USDIDR hari Ini - Pasangan USD/IDR sedang berusaha untuk mencapai stabilitas di atas level resistensi krusial 15.000 dalam sesi Asia. Aset ini mengalami penguatan karena Badan Pusat Statistik melaporkan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juni. Analisis teknikal Rupiah hari ini berdasarkan data langsung dari situs FxStreet.com.


Angka inflasi bulanan menunjukkan pertumbuhan yang ringan sebesar 0,14%, sementara perkiraan awal menunjukkan angka yang lebih tinggi sebesar 0,24%. Namun demikian, angka tersebut tetap lebih tinggi daripada tingkat inflasi sebesar 0,09% yang tercatat pada bulan sebelumnya. Inflasi tahunan juga melambat menjadi 3,52%.


Menurut konsensus, tingkat inflasi sebesar 3,64% dan rilis sebelumnya mencapai 4%. Sedangkan inflasi inti, yang tidak memperhitungkan harga minyak dan pangan, mencapai 2,58%, tetapi tetap lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,64% dan rilis sebelumnya sebesar 2,66%. Hal ini memungkinkan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga tingkat suku bunga tetap stabil.


Sementara itu, kontrak berjangka S&P500 menunjukkan kondisi pasar yang sepi. Saham di AS banyak dibeli minggu lalu karena investor mengantisipasi bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin hanya akan melakukan satu kenaikan suku bunga.


Indeks Dolar AS (DXY) mengalami hambatan di sekitar level 103,00 dan diperkirakan akan tetap volatil menjelang rilis data PMI Manufaktur Amerika Serikat oleh Institute of Supply Management (ISM).


Berdasarkan konsensus, PMI Manufaktur terlihat mengalami ekspansi menjadi 47,2 dibandingkan dengan rilis sebelumnya yang mencapai 46,9. Investor perlu mencatat bahwa PMI Manufaktur AS telah mengalami kontraksi selama tujuh bulan berturut-turut, dan diperkirakan akan tetap dalam fase kontraksi karena suku bunga yang lebih tinggi dari Federal Reserve (Fed). Selain itu, Indeks Pesanan Baru diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 44,0 dibandingkan dengan rilis sebelumnya sebesar 42,6.


Penting bagi investor untuk mengamati data ini, karena hasil PMI Manufaktur dapat memberikan gambaran tentang kesehatan sektor manufaktur Amerika Serikat. Perubahan dalam data ekonomi ini dapat mempengaruhi pergerakan Dolar AS dan pasar keuangan secara keseluruhan.


Peringatan!


Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  


Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!

Baca Juga :

Kurs Rupiah Hari Ini Menguat di 14.700 Karena Data PDB Bervariasi

Rupiah Melemah ke Level Rp 15,650 Gara-gara Inflasi Negara Melemah