Bisa menganalisis keadaan tren pasar merupakan kemampuan yang sangat berguna dalam trading forex. Sebagai trader, Anda akan diuntungkan dari tren dengan menggunakan indikator tepat, salah satunya dengan parabolic SAR indikator. Sebelum mengetahui indikator parabolic SAR tersebut, kalian bisa berkonsultasi dengan GIC dengan cara mengisi Trader Assessment sehingga kalian lebih memahami bagaimana indikator ini berjalan ataupun istilah trading lainnya yang belum kalian pahami.



Sebenarnya, apa itu indikator parabolic SAR?

Parabolic SAR merupakan indikator yang dibuat dari dot (titik-titik) harga yang ada di bagian atas atau bawah. Indikator teknikal yang dibuat oleh J Welles Wilder ini titik SAR nya akan muncul dibagian bawah harga, ketika mengalami kenaikan dan akan berada di bagian atas harga, ketika mengalami penurunan. Parabolic SAR digunakan untuk melihat saat berakhirnya suatu tren dan mengetahui kapan harga suatu aset akan berbalik arah. Indikator ini biasa digunakan saat pasar dalam keadaan tren.  Kata SAR merupakan singkatan dari stop and reverse.

Istilah ini juga menjadi fungsi dasar dari indikator parabolic SAR sebagai penanda
stop atau berhenti dan reverse atau berbaliknya arah tren. Anda tidak perlu membuat indikator ini secara manual, karena parabolic SAR biasanya sudah tersedia (built-in) pada platform trading online, termasuk MetaTrader 4 dan MetaTrader 5. Dalam tampilannya di MetaTrader, indikator ini muncul sebagai titik-titik pada bagian atas atau bawah candlestick. Cara menggunakan indikator ini adalah jika titik-titik (dot) indikator berada di bawah grafik, maka hal ini menunjukkan sinyal beli.

Sebaliknya, jika titik-titik berada di atas grafik, maka hal ini menunjukkan sinyal jual.
Parabolic SAR forex sendiri efektif jika digunakan dalam tren naik dan tren turun yang tegas, jelas, dan pasti, sehingga bisa memberikan sinyal yang lebih jelas dan akurat. Sedangkan dalam tren sideway, indikator ini kurang bermanfaat. Sideway adalah kondisi pasar saat sedang datar, dimana terjadi keraguan dalam pasar.

Bullish (harga naik) dan bearish (harga turun) sama-sama kuat sehingga menyebabkan kondisi sideway. Hal ini karena parabolic SAR adalah indikator yang bersifat mengukur tren, sehingga lebih cocok digunakan dalam tren naik dan turun. Dengan adanya indikator parabolic SAR ini, kalian akan dimudahkan dalam memahami tren yang sedang terjadi. Jika kalian telah memahami gambaran besarnya dari indikator ini sendiri, kalian bisa mengajari teman kalian sembari mengajak teman kalian tersebut untuk ikut bertrading dengan GIC dan mendapatkan penghasilan tambahan selain dari trading itu sendiri.


Baca juga : 

3 Indikator Forex Terbaik yang Sering Dipakai Trader Pemula



Parabolic SAR formula untuk trading forex

Sederhananya, parabolic SAR indicator memanfaatkan level titik tertinggi dan terendah dalam pasar untuk menentukan tren dalam pasar, lalu melihatnya apakah telah terbentuk titik-titik baru. Indikator ini akan menunjukkan level stop dan reverse pada grafik. Nah, level ini didapat berdasarkan hasil perhitungan dari rumus parabolic SAR berikut ini.

  • Titik SAR Terbaru = SAR Saat ini + AF x (EP Saat ini - SAR Saat ini)

Parabolic SAR formula didefinisikan sebagai berikut ini:
  • AF (acceleration factor) atau faktor akselerasi adalah nilai yang bisa berubah dan meningkatkan kenaikan yang ditetapkan untuk setiap periode yang tinggi terbaru untuk posisi beli atau rendah terbaru untuk posisi jual yang tercapai dalam perdagangan. Wilder mengusulkan nilai 0,02 untuk nilai awal AF, yang kemudian akan meningkat secara bertahap sebanyak 0,02 sampai mencapai nilai maksimum 0,20.
  • EP (extreme point) atau titik ekstrim adalah harga tertinggi atau terendah yang selama durasi tren saat ini (tertinggi untuk tren naik dan terendah untuk tren turun).

Kurva indikator ini bertujuan untuk memberikan panduan untuk arah tren pasar saat ini. Wilder berpendapat bahwa pasar yang sedang tren akan memiliki probabilitas tinggi untuk tetap berada dalam batasan kurva pada grafik. Oleh karena itu, jika harga gagal melakukan hal ini dan malah menembus kurva, tren mungkin sudah tidak bisa bertahan. Artinya, pada titik waktu itulah Anda harus menutup posisi dan membalikkan penempatan posisi
trading Anda.

Sederhana bukan? Formula ini juga bisa kalian ajarkan pada orang lain dan mendapatkan dana tambahan untuk bertrading dengan cara bergabung dengan program Affiliate IB dan mengajarkan ilmu yang kalian punya sehingga mendapat income tambahan dari GIC.

