Setiap bidang usaha pastinya akan memiliki risiko di dalamnya. Mulai dari bidang bisnis sampai seni yang ada. Terutama bagi sebuah perusahaan yang memang notabenenya sedang menjalankan sebuah bisnis. Perusahaan akan berisiko untuk mengalami kerugian besar jika tidak terdapat sebuah risk management. Dengan adanya ini, manajemen bisnis kalian akan tetap terjaga dengan meminimalisir risiko yang ada. Risk management ini sebagai divisi yang mengantisipasi beragam risiko yang ada. Tanggung jawab mereka juga bisa banyak melihat dari fungsi mereka sebagai divisi yang menyelesaikan masalah. Untuk lebih lengkapnya mengenai risk management ini, kalian bisa membaca artikel di bawah ini. Namun sebelum mempelajari Risk Manajement itu sendiri, kalian bisa mengisi survey internal agar kita juga bisa memaksimalkan manajemen risiko dari platform kita.

Pengertian Risk Management

Risk management atau manajemen risiko adalah proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan berusaha menghindari, meminimalkan, atau bahkan menghilangkan risiko yang tidak dapat diterima. Dalam hal ini, risiko akan berkaitan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam bisnis. Sederhananya, risiko perusahaan adalah segala hal yang bisa merugikan atau membahayakan keputusan-keputusan bisnis yang diambil. Berbagai hal seperti kelabilan finansial, kesalahan dalam strategi marketing, perkembangan kompetitor, hingga kondisi pandemi seperti yang sedang terjadi saat ini. Risk management ini merupakan kegiatan yang dilakukan pada tingkatan pimpinan pelaksana, yaitu kegiatan penemuan dan analisis sistematis kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan akibat suatu risiko serta metode yang paling tepat untuk menangani kerugian yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan.

Fungsi Risk Management

Dalam penciptaannya, pastinya terdapat fungsi yang berlaku untuk risk management itu sendiri. Risk management itu sendiri pastinya mempunyai strategi yang mumpuni untuk meminimalisir segala risiko yang ada. Untuk itu, terdapat berbagai fungsi dari risk management itu sendiri yaitu:
  1. Melindungi perusahaan dari ancaman yang membahayakan eksistensi bisnis.
  2. Menjaga reputasi yang dibangun perusahaan.
  3. Menghindari pelanggaran-pelanggaran hukum yang ada.
  4. Meningkatkan tingkat efisiensi dana perusahaan yang digunakan.
  5. Mengembangkan perusahaan menjadi skala bisnis yang setingkat lebih tinggi.
  6. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan terjamin untuk semua staf dan pelanggan.
  7. Melindungi perusahaan maupun lingkungan sekitarnya dari risiko kejadian yang merugikan.
  8. Memberikan proteksi untuk semua orang dan aset yang terlibat dalam risiko berbahaya.
  9. Membantu menetapkan kebutuhan asuransi perusahaan sehingga bisa meminimalkan premi yang tidak penting.
  10. Meminimalkan kemungkinan bagi perusahaan untuk bangkrut.

Tugas dan Tanggung Jawab Risk Management

Terdapat juga tugas dan tanggung jawab yang dibebankan pada seseorang yang sebagai risk management officer. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah:
  1. Mengidentifikasi risiko finansial, keselamatan, atau keamanan yang mungkin akan dihadapi perusahaan.
  2. Menyiapkan rencana dan tindakan untuk mengurangi faktor risiko.
  3. Mengumpulkan informasi keuangan dari klien seperti pendapatan, aset, dan utang.
  4. Mengelola kebijakan asuransi perusahaan.
  5. Melakukan risk evaluation, yang merupakan sebuah penilaian terhadap cara perusahaan untuk menangani risiko sebelum-sebelumnya.
  6. Menetapkan kebijakan terhadap jumlah risiko yang dapat diambil oleh perusahaan.
  7. Menjelasan kemungkinan risiko eksternal yang ditimbulkan oleh tata kelola perusahaan kepada para stakeholder.
  8. Melakukan audit terhadap kebijakan dan kepatuhan pengambilan risiko.
  9. Bekerja sama dengan auditor internal dan eksternal perusahaan.
  10. Mendokumentasikan catatan kebijakan dan klaim asuransi perusahaan.
  11. Meninjau kontrak baru atau proposal bisnis internal.
  12. Membangun kesadaran mengenai risiko pada staf perusahaan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan.
Risiko perusahaan memerlukan manajemen yang baik sehingga terhindar dari berbagai kerugian yang membahayakan perusahaan. Karena hal itulah penting dilakukannya penanganan lebih awal pengelolaan risiko sebagai pencegahan sejak dini. Selain itu, dibutuhkan juga orang yang profesional atau mumpuni dalam hal manajemen risiko guna menghindari risiko-risiko yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Nah, bagi kalian yang ingin mengkonsultasikan manajemen risiko yang telah kalian lakukan, kalian bisa menanyakan segala sesuatu pada GIC melalui Trader Assessment tersebut. Trader Assessment

