Ketika bermain trading, pastinya kalian berniat untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Dan untuk mendapatkan keuntungan tersebut, kalian harus memahami apa itu candlestick pattern. Pola candlestick pattern ini memiliki berbagai macam jenis yang harus kalian pelajari. Maka kali ini, kita akan mempelajari apa itu candlestick pattern sendiri beserta dengan jenis-jenisnya. Candlestick pattern merupakan sebuah metode diagram yang digunakan untuk membaca pergerakan pasar yang tingkat akurasinya tidak perlu kalian ragukan lagi. Candlestick pattern biasanya juga akan merefleksikan dampak sentimen investor terhadap suatu harga sekuritas. Untuk pemahaman selengkapnya mengenai candlestick pattern ini, kalian bisa membaca artikel di bawah ini dengan seksama. Namun sebelum itu, pastikan juga untuk melakukan pemahaman kembali mengenai trading dengan cara mengikuti Preliminary Test yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ilmu kalian dalam trading itu sendiri.

Sejarah Candlestick Pattern

Grafik candlestick merupakan metode yang telah dikembangkan oleh Munehisa Honma, yang merupakan seorang trader komoditas berupa beras pada abad ke-18 di Jepang. Sedangkan untuk orang yang telah mempopulerkan grafik candlestick pada dunia barat yaitu Steven Nison. Munehisa Honma merupakan salah satu di antara orang Jepang yang pertama dan paling terkenal dalam mempergunakan sebuah data harga di masa lampau untuk bisa memprediksi pergerakan harga di masa depan. Dia telah mengumpulkan sebuah trading keberuntungan dalam skema besar pada pasar beras selama abad ke-18. Disebutkan bahwa Honma juga telah memenangi trading sebanyak 100 kali dengan secara terus-menerus. Dirumorkan juga bahwa aset yang telah dia kumpulkan setara dengan US$10 Miliar. Buku-buku Honma mengenai pasar dan hukum-hukum trading-nya, yang mengalami evolusi menjadi grafik candlestick yang kita kenal saat ini. Grafik candlestick tersebut yang ditemukan oleh Steve Nison pada saat berkenalan dengan seorang pialang warga Jepang di tahun 1987, dan mulai diperkenalkan pada dunia barat dengan melalui buku ”Japanese Candlestick Charting Techniques”. Pada saat ini grafik candlestick telah digunakan secara luas di seluruh dunia. Bahkan karya tulis Beliau juga telah dihargai sebagai karya yang telah merevolusikan analisis teknikal. Sebelum lanjut pada pembahasan selanjutnya, ada baiknya kalian mengunduh aplikasi GIC Mobile agar bisa melakukan trading dan bertemu dengan candlestick-candlestick di bawah ini.

Yang Masuk ke Dalam Jenis Pola Candlestick

Terdapat beberapa jenis pola dari candlestick itu sendiri. Berikut akan kita pelajari apa saja yang termasuk dalam jenis pola candlestick itu sendiri.

Pola Candlestick Three Line Strike

Tiga garis bullish ini membuat tiga lilin hitam dalam tren menjadi turun. Tiap bar akan menunjukkan titik terendah yang lebih rendah. Selanjutnya bar-bar ini akan ditutup dengan intrabar yang rendah. Bar keempat baru akan terbuka lebih rendah tetapi berbalik arah.

Pola Candlestick Two Black Gapping

Two black gapping yang bearish akan muncul setelah terjadinya puncak penting dalam tren naik, dengan gap ke bawah yang akan menghasilkan dua batang hitam yang berada dalam posisi terendah lebih rendah.

Pola Candlestick Three Black Crows

Three black crows yang bearish akan dimulai di dekat tinggi tren yang mengalami kenaikan, dengan tiga batang hitam yang berada pada posisi terendah dan akan lebih rendah yang akan ditutup di dekat posisi terendah intrabar. Definisi dari pola ini yaitu penurunan yang akan terus berlanjut pada posisi terendah yang nantinya akan lebih rendah lagi. Hal ini mungkin akan memicunya suatu tren turun dengan skala yang lebih luas.

Pola Candlestick Evening Stars

Si bintang malam yang sedang bearish ini akan dimulai dengan batang putih tinggi yang akan membawa tren naik ke nilai harga tertinggi baru. Gap ke bawah pada batang ketiga akan melengkapi pola, yang akan memprediksi bahwa penurunan tersebut akan terus berlanjut pada posisi terendah yang akan lebih rendah, dan mungkin akan memicu tren turun dengan skala yang lebih luas. Menurut Bulkowski, pola tersebut akan memprediksi harga yang lebih rendah dengan tingkat akurasi sebesar 72%.

Pola Candlestick Abandoned Baby

Pola abandoned baby yang bullish akan muncul pada titik terendah dari tren turun, setelah itu serangkaian lilin hitam akan mencetak titik terendah yang lebih rendah. Kesenjangan pasar yang lebih rendah akan terjadi pada bar berikutnya, tetapi akan berkebalikan dengan evening stars, kali ini para penjual baru yang gagal akan muncul. Pola ini akan menghasilkan bar doji kisaran sempit dengan sebuah cetakan pembukaan dan juga penutupan pada harga yang sama. Setelah mengetahui jenis pola dari candlestick, maka kalian bisa mengajarkan pada teman kalian mengenai pemahaman tersebut. Dan jika kalian ingin mendapatkan uang tambahan, kalian bisa mengajak teman maupun mendaftar menjadi IB pada program Affiliate dari GIC.

Macam-Macam Single Candlestick Pattern

Terdapat macam dari single candlestick pattern. Sesuai dengan namanya, single candlestick berarti hanya mempunyai satu kandil pada polanya. Berikut akan kita pelajari mengenai macam-macam dari single candlestick pattern.

Long Candle

Sesuai dengan namanya, long candle ini termasuk pada pola candlestick yang relatif panjang. Patokan utama untuk pola long candle ini merupakan ukuran tubuhnya yang sangat panjang. Tidak jauh berbeda dengan pola marubozu, pada long candle ini juga terdapat dua jenis yaitu long bullish candle dan juga long bearish candle. Perbedaannya, yaitu long candle yang masih memiliki shadow akan terlihat dengan jelas, tidak seperti marubozu yang sama sekali tidak memiliki sebuah shadow.

Marubozu

Marubozu ini memiliki arti si kepala botak, jadi candlestick ini tidak mempunyai sumbu (shadow). Marubozu akan menandakan sinyal dengan pergerakan kuat dilihat dari sisi pelaku pasar yang akan membeli ataupun menjual. Pada umumnya, bullish candlestick ini akan direpresentasikan dengan warna putih (kosong), sedangkan untuk bearish candlestick akan direpresentasikan dengan warna hitam.

Doji

Doji ini hampir terlihat tidak memiliki badan, dan hal ini akan menandakan fenomena suatu ketidakmampuan para pelaku pasar baik yang akan membeli ataupun menjual dalam memegang suatu kendali. Bisa dikatakan, Doji merupakan sebuah pola yang mana harga sebuah komoditas ataupun saham sedang mengalami suatu konsolidasi. Di sini para pelaku pasar diharap akan melakukan wait and see, dan bisa mencermati candlestick pada hari berikutnya.

Spinning Tops

Spinning tops merupakan candlestick yang telah memiliki upper shadow dan juga lower shadow yang panjang. Ciri khas dari spinning top ini akan memiliki dua shadow yang memanjang pada bagian atas dan juga bawah dengan suatu ukuran tubuh yang kecil. Warna body dari spinning tops ini juga tidak terlalu penting, dikarenakan kemunculan pola spinning tops ini akan mencerminkan suatu keraguan pasar diantara harga yang akan bergerak menuju bullish, ataupun bearish. Ketidakpastian ini akan menjadi fokus utama dalam pola spinning tops.

Inverted Hammer & Shooting Star

Inverted Hammer dan Shooting Star adalah saudara kembar yang sama seperti Hammer dan Hanging Man. Perbedaannya hanya akan terletak pada posisi badan yang sedang terbalik. Keduanya juga memiliki body kecil dan juga upper shadow yang biasanya akan memiliki panjang sekitar 1,5 hingga tiga kali dari panjang body-nya. Inverted hammer merupakan sebuah sinyal bullish yang membutuhkan konfirmasi akan candlestick bullish yang muncul setelahnya. Sedangkan untuk shooting star merupakan sinyal bearish yang juga akan membutuhkan konfirmasi akan candlestick bearish yang muncul setelahnya.

Hammer & Hanging Man

Keduanya akan mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh yang pendek (baik untuk yang berwarna hitam ataupun putih) dengan long lower shadow dan juga short upper shadow. Perbedaan antara hammer dan hanging man hanya akan terletak pada lokasinya saