Jakarta, GIC Trade – Data ekonomi makro terbaru dari Amerika Serikat (AS) mendorong harga emas ke level tertinggi enam bulan setelah ekonomi dan pasar tenaga kerja di AS menunjukkan tanda-tanda melambat. Data NFP bulan Desember naik 223.000 melambat dari pertumbuhan 256.000 yang terjadi di periode November 2022.

Sementara salah satu pendorong positif bagi emas dari laporan hari Jumat kemarin, 6 Januari 2023 adalah  tingkat upah yang mengalami penurunan, yang merupakan tanda bahwa laju inflasi mereda. Dimana penghasilan rata-rata perjam periode tahun ke tahun naik sebesar 4,6 persen di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 5 persen.

"Secara keseluruhan [laporan] menunjukkan ekonomi perlahan-lahan moderat dengan inflasi turun dan pasar tenaga kerja masih kuat. Tidak ada resesi tentang laporan ini, tetapi itu juga laporan campuran yang memiliki sesuatu untuk semua orang," kata kepala logam MKS PAMP strategi Nicky Shiels, mengutip Kitco.com.

Selain itu, sektor jasa di AS mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 30 bulan, dengan pembacaan Indeks Manager Pembelian (PMI) mencapai 49,6 persen.

Ekonom senior di CIBC Capital Markets yaitu Andrew Grantham mengatakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) baru-baru ini bertahan jauh lebih baik dari yang diharapkan pada kuartal keempat tahun lalu. Sementara penurunan di sektor jasa akan menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi kehilangan momentum dengan cepat dan di tahun 2023 akan dimulai dengan pijakan yang lemah.

Harga emas dunia melonjak, merespon kedua rilis data tersebut dan mencapai level tertinggi harian di $1.880 per troy ons hingga saat ini yang juga level tertinggi sejak bulan Juni lalu. Emas melonjak lebih tinggi, kata Shiels, dimana penurunan tajam dalam aktivitas bisnis dan pesanan, yang jika dipertahankan akan menimbulkan kekhawatiran tentang prospek permintaan.

Shiels juga menambahkan, apa yang dilakukan emas selanjutnya akan sangat penting dalam menentukan apakah logam mulia dapat mempertahankan relinya.

Target berikutnya yang perlu ditembus emas adalah sekitar $1.896,50 per troy ons, yang merupakan retracement 61,8% dari penurunan sejak puncak Maret lalu di dekat $2.070, direktur pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan kepada Kitco News.

Secara fundamental data pasar tenaga kerja dan juga sektor jasa di AS yang menurun mendongkrak harga emas. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:

 Analisis Teknikal



Harga emas berpeluang koreksi mencoba melewati level support di area $1.864,72 hingga support selanjutnya di $1.850, yang terkonfirmasi dengan indikator RSI yang sudah berada di area jenuh beli (overbought). 

Namun, jika emas mampu menembus level resistance di $1.888,00 maka bias bullish akan berlanjut hingga area $1.907.  Tren bullish emas juga didukung oleh garis MA20 yang memotong garis MA50 dari bawah.

Analisa ini bersifat pandangan dari segi fundamental dan teknikal yang digunakan oleh penulis, tidak menjadi saran atau ajakan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut klik gambar di bawah atau klik disini.