Jakarta, GIC Trade – Poundsterling mendapatkan topangan kenaikan dari laporan kantor statistik nasional Inggris (Office for National Statistics/ONS) yang menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran pada bulan Desember berada pada 19,7 ribu dari 30,5 ribu klaim di periode sebelumnya.

Laporan lainnya juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran untuk periode September-November 2022 meningkat sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 3,7 persen. Sementara petumbuhan rata-rata total gaji termasuk bonus dan gaji tidak termasuk bonus tumbuh sebesar 6,4 persen untuk periode yang sama.

Setelah rilis data tersebut, poundsterling menguat dan bergerak ke atas level 1.2200 yang didukung oleh pertumbuhan pendapatan. Data ini meningkatkan probabilitas kenaikan suku bunga acuan Bank of England yang sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 74 persen.

Mengomentarai laporan pasar tenaga kerja Inggris pada hari Selasa, 17 Januari 2023, Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan bahwa "kita tidak boleh melakukan apapun yang berisiko secara permanen, memmberikan tingkat inflasi yang tinggi ke dalam perekonomia, yang hanya akan memperpanjang penderitaan bagi smeua orang", mengutip dari Dowjones Newswire.

Kendati demikian, poundsterling masih dalam bayang-bayang pemogokan buruh yang terjadi di Inggris dan juga seputar kekhawatiran resesi yang mampu menekan pasangan GBP/USD lebih lanjut.

Selain itu, yang memberikan tekanan terhadap poundsterling adalah pernyataan pesimis dari Gubernur bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) Andrew Bailey yang menyatakan bahwa inflasi tampaknya akan turun drastis tahun ini. Bailey juga mengatakan adanya kekhawatiran pertumbuhan yang berasal dari pemogokan pekerja.

Secara fundamental, sentiment beragam yang terjadi di Inggris membuat pergerakan mata uang poundsterling sedikit kekurangan arah yang jelas. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:

Analisis Teknikal



Untuk melihat pergerakan poundsterling lebih lanjut, perlu break salah satu level resistance support. GBP/USD cenderung bergerak turun atau koreksi, yang terlihat dari indikator RSI di periode 1 jam yang bergerak turun menuju area 30 setelah berada di area 70. 

Selain itu, garis MA20 yang sudah menyentuh garis MA50 dan mencoba untuk memotong garis tersebut, mengindikasikan penurunan lebih lanjut. Perlu break support di 1.21490 untuk merubah bias menjadi bearish hingga support selanjutnya di area 1.20180.

Namun, jika pasangan pair Forex GBP/USD mampu melewati area resistance di 1.22450 maka bias bullish akan semakin kuat menuju area resistance selanjutnya di level 1.23300. Analisa harian GBPUSD hari ini bersifat pandangan dari segi fundamental dan teknikal yang digunakan oleh penulis, tidak menjadi saran atau ajakan.