Harga Minyak WTI hari ini mengalami tekanan penjualan pada hari pertama minggu ini setelah sebagian besar pergerakan positif pada Jumat sebelumnya. Namun, komoditas ini berhasil pulih dari level terendah awal sesi Asia dan saat ini diperdagangkan sekitar $84,20, dengan penurunan sekitar 0,80% pada hari ini.


Secara lebih umum, harga minyak masih terjebak dalam kisaran perdagangan yang telah berlangsung selama beberapa hari karena para pelaku pasar kesulitan menilai dampak sebenarnya dari konflik Israel-Hamas dan apakah hal tersebut dapat memengaruhi pasokan minyak dari wilayah tersebut. 


Hal ini telah mengakibatkan kurangnya taruhan agresif pada komoditas ini dan membatasi pergerakan harganya dalam kisaran tertentu. Sementara itu, kenaikan harga minyak tampaknya terbatas karena muncul kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari kenaikan suku bunga yang cepat, yang dapat mengurangi permintaan bahan bakar.


Selain itu, para pedagang lebih memilih untuk menunggu informasi resmi mengenai aktivitas bisnis di Tiongkok dari Indeks Manufaktur Pembelian (IMP) sebagai petunjuk. Minggu ini, investor juga akan memantau peristiwa risiko utama termasuk pertemuan Bank of Japan (BoJ) pada hari Selasa, keputusan FOMC pada hari Rabu, dan Bank of England (BoE) pada hari Kamis. Selain itu, data awal Produk Domestik Bruto (PDB) Zona Euro dan laporan pekerjaan AS (NFP) diharapkan akan memengaruhi harga Minyak Mentah secara signifikan.


Pada saat yang sama, penguatan sedikit Dolar AS (USD), didukung oleh peningkatan imbal hasil obligasi Treasury AS dan ekspektasi Federal Reserve (Fed) yang cenderung hawkish, dianggap sebagai faktor utama yang melemahkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam Dolar AS. 


Secara teknis, pergerakan harga yang terbatas dalam kisaran saat ini menunjukkan ketidakpastian di kalangan pedagang dalam jangka pendek. Oleh karena itu, sebaiknya kita menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum membuat taruhan agresif terhadap harga Minyak Mentah.

Baca Juga :

Produksi Dipangkas, Harga Minyak WTI Terbang

WTI Crude Oil Kembali Bearish & Alami Kerugian 14.000 Barel

 


Peringatan!


Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!