Proses dan Cara Risk Management

Setelah mengetahui tugas dan tanggung jawab dari risk management officer, kali ini kita akan mempelajari proses dan cara risk management yang harus diterapkan pada setiap permasalahan yang ada. Proses tersebut adalah yang pertama mempelajari situasi. Sebelum menyusun bagaimana cara peneglolaan yang tepat, sebagai risk management officer maupun trader kalian harus memahami dulu seperti apa lingkungan tempat bisnis dan juga temapt trading kalian. Mempelajari situasi dan kondisi ini akan mempermudah proses selanjutnya. Yang kedua adalah mengidentifikasi dan menganalisis risiko.

Dari mengamati lingkungan, nantinya kalian akan menemukan potensi-potensi di sekitar industri yang bisa mengancam. Langkah yang bisa dilakukan selanjutnya adalah menganalisis risiko itu sendiri. Sebuah perusahaan harus bisa memperkirakan konsekuensi apa yang harus dihadapi dari satu risiko spesifik tertentu. Dalam arti lain, bagaimana risiko tersebut bisa mengancam atau membahayakan bagi perusahaan harus dipetakan dengan jelas. Yang ketiga terdapat evaluasi risiko. Identifikasi risiko yang telah kalian lakukan harus kalian tinjau kembali nantinya. Hal ini untuk menentukan risiko mana yang sanggup ditanggung oleh perusahaan.

Dengan begitu, jalannya perusahaan tidak akan begitu terancam. Pertimbangan yang dilakukan perusahaan satu dan lainnya tentu berbeda. Begitu juga dengan para trader. Hal ini dikarenaan penilaian risiko yang diambil, didasari oleh kompetensi atau kemampuan dari perusahaan maupun trader itu sendiri. Yang keempat terdapat mitigasi dan monitoring. Membentuk rencana mitigasi atau tindakan-tindakan yang bisa mencegah risiko untuk terjadi. Proses tersebut tidak boleh terlepas dari monitoring perusahaan. Dalam kondisi apapun, perusahaan harus siap sedia melacak risiko-risiko baru yang muncul.

Tindakan ini sebaiknya dilakukan secara rutin, sehingga datanya akan selalu updated. Dan juga poin terakhir adalah komunikasi. Komunikasi adalah hal yang paling krusial selama proses tersebut berlangsung. Pihak internal dan eksternal perusahaan harus bekerja sama dengan baik dalam hal komunikasi. Sehingga, proses manajemen risiko yang dilakukan bisa berhasil. Jika kalian telah memahami proses tersebut, kalian bisa mengajak teman maupun menjadi IB agar bisa menambah income sehari-hari dengan cara bergabung pada program GICAffiliate.

Preliminary Test

Tips Menerapkan Risk Management pada Forex

Para trader yang berpengalaman, pastinya akan sangat peduli mengenai risk management ini. Para trader akan menganggap risk management ini sebagai 'holy grail' yang sesungguhnya dalam dunia trading. Kalian harus mempunyai pegangan untuk menerapkan risk management itu sendiri dengan logis dan proporsional. Berikut ini beberapa tips yang bisa kalian terapkan untuk merapkan manajemen risiko pada forex.

