Pada hari Kamis, mata uang Asia mengalami pelemahan karena dolar yang menguat, dengan investor kembali fokus pada AS dan kampanye pengetatan kebijakan moneter global. Hal ini terjadi setelah krisis di sektor keuangan global mereda.

mata uang asia
Berita Mata Uang Asia Hari Ini

 

Baht Thailand (USDTHB) adalah mata uang yang paling terdampak, dengan turun sebesar 0,4% setelah mengalami kenaikan selama dua hari berturut-turut.


Hal ini terjadi setelah Bank of Thailand (BoT) menaikkan suku bunga mereka sebesar 25 basis poin untuk kelima kalinya secara berturut-turut pada hari Rabu. Meskipun demikian, Baht Thailand masih di jalur untuk mengalami kenaikan bulanan lebih dari 2,5% di bulan Maret.


Menurut analis dari MIDF Amanah Investment Bank, ada tekanan yang lebih rendah pada Bank Sentral Thailand untuk melakukan intervensi lebih lanjut melalui kebijakan moneter dalam rangka menurunkan tingkat inflasi. 


Selain itu, perubahan yang bertahap pada jalur suku bunga Federal Reserve AS akan mengurangi tekanan dari luar pada Baht dan jalur moneter Bank of Thailand.


Di sisi lain, data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa ekspor Thailand yang didasarkan pada pabean mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut pada bulan Februari, turun sebesar 4,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Dolar Singapura dan peso Filipina juga Korea Selatan turun antara 0,1% dan 0,2%. Pasar mata uang tidak memiliki arah yang jelas untuk minggu ini, karena sebagian aliran kuartal atau bulan dan menjelang data perekonomian AS.


Trader tengah menantikan data PCE AS bulan Februari, yang akan menjdi pengukur inflasi pilihan Fed, untuk menilai lebih lanjut mengenai prospek dolar dan suku bunga.


Bank sentral Malaysia, yaitu Bank Negara Malaysia, telah mempertahankan suku bunga acuannya pada dua pertemuan terakhir, namun pada hari Rabu Bank Negara Malaysia menunjukkan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga di masa depan karena tingkat inflasi yang diprediksi akan tetap tinggi sepanjang tahun.


Keputusan tersebut didasarkan pada fakta bahwa inflasi di Malaysia meningkat menjadi 4,5% pada Februari 2023, dari 4,1% pada Januari 2023, yang dipicu oleh kenaikan harga makanan dan minuman serta biaya transportasi. 


Meskipun Bank Negara Malaysia memperkirakan bahwa inflasi akan moderat, namun tingkat inflasi yang tinggi ini tetap menjadi perhatian bagi bank sentral, dan kenaikan suku bunga menjadi salah satu solusi untuk mengendalikan inflasi.


Namun, keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan tidak selalu mudah, karena kenaikan suku bunga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.


Oleh karena itu, Bank Negara Malaysia kemungkinan akan mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mereka mengambil keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan.


Pernyataan tersebut menyatakan bahwa nilai tukar Ringgit Malaysia (MYR) terhadap Dolar AS (USD) turun sebesar 0,1%, tetapi diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 1,4% selama bulan Maret.


Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan cukup kuat di Malaysia, tetapi juga adanya risiko inflasi yang lebih tinggi.


Menurut analis di United Overseas Bank, karena pertumbuhan ekonomi yang diharapkan kuat dan risiko inflasi yang lebih tinggi, diharapkan suku bunga naik sebesar 25 basis poin untuk pertemuan kebijakan berikutnya yang akan diselenggarakan pada bulan Mei.


Di Indonesia, Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia mengatakan bahwa perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh antara 5,1% hingga 5,2% tahun ini, didukung oleh konsumsi domestik dan investasi.


IDR terhadap Dolar Amerika (USD) stabil selama sesi tersebut dan diperkirakan akan mengalami kenaikan marjinal selama bulan Maret.

Baca juga :

Mata Uang Asia Melemah Karena Fokus Pada Kebijakan Global



Peringatan!

Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!