar.


Pada saat berita ini dimuat, Nikkei225 Jepang naik ke poin 1,14%, ChinaA50 juga ikut naik sebesar 1,33%, Hang Seng melonjak 1,72%, dan Nifty50 bertambah 0,50%. 


Saham di China menguat menjelang keputusan suku bunga oleh PBoC yang akan diumumkan pada hari Senin nanti. Mempertimbangkan persyaratan stimulus untuk memicu permintaan keseluruhan dalam perekonomian Tiongkok setelah mereka berhasil mengendalikan pandemi dan selanjutnya diharapkan kebijakan moneter yang ekspansif. 


Ekonom di UOB Grup memberi saran bahwa PBoC bisa menurunkan tingkat suku bunga pinjaman (LPR) untuk pertemuan berikutnnya pada 20 Maret. Mereka lebih lanjut menambahkan agar kebutuhan untuk langkah-langkah dukungan lebih lanjut terhadap ekonomi riil dan untuk LPR 5 tahun turun demi meningkatkan permintaan akan perumahan. 


Mereka juga melihat kemungkinan LPR 1 tahun akan turun sampai 3,55% dan LPR 5 tahun menjadi 4,20% untuk bulan Maret, mengikuti NPC. 


Sementara itu, ekuitas Jepang menguat karena Haruhiko Kuroda yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur BoJ menganjurkan penurunan suku bunga lebih lanjut. Investor harus menyadari fakta bahwa suku bunga BoJ saat ini sudah negatif, dan penurunan suku bunga lebih lanjut memberikan lebih banyak stimulus yang dibutuhkan untuk memicu permintaan yang lebih banyak. 


Mundurnya Silicon Valley Bank berhasil memicu permintaan Yen sebagai safe haven. Berdasarkan laporan Bloomberg, Hedge fund memegang posisi bearish terbesar untuk Yen dalam enam bulan di minggu lalu. Perdagangan yang menyakitkan akibat mundurnya SVB tiba-tiba saja mendorong permintaan mata uang Jepang. 


Dari sisi minyak, harga minyak naik melonjak sebesar $69,00 karena telah direvisi naik pada PDB China tahun 2023 menjadi 6,0% oleh Goldman Sachs, menyampaikan lebih banyak permintaan minyak untuk ke depannya. Sebelumnya, perusahaan perbankan investasi memproyeksikan tingkat pertumbuhan sebesar 5,5%. 

baca juga :

Saham Asia Turun Efek Dari Bank di AS dan Eropa yang Memanas

 


Nikmati Kemudahan Trading & Take Profit Hanya Dalam Satu Aplikasi, Download Sekarang!




Peringatan!

Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!