Berita kontrak berjangka - Minat terhadap risiko membaik di awal Senin karena para pelaku pasar merasa terhibur oleh langkah-langkah stimulus ekonomi yang diambil oleh pemerintah Tiongkok. Mereka juga tengah mengevaluasi pergerakan pasar selama minggu sebelumnya, sambil menantikan data inflasi dan kondisi ketenagakerjaan tingkat atas di Amerika Serikat. 


Faktor-faktor yang mendukung pandangan optimis termasuk pernyataan beragam dari para pimpinan bank sentral global dalam acara Simposium Jackson Hole, serta dimulainya kembali perdagangan saham perusahaan real estat Tiongkok yang bermasalah, Evergrande, setelah terhenti selama 17 bulan.


Dalam konteks ini, Kontrak berjangka indeks S&P 500 berhasil mempertahankan kenaikan setelah pemulihan dari level terendah satu minggu sebelumnya, mencapai sekitar 4.420 dan mengalami kenaikan sebesar 0,10% dalam perdagangan intraday. 


Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 10-tahun mengalami penurunan mendekati 4,23%, setelah sebelumnya mengalami kenaikan selama empat minggu berturut-turut. Pergerakan ini terjadi setelah mencapai level tertinggi sejak tahun 2007 dan ditutup dengan kerugian kecil selama minggu tersebut.


Berita yang muncul menjelang akhir pekan dari Tiongkok mengindikasikan adanya rencana langkah tambahan guna menggalakkan aktivitas ekonomi. Ini akan dilakukan melalui pengurangan separuh dari tingkat bea materai yang berlaku saat ini, yakni sebesar 0,1%, pada perdagangan saham. 


Laporan serupa juga muncul dari Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip sumber-sumber yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai proses pengambilan keputusan di Tiongkok. WSJ menyoroti pandangan filosofis yang dipegang oleh Ketua Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping, yang cenderung konservatif terhadap pertumbuhan yang terinspirasi oleh gaya konsumsi Barat. Meski demikian, ada juga rekomendasi untuk menghadirkan lebih banyak stimulus ke depan.


Selain itu, kekhawatiran yang bervariasi di kalangan pelaku pasar mengenai kejelasan kebijakan moneter yang mengetat dari bank sentral-bank sentral utama juga memberikan dorongan kepada para pedagang untuk tetap mengambil sikap yang hati-hati dan waspada terhadap kondisi pasar.


Dalam satu pekan terakhir, Jerome Powell, yang menjabat sebagai Ketua Federal Reserve (Fed), kembali menguatkan posisinya yang memperjuangkan tingkat suku bunga "lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama." Dia menekankan bahwa kebijakan semacam itu memiliki ciri restriktif, namun Fed tidak mampu mengukuhkan secara pasti tingkat suku bunga netral. Para pengambil kebijakan juga menambahkan bahwa masih banyak langkah yang perlu diambil untuk mengembalikan stabilitas harga, dan mereka juga mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi yang tidak pasti memerlukan respons kebijakan moneter yang tanggap.


Dalam konteks ini, perlu dicatat bahwa para pembuat kebijakan dari bank sentral utama lainnya, termasuk ECB, BoE, dan BoJ, juga menunjukkan kecenderungan sikap hawkish. Karena hal ini, para pelaku pasar dibiarkan untuk menganalisis pergerakan pasar sebelum pembukaan perdagangan pada Senin pagi.


Di lokasi berbeda, Gina Raimondo, Menteri Perdagangan Amerika Serikat, mengunjungi Beijing dan pertemuannya dengan Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao, berlangsung dengan lancar, meskipun pembuat kebijakan tersebut mempertahankan langkah-langkah yang berhubungan dengan Keamanan Nasional Amerika.


Dalam konteks ini, saham-saham di pasar Tiongkok mengalami penguatan, bahkan saat perusahaan Evergrande kembali masuk ke dalam perdagangan setelah absen selama 17 bulan. Sentimen serupa juga berdampak pada pasar di kawasan Asia-Pasifik, sementara sebaliknya memberikan tekanan pada Indeks Dolar AS (DXY).


Selanjutnya, katalis risiko akan memberikan dorongan baru menjelang publikasi pengukuran inflasi favorit Federal Reserve (Fed), yakni IHK Pribadi Inti (PCE) untuk bulan Juli. Selain itu, data bulanan tentang ketenagakerjaan juga akan memiliki signifikansi penting dalam membantu mengarahkan pandangan ke depan.


Peringatan!

Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!

Baca Juga:

S&P500 Futures Naik ke Level Tertinggi 15 Bulan, Imbal Hasil Terbebani

Saham S&P 500 Dan Imbal Hasil Treasury AS Anjlok Karena Berita China