Lalu, bagaimana cara setting parabolic SAR akurat?

Bagi trader pemula melakukan setting indikator PSAR mungkin terlihat rumit, namun jangan khawatir, Anda bisa mengikuti cara berikut ini.

1. Buka platform MetaTrader Anda

Anda tidak perlu membuat indikator ini secara manual, karena parabolic SAR biasanya sudah tersedia (built-in) pada platform trading online, termasuk MetaTrader 4 dan MetaTrader 5.

2. Indikator parabolic SAR setting

[caption id="attachment_4019" align="aligncenter" width="351"]

Setting Indikator Parabolic SAR


Menu Navigator[/caption] Pertama buka ‘Menu Chart/Grafik’ pada platform trading Anda, lalu pilih subfolder ‘Trend’ pada daftar ‘Indicator’ di dalam platform ‘Navigator’ dan klik dua kali pada ‘Parabolic SAR’.

3. Pengaturan indikator parabolic SAR

[caption id="attachment_4022" align="aligncenter" width="1024"]Indikator Parabolic SAR

Setting Indikator Parabolic SAR[/caption] Setelah muncul tampilan seperti diatas, Anda akan melihat dua kolom yaitu ‘Step’ dan ‘Maximum’. ‘Step’ adalah ukuran faktor akselerasi, nilai standar yang ditetapkan adalah 0,02. Faktor akselerasi atau acceleration factor dimulai dengan nilai ini dan kemudian akan meningkat secara bertahap sebanyak 0,02 sampai mencapai nilai maksimum 0,20.

Semakin kecil nilai faktor akselerasinya, maka semakin jauh AF akan bergerak terhadap harga. Sebaliknya, semakin tinggi faktor akselerasi, maka semakin dekat AF akan bergerak terhadap harga. Oleh karena itu, maka kemungkinan pembalikan harga akan menjadi lebih besar, jika semakin tinggi faktor akselerasi Anda. Trader forex disarankan untuk tidak memiliki AF terlalu tinggi, karena jika terlalu tinggi Anda akan mengalami pembalikan harga terlalu sering, dan kemudian tidak bisa menentukan tren secara akurat.

Namun, hal ini sangat tergantung dengan  tujuan
trading Anda. Untuk mengecek seberapa jauh kemampuan kalian dalam mensetting indikator ini ataupun dalam bertrading, kalian bisa melakukan Preliminary Test dari GIC agar kalian tahu keahlian yang kalian miliki.

Bagaimana cara menentukan arah tren dengan parabolic SAR?

[caption id="attachment_4023" align="aligncenter" width="957"]Tampilan Parabolic SAR

Tampilan Parabolic SAR[/caption] Seperti yang telah dijelaskan, indikator PSAR muncul pada bagian atas atau bawah candlestick. Titik-titik yang muncul di bagian bawah candlestick menandakan tren market sedang dalam keadaan bullish. Sedangkan jika titik-titik SAR muncul dibagian atas candlestick berarti tren pasar sedang dalam keadaan bearish. Lalu, bagaimana cara entry market dengan parabolic SAR? Ada beberapa parameter yang harus diperhatikan oleh para trader sebelum masuk ke dalam satu posisi trading menggunakan parabolic SAR.

Menurut J Welles Wilder, sebelum menentukan posisi, perhatikan terlebih dahulu tren dalam
timeframe besar. Misalnya, jika ingin trading pada pair EUR/USD pada timeframe H1, maka bukalah terlebih dahulu timeframe D1. Jika timeframe D1 menunjukkan posisi titik SAR berada di bawah harga (berarti EUR/USD sedang uptrend), maka dalam trading di H1, hanya diperbolehkan membuka posisi buy saja atau entry saat titik SAR berada di bawah candlestick. Hal ini juga berlaku dalam posisi sell. Trader masuk posisi sell jika tren pada timeframe yang lebih besar juga sedang downtrend.

Selain itu, J Welles Wilder juga memberikan tips lain dalam posisi entry. Untuk mengurangi kesalahan posisi, tunggulah hingga muncul tiga titik SAR terlebih dahulu. 
Selain untuk entry, indikator PSAR bisa digunakan sebagai tempat exit maupun posisi stop. Penggunaannya juga sangat simpel, jika terdapat candlestick melewati titik SAR yang berlawanan dengan trennya, maka posisi yang sedang terbuka harus ditutup. Jika digunakan sebagai level stop loss saat open posisi, maka letakkan di titik SAR terakhir setelah kemunculan tiga titik. 

Masih kesulitan untuk memahami teknik dasar trading forex? 

Tidak perlu kuatir, jika Anda merasa kesulitan dalam memahami materi belajar atau teknik dalam bertrading, itu bukan karena pasar forex tidak bisa dipahami. Kalian hanya perlu pengalaman lainnya untuk melakukan trading dan belajar pada kelas lanjutan dari Jurnal. Maka kalian bisa bergabung bersama GIC dengan download aplikasi GIC Mobile pada Play Store maupun App Store. Jika kalian puas dengan pelayanan dari GIC, tidak ada salahnya untuk mencantumkannya pada survey internal kami agar kami bisa terus meningkatkan kualitas yang ada.