Strategi Trading Menggunakan Chart Pattern - Trading adalah salah satu cara untuk menghasilkan uang dalam pasar keuangan. Bagi sebagian orang, trading bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil.


Namun, bagi sebagian orang lainnya, trading bisa menjadi pekerjaan yang menantang dan sulit dilakukan. Kunci untuk sukses dalam trading adalah memiliki strategi yang tepat. Salah satu strategi yang banyak digunakan oleh trader adalah menggunakan chart pattern.

Strategi Trading Menggunakan Chart Pattern
Strategi Trading Menggunakan Chart Pattern

 

Chart pattern adalah pola-pola pada grafik yang menunjukkan arah pergerakan harga. Dengan memahami pola-pola ini, trader dapat menentukan kapan harus membeli atau menjual aset.


Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana menggunakan chart pattern dalam trading saham dan forex.


Bagaimana Menggunakan Chart Pattern dalam Trading Saham dan Forex

1. Mengenali Pola-Pola pada Grafik

Untuk dapat menggunakan chart pattern, trader perlu mengenali pola-pola pada grafik. Pola-pola ini bisa berupa pola bullish atau bearish. Pola bullish menunjukkan bahwa harga akan naik, sedangkan pola bearish menunjukkan bahwa harga akan turun. 


Berikut adalah beberapa pola bullish dan bearish yang sering muncul pada grafik:

  1. Pola Bullish
  2. Pola Hammer
  3. Pola Inverted Hammer
  4. Pola Morning Star
  5. Pola Bullish Engulfing
  6. Pola Bearish
  7. Pola Shooting Star
  8. Pola Inverted Hammer Terbalik
  9. Pola Evening Star
  10. Pola Bearish Engulfing

Setelah trader mengenali pola-pola pada grafik, mereka perlu memperhatikan formasi pola tersebut untuk menentukan tindakan yang tepat. Jika Anda masih belum mengerti banyak tentang pola-pola diatas, mungkin Anda bisa mengenalnya lebih jauh disini.

2. Memahami Formasi Pola

Setelah mengenali pola-pola pada grafik, trader perlu memahami formasi pola untuk menentukan tindakan yang tepat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memahami formasi pola, antara lain:

  • Waktu

Trader perlu memperhatikan waktu terjadinya pola. Pola yang terjadi dalam waktu yang pendek mungkin tidak memiliki dampak yang signifikan pada harga aset, sedangkan pola yang terjadi dalam waktu yang lama dapat memiliki dampak yang besar pada harga aset.

  • Volume

Trader perlu memperhatikan volume perdagangan pada saat terjadinya pola. Pola yang terjadi dengan volume perdagangan yang tinggi cenderung lebih dapat dipercaya daripada pola yang terjadi dengan volume perdagangan yang rendah.

  • Trend

Trader perlu memperhatikan tren pergerakan harga sebelum terjadinya pola. Pola bullish yang terjadi pada tren naik cenderung lebih dapat dipercaya daripada pola bullish yang terjadi pada tren turun. Sebaliknya, pola bearish yang terjadi pada tren turun cenderung lebih dapat dipercaya daripada pola bearish yang terjadi pada tren naik.

Baca Juga : 5 Jenis Chart Pattern Terbaik

3. Menentukan Tindakan yang


Setelah memahami formasi pola, trader perlu menentukan tindakan yang tepat. Tindakan yang diambil akan bergantung pada jenis pola dan kondisi pasar pada saat terjadinya pola. Berikut adalah beberapa tindakan yang bisa diambil oleh trader:

Tindakan untuk Pola Bullish

  • Buy: Jika pola bullish terbentuk pada level support, trader dapat membeli aset tersebut. Sebaliknya, jika pola bullish terbentuk pada level resistance, trader sebaiknya menunggu konfirmasi terlebih dahulu sebelum membeli aset tersebut.
  • Hold: Jika trader sudah membeli aset sebelum terjadinya pola bullish, mereka dapat mempertahankan posisi tersebut hingga harga mencapai level resistance. Namun, jika harga tidak mencapai level resistance dan malah turun kembali, trader sebaiknya menjual aset tersebut.
  • Sell: Jika pola bullish terbentuk pada level resistance, trader sebaiknya menjual aset tersebut. Namun, sebelum menjual, trader perlu memastikan bahwa pola bullish tersebut benar-benar valid dan bukan hanya sinyal palsu.

Tindakan untuk Pola Bearish

  • Sell: Jika pola bearish terbentuk pada level resistance, trader dapat menjual aset tersebut. Namun, jika pola bearish terbentuk pada level support, trader sebaiknya menunggu konfirmasi terlebih dahulu sebelum menjual aset tersebut.
  • Hold: Jika trader sudah menjual aset sebelum terjadinya pola bearish, mereka dapat mempertahankan posisi tersebut hingga harga mencapai level support. Namun, jika harga tidak mencapai level support dan malah naik kembali, trader sebaiknya membeli kembali aset tersebut.
  • Buy: Jika pola bearish terbentuk pada level support, trader sebaiknya membeli aset tersebut. Namun, sebelum membeli, trader perlu memastikan bahwa pola bearish tersebut benar-benar valid dan bukan hanya sinyal palsu.

4. Menggunakan Indikator Teknikal

Selain menggunakan chart pattern, trader juga bisa menggunakan indikator teknikal untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan trading. Beberapa indikator teknikal yang sering digunakan adalah:

  • Moving Average

Moving average adalah indikator yang menunjukkan rata-rata harga dalam suatu periode waktu tertentu. Trader dapat menggunakan moving average untuk melihat arah tren pergerakan harga.

  • Relative Strength Index (RSI)

RSI adalah indikator yang menunjukkan kekuatan harga. Jika RSI berada di atas level 70, artinya harga overbought dan kemungkinan akan terjadi koreksi. Sebaliknya, jika RSI berada di bawah level 30, artinya harga oversold dan kemungkinan akan terjadi rebound.

  • Bollinger Bands

Bollinger Bands adalah indikator yang menunjukkan level support dan resistance. Jika harga mendekati level support atau resistance yang ditunjukkan oleh Bollinger Bands, trader dapat mengambil tindakan yang sesuai.


5. Menggunakan Risk Management yang Tepat

Risk management adalah salah satu kunci sukses dalam trading. Trader perlu memperhatikan risk management agar tidak kehilangan modal dalam trading. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menggunakan risk management yang tepat adalah:

  • Stop Loss

Stop loss adalah level harga di mana trader akan menutup posisi secara otomatis jika harga mencapai level tersebut. Dengan menggunakan stop loss, trader dapat membatasi kerugian yang mungkin terjadi.

  • Take Profit

Take profit adalah level harga di mana trader akan menutup posisi secara otomatis jika harga mencapai level tersebut. Dengan menggunakan take profit, trader dapat mengambil keuntungan dari posisi yang sudah dibuka.

  • Risk/Reward Ratio

Risk/reward ratio adalah perbandingan antara potensi keuntungan dan potensi kerugian dalam sebuah posisi trading. Trader perlu memperhatikan risk/reward ratio untuk memastikan bahwa potensi keuntungan lebih besar daripada potensi kerugian.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apa itu chart pattern?

Chart pattern adalah pola-pola pada grafik yang menunjukkan arah pergerakan harga.


Bagaimana cara menggunakan chart pattern dalam trading saham dan forex?

Untuk menggunakan chart pattern, trader perlu mengenali pola-pola pada grafik, memahami formasi pola, dan menentukan tindakan yang tepat.


Apa saja tindakan yang bisa diambil oleh trader saat terjadi pola bullish atau bearish?

Tindakan yang bisa diambil bergantung pada jenis pola dan kondisi pasar pada saat terjadinya pola. Namun, secara umum, trader bisa membeli, menjual, atau mempertahankan posisi yang sudah dibuka.


Apa saja indikator teknikal yang sering digunakan dalam trading?

Beberapa indikator teknikal yang sering digunakan adalah moving average, relative strength index (RSI), dan Bollinger Bands.


Apa yang dimaksud dengan risk management dalam trading?

Risk management adalah cara untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan dalam trading. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan stop loss, take profit, dan risk/reward ratio.

Mau Dapet Profit Maksimal Dengan Cepat? Gabung Bersama GICTrade Sekarang Juga!



Belum kenal dengan GIC? Mari berkenalan. Berbeda dengan perusahaan pialang konvensional lainnya, GIC melalui platform GICTrade memberikan solusi bagi para trader yang tidak ingin dibebankan dengan tingginya biaya trading. GICTrade adalah sebuah platform peer-to-peer trading yang mempertemukan trader dan market maker.

 

Lalu, apa istimewanya GICTrade? Sebagai platform yang mempertemukan trader dan market maker, Anda sebagai calon nasabah tentu bisa memilih diantara keduanya, yaitu menjadi trader atau market maker

 

Peran GICTrade sebagai penyedia tempat transaksi bisa meminimalisir biaya dan membantu memaksimalkan profit untuk para trader dan market maker serta menciptakan suasana transaksi dan hasil yang adil.

 

 

Trader akan diuntungkan dengan tidak adanya biaya komisi dan biaya swap serta spread yang rendah karena adanya market maker sebagai penyedia likuiditas.  Anda juga bisa bergabung dengan komunitas trader di Telegram GICtrade untuk bertanya langsung kepada sesama trader seputar pengalaman trading.

Kesimpulan

Strategi trading menggunakan chart pattern dapat membantu trader dalam mengambil keputusan yang tepat dalam trading saham dan forex. 


Dengan mengenali pola-pola pada grafik, memahami formasi pola, menggunakan indikator teknikal, dan menggunakan risk management yang tepat, trader dapat meningkatkan peluang sukses dalam trading. 


Namun, trader perlu memperhatikan bahwa chart pattern bukanlah satu-satunya cara untuk melakukan trading dan bahwa risiko tetap ada dalam trading.