Jakarta, GIC TradeHarga minyak mentah dunia mengalami kenaikan di awal perdagangan Asia pada hari Rabu, pulih dari penurunan hari sebelumnya, karena prospek OPEC yang lebih kuat pada permintaan China membantu mengimbangi sentimen investor global yang bearish setelah kegagalan bank AS baru-baru ini.

"Pasar minyak telah bangkit kembali dengan sendirinya setelah penurunan tajam baru-baru ini," kata Toshitaka Tazawa, seorang analis di Fujitomi Securities, menambahkan beberapa investor telah memanfaatkan penurunan tersebut untuk berburu harga murah.

Sementara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Selasa menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan minyak China pada tahun 2023 karena pelonggaran pembatasan Covid-19 di negeri Tirai Bambu tersebut, meskipun hal itu membuat total permintaan global tetap stabil, mengutip potensi risiko penurunan untuk pertumbuhan dunia.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS naik sekitar 1,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 10 Maret, sementara stok bahan bakar turun, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa.

Di sisi pasokan, menteri energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan kepada Energy Intelligence dalam sebuah wawancara pada hari Selasa bahwa aliansi OPEC+ termasuk Rusia akan tetap berpegang pada pengurangan produksi yang disepakati pada bulan Oktober hingga akhir tahun.

Secara fundamental, prospek untuk permintaan minyak mentah dari China telah menopang kenaikan harga minyak, sementara pengurangan produksi dari OPEC+ juga turut menopang harga. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:

Analisis Teknikal

 
Harga minyak pada periode 4 jam turun lebih lanjut menguji area support 71.46 menuju level support selanjutnya di 69.87, yang terindikasi dari garis MA50 yang sudah memotong garis MA100 dari atas. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish, maka harga minyak perlu melewati level resistance 73.24 menuju level resistance selanjutnya di 73.97, yang terkonfirmasi dari CCI yang sudah berada di area jenuh jual.

Disclaimer: Tiap keputusan investasi berada di tangan pembaca. Dalami dan analisa saat sebelum beli dan jual produk komoditi, saham, forex ataupun kripto. GIC Indonesia tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan rugi yang muncul dari keputusan investasi.
 
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat cek di Google News.