Jakarta Islamic Index adalah indeks saham di Indonesia berbasis syariah yang pertama kali diluncurkan pada 3 Juli 2000 di pasar saham modal. Disingkat sebagai JII, yang merupakan salah salah satu indeks saham syariah selain ISSI dan JII70. 

 

Di zaman yang modern ini, orang-orang semakin banyak yang tertarik untuk menjadi penanam modal (investor) saham, terlebih lagi banyak perusahaan yang menjual harga saham mereka secara murah. 

 

Namun, mungkin beberapa dari kamu masih ada yang belum mengetahui saham syariah dan perusahaan-perusahaannya. Pada artikel kali ini, GIC Jurnal akan memberikan informasi yang menarik untuk kamu baca mengenai Jakarta Islamic Index. Simak informasinya dibawah ini. 

 

jakarta islamic index
jakarta islamic index

 

Pengertian Saham Syariah

 

Sebelum kita masuk ke pembahasan inti, ada baiknya mengetahui pengertian saham syariah terlebih dahulu. Menurut laman Bursa Efek Indonesia, saham syariah adalah efek yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal. 

 

Ada beberapa syarat saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah. Yang paling mendasar adalah adalah perusahaan yang bersangkutan tidak melakukan kegiatan usaha berbau judi, hingga tidak bekerja sama langsung dengan bank yang terdapat unsur riba atau bunga. Sehingga syarat tersebut dapat dijadikan syarat untuk bergabung ke Jakarta Islamic Index (JII). 

Perbedaan JII, JII 70 dan ISSI

 

  • Jumlah saham syariah

Salah satu pembeda antara ketiga saham syariah Indonesia adalah terletak pada jumlah saham yang mereka miliki. JII memiliki sekitar 30 saham syariah dengan likuditas tinggi dan tercatat di BEI. Sedangkan ISSI sendiri rata-rata saham yang mereka miliki sudah tercatat di BEI dan tidak terpatok pada jumlah saham. Untuk saham syariah yang ada di JII 70 jumlahnya sekitar 70 saham likuiditas tinggi yang juga tercatat oleh BEI. 

 

  • Tanggal didirikan

Jakarta Islamic Index didirikan pada 3 Juli 2020 dan menjadi saham syariah pertama di Indonesia. Berbeda dengan ISSI index yang didirikan pada 12 Mei 2011, dan di sisi lain ada JII 70 yang masih berusia 5 tahun karena didirikan pada 17 Mei 2018.

 

Deretan saham yang Tergabung dalam Jakarta Islamic Index

 

Berikut dibawah ini daftar efek syariah Jakarta Islamic Index 2022-2023 yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas yang tergolong tinggi.

 

  1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
  2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
  3. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
  4. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
  5. PT indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
  6. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)
  7. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
  8. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
  9. PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)
  10. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Keuntungan saham syariah 

Gain dan selisih harga

 

Gain merupakan keuntungan yang didapat dari aksi penanam modal ketika menjual saham dalam rentang waktu tertentu. Penanam modal sangat memahami bahwa saham cenderung mempunyai volatilitas yang tinggi, sehingga tidak jarang saham juga akan berada pada harga tertentu yang membuat penanam modal akan mendapat keuntungan atau bahkan kerugian. 

 

Dividen

 

Dalam kepemilikan saham, investor memberikan sebagian harta mereka untuk keperluan membeli saham perusahaan. Tentu saja dalam hal ini perusahaan akan memberikan sebagian keuntungan mereka dan diberikan ke pemilik saham sebagai bentuk timbal balik. 

 

Keputusan pembagian keuntungan perusahaan kemudian disampaikan secara menyeluruh dan detail, dari keuntungan total yang diperoleh perusahaan hingga keuntungan yang akan disebar ke investor saham. 

Baca Juga :

Capital Gain Adalah? Pengertian, Contoh, hingga Rumus

Apa Itu Dividen? Cara Menghitung Beserta Prosedurnya

 

Kerugian Saham Syariah 

Loss dari selisih harga

 

Jika keuntungan menanam modal di saham syariah salah satunya adalah kamu bisa meraih gain, maka risiko dari saham syariah adalah loss dari selisih harga saham. Loss adalah kebalikan dari gain, dimana loss adalah kerugian atau risiko yang dialami oleh penanam modal di saham yang mereka pilih. Inilah yang membedakannya dengan kamu menanam modal di saham biasa. 


Kurangnya promosi saham

 

Sebenarnya saham biasa dengan saham syariah keduanya sama-sama memiliki reputasi yang baik. Namun, kebanyakan orang lebih mengetahui saham biasa dibandingkan dengan saham syariah, sehingga hal ini lah yang menjadi alasan bahwa saham syariah belum se-populer saham biasa. 



Demikian artikel mengenai Jakarta Islamic Index, Update terus informasi menarik lainnya di Jurnal GIC setiap harinya untuk mengetahui tutorial hingga artikel seputar forex. Trading juga di GIC menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!

akun ecn