Moving Average adalah indikator teknikal untuk menghitung rata-rata pergerakan saham. Anda dapat membaca tentang moving average selengkapnya dibawah ini. Sebelum membaca penjelasan tentang moving average lebih lanjut lagi, anda dapat menyaksikan video edukasi trading hanya di youtube GIC dan dapatkan informasi kelas trading gratis di Instagram GIC moving average adalah

Mengenal Apa itu Moving Average (MA)

Moving average dalam bidang keuangan adalah indikator saham yang umumnya digunakan pada technical analysis. Alasan untuk menghitung average pergerakan dari saham adalah untuk membantu melancarkan data dari harga dengan membentuk harga rata-rata yang akan terus di-update. Dengan melakukan perhitungan moving average, dampak turun naik acak jangka singkat atau pendek pada biaya saham dalam jangka waktu tertentu yang dimitigasi. Moving average merupakan suatu alat analisis teknis yang simple untuk dapat  menghaluskan sebuah data biaya dengan menciptakan harga rata-rata yang selalu terus di-update. Average diambil selama masa waktu tertentu, seperti  : 10 hari, 20 menit atau 30 minggu, dan juga periode waktu yang dipilih oleh trader. Terdapat keuntungan jika menggunakan moving average di dalam perdagangan yang anda lakukan, serta terdapat opsi tentang tipe moving average yang akan anda gunakan. Strategi moving average populer dan dapat disesuaikan dengan time-frame apa pun, sesuai dengan investor pedagang jangka pendek dan jangka panjang.

Perbedaan Jenis-Jenis Moving Average

Terdapat jenis dari moving average, anda dapat melihat perbedaan dari masing-masing jenis dibawah ini :

Simple Moving Average

Simple moving average (SMA) merupakan hitungan average estimasi harga yang dipilih, umumnya harga penutupan, dengan besaran masa dalam estimasi tersebut. SMA merupakan sebuah pergerakan average dari aritmatika yang dapat dikalkulasikan dengan menambah biaya terbaru dan juga lantas membagi angka tersebut pada jumlah kurun waktu dalam rata-rata kalkulasi. Contohnya, terdapat 1 orang dapat membumbui biaya penutupan sekuritas tersebut pada beberapa masa waktu dan juga selanjutnya memberi jumlah total ini dengan jumlah total masa yang sama. Average pada time frame pendek menimpali dengan cara yang cepat sebuah modifikasi pada harga keamanan yang melandasinya, sementara average dalam jangka waktu yang panjang akan lebih perlahan dalam menanggapi.
Rumus SMA
moving average       Di mana : An = Harga suatu aset pada periode n n = Jumlah periode total n Misalnya, ini adalah cara Anda menghitung rata-rata pergerakan sederhana dari sekuritas dengan harga penutupan berikut selama periode 15 hari. Minggu Pertama (5 hari): 20, 22, 24, 25, 23 Minggu Kedua (5 hari): 26, 28, 26, 29, 27 Minggu Ketiga (5 hari): 28, 30, 27, 29, 28 Rata-rata pergerakan 10 hari akan mengeluarkan average harga penutupan dalam awal 10 hari sebagai titik data awal atau pertama. Titik data selanjutnya akan menerjunkan harga paling awal dan menambahkan jumlah harga pada hari yang ke-11. Lalu mengambil average, dan juga seterusnya. Demikian juga, rata-rata pergerakan 50 hari akan mengumpulkan data yang cukup untuk average data dari 50 hari berturut-turut secara bergulir. Simple moving average dapat diselaraskan karena dapat dikalkulasikan untuk jumlah pada periode waktu yang bermacam-macam. Ini dilakukan dengan melanjutkan suatu biaya penutupan sekuritas untuk beberapa masa waktu dan lalu membagi total yang ada dengan jumlah periode masa waktu, yang memberikan biaya average sekuritas selama masa waktu tersebut. SME menghaluskan volatilitas dan juga membuatnya akan lebih mudah untuk dapat menilik suatu tren biaya suatu sekuritas. Jika SME menunjuk ke atas, itu berarti biaya sekuritas berkembang. Jika mengarah ke arah bawah, hal itu berarti biaya sekuritas tersebut sedang mengalami penurunan. Jadi jika semakin panjang masa waktu moving average, maka akan semakin halus simple moving average-nya. Moving average dengan jangka waktu yang pendek lebih fluktuatif, akan tetapi membacanya akan lebih rapat dengan sumber data-nya.

Exponential Moving Average (EMA)

Rata - rata pergerakan eksponensial memberi beban lebih kepada biaya terbaru pada proses membuatnya lebih tanggap akan informasi yang baru. Dalam mengkalkulasikan EMA, rata-rata pergerakan sederhana (SMA) selama periode tertentu dihitung terlebih dahulu. Kemudian hitung perkalian untuk beban EMA, yang dikenal sebagai "smoothing factor", yang umumnya mengikuti rumus : [2/(periode waktu yang dipilih + 1)].  Pada moving average 20 hari, penggandanya yaitu [2/(20+1)]= 0,0952. Faktor pemulusan digabungkan dengan EMA dahulunya untuk dapat sampai pada nilai saat ini. EMA dengan demikian memberikan beban yang lebih mahal untuk harga terbaru, sementara itu SMA memberikan beban yang sama untuk semua jumlah nilai.
rumus dari EMA adalah :
rumus EMA         Dimana : EMAt  = EMA pada hari ini Vt = Nilai dari hari ini EMAy = EMA kemarin s = Smoothing d = Jumlah dari hari

Simple Moving Average (SMA) vs. Exponential Moving Average (EMA)

Kalkulasi untuk EMA akan lebih menekankan kepada poin data terkini. Oleh karena itu, EMA akan dianggap sebagai perhitungan rata- rata tertimbang . Pada gambar di bawah, jumlah periode yang digunakan di setiap rata-rata adalah 15, tetapi EMA merespons lebih cepat terhadap perubahan harga daripada SMA. EMA memiliki nilai lebih tinggi saat harga naik daripada SMA dan turun lebih cepat dari SMA saat harga turun. Responsif terhadap perubahan harga ini adalah alasan utama mengapa beberapa pedagang lebih suka menggunakan EMA daripada SMA. moving average vs simpple moving average   Itu semua merupakan penjelasan tentang moving average. Baca juga artikel GIC lainnya, seperti penjelasan Kursus Trading, hanya di Jurnal GIC. Pastikan, unduh dan tidak lupa lakukan registrasi untuk dapat bertrading bersama dengan GIC.