Tentukan Stop Loss

Stop loss merupakan sebuah fitur untuk mengunci posisi terendah yang telah kalian set sebelumnya untuk menghindari loss yang lebih besar. Sehingga bagi kalian yang merupakan trader pemula, harap untuk lebih memperhatikan hal ini. Dengan penggunaan stop loss juga yang membuat kalian akan terselamatkan dari loss yang lebih besar. Keuntungan lainnya dari stop loss adalah lock in profit (atau biasa dikenal dengan take profit). Hal ini bisa terjadi pada saat kalian lock pada posisi tertentu, maka secara otomatis kalian akan mendapatkan profit yang pasti pada titik tersebut. Keputusan terakhir yang perlu diambil ketika kerugian sudah menyentuh angka di atas 2% adalah pilihan yang tepat saat melakukan stop loss. Dengan stop loss, kalian hanya perlu menutup posisi saja tanpa mendapatkan keuntungan apapun. Namun setidaknya, kerugian yang harus kalian terima tidak terlalu besar dan masih menyisakan untuk modal trading berikutnya. Strategi stop loss ini berarti bisa menerima kekalahan dalam batas tertentu. Sebelum trader memulai trading, sebaiknya menentukan batas rsiko yang bisa diterima. Dengan menetapkan titik stop loss ini, maka ketika harga bergerak beberapa pips berlawanan arah dengan posisi yang kalian ambil, maka kalian dengan sigap bisa menutupi posisi tersebut dan menerima kekalahan. Teknik ini juga dilakukan dengan cara menutup transaksi yang merugi sesegera mungkin dengan tujuan untuk menghindari risiko kerugian yang lebih besar.

Kenali Gaya Trading

Banyaknya motivasi dan orientasi trading membuat style setiap orang menjadi berbeda-beda. Terdapat trader yang nyaman dengan set posisi dalam waktu singkat, terdapat juga trader yang harus melakukan trading dengan posisi waktu jangka panjang. Selain time framing orang yang berbeda-beda, instrumen investasi atau pair juga bisa mempengaruhi style tarding kalian. Kebiasaan untuk forex pastinya akan berbeda dengan emas. Pergerakan market emas akan cenderung mengikuti perkembangan stabilitas dunia. Sementara untuk beberapa forex, seperti USDCAD cenderung akan berkaitan erat dengan pergerakan harga minyak. Intinya, kalian tetap harus benar-benar memahami apa yang mendasari pergerakan market suatu instrumen. Jika kalian telah mengenali style trading kalian yang cocok dengan kepribadian dan keinginan kalian, maka kalian juga dapat memperkirakan bagaimana caranya mengatur jangka waktu dan memahami lebih baik instrumen pilihan kalian. Dengan begitu, kalian dapat menyusun strategi manajemen risiko dengan lebih baik.

Mindset Trading

Penggunaan mindset juga sesuatu yang paling penting dalam melakukan sebuah trading. Mindset trading bisa digunakan sebagai sebuah keahlian. Semakin kalian ahli, maka kalian akan mendapatkan uang yang lebih banyak. Untuk menjadi ahli, kalian harus banyak belajar untuk membaca analisa pasar. Selain itu, kalian juga harus mencoba berbagai macam strategi, mengantisipasi hal-hal yang bisa saja terjadi, dan melakukan riset yang lebih banyak mengenai instrumen investasi kalian. Keahlian seseorang akan terbentuk dengan konsistensi dan jam terbang. Oleh karena itu, kalian harus tetap melakukan pembelajaran untuk melakukan setiap hal dalam trading ini.

Switching

Teknik ini muncul dari kelebihan forex yang memiliki peluang trading dua arah. Cara kerjanya adalah dengan mengubah posisi trading dari buy ke sell, ataupun sebaliknya. Misalnya, kalian sudah membuka posisi buy, tentu kalian berharap harga akan menguat supaya kalian bisa mendapatkan profit. Namun, ternyata harga tidak bergerak naik sesuai analisis kalian, sehingga kalian harus menutup transaksi tersebut dan membuka posisi sell untuk menutup kerugian dari transaksi sebelumnya, sekaligus mengejar potensi profit. Teknik switching ini membutuhkan analisis yang matang dan penuh keyakinan. Kalau memang tidak yakin mengenai transaksi kedua kalian ini yang akan menghasilkan profit dan bisa menutup kerugian, maka cukup lakukan stop loss tanpa switching.

Cost Averaging

Terdapat juga teknik cost averaging. Teknik ini berasal dari pendapat bahwa harga pasar tidak mungkin bergerak ke satu arah untuk selamanya. Dengan teknik cost averaging, kalian akan melakukan trading secara berkala dan konsisten tanpa terpengaruh pada pergerakan harga yang ada. Sehingga pada akhirnya, kalian akan mendapatkan peluang profit dan risiko loss rata-rata atau average. Cost averaging ini merupakan teknik yang cukup ekstrim. Sehingga, teknik ini lebih disarankan untuk para trader yang memiliki dana lebih untuk trading. Setelah mengetahui tips untuk menerapkan risk management pada forex, kalian bisa menguji strategi trading kalian pada Preliminary Test agar tau seberapa jauh ilmu kalian dalam bertrading.

Survey Pengguna GIC

Keuntungan menggunakan Risk Management

Terdapat keuntungan yang bisa didapatkan ketika memiliki risk management ini. Keuntungan-keuntungan tersebut yang berguna bagi perusahaan maupun per individu dalam menjalankan tugas mereka. Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan adalah:
  1. Melihat kemungkinan risiko dari terkecil hingga terbesar.
  2. Memberikan wawasan dan informasi kepada Dewan Direksi agar lebih waspada.
  3. Memberikan insentuf tambahan pada perusahaan melalui kerjasama dengan klien terkait pembentukan kebijakan.
  4. Mengurangi beban transaksi bisnis dengan adanya perencanaan yang terstruktur.
  5. Membantu perusahaan membingkai permasalahan finansial mereka.
  6. Meningkatkan keputusan pelanggan karena adanya penilaian terhadap risiko berkurangnya minat customer.
  7. Meningkatkan cybersecurity perusahaan.
Selain itu, terdapat juga keuntungan seperti, dijadikan ajang dalam analsis strategi. Setiap perusahaan harus memiliki strategi khusus untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Namun, setiap strategi yang akan digunakan pasti memiliki risiko tertentu. Adanya manajemen risiko ini mengharuskan kalian untuk menganalisis risiko yang ada di dalam sebuah strategi. Dengan begitu, kalian akan tahu apakah strategi tersebut akan efektif dan seberapa besar risiko yang mungkin akan ditanggung.

Lalu terdapat juga keuntungan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan dapat menganalisis strategi beserta risikonya, maka perusahaan juga bisa menentukan keputusan dengan mudah. Keputusan tersebut bisa berupa, digunakan atau tidaknya strategi yang sudah dianalisis atau mengganti strategi tersebut dengan strategi lain yang dianggap efektif. Rencana keuangan perusahaan juga bisa dan akan tetap terjaga. Keuntungan ini juga merupakan tujuan utama adanya manajemen risiko yaitu untuk menjaga keuangan pemasukan atau penghasilan perusahaan.

Jika keuangan terjaga, maka finansial perusahaan bisa mencukupi untuk melakukan pengembangan dan memenuhi kebutuhannya. Dan juga mampu meningkatkan produktivitas yang ada. Dengan adanya manajemen risiko ini akan membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam tindakannya. Dengan begitu, maka perusahaan bisa terhindar dari masalah maupun risiko yang menyebabkan produktivitas terhambat. Poduktivitas yang meningkat tentu saja akan memberikan laba atau keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan.

Setelah mempelajari apa itu risk management, tugas, fungsi, keuntungan, juga tips dan trik dalam melakukan trading untuk meminimalisir masalah yang ada, kalian tetap diharapkan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai risk management maupun trading itu sendiri. Dan jangan lupa untuk mendownload aplikasi GIC Mobile pada Smartphone kalian agar bisa menerapkan manajemen risiko itu sendiri terhadap trading. Demikian pembahasan dari GICTrade mengenai penjelasan "Risk Management, Tips Manajemen Risiko pada Forex". Kalian juga bisa mencari tahu informasi yang lain seputar forex, saham, dan keuangan yang lainnya, seperti "Ichimoku Kinko Hyo, Tren Standard Alat Analisis Forex Jepang" hanya di Jurnal GIC. Pastikan juga kamu memperdalam ilmu forex di GICTrade, via ebook scalping, dan juga NFP live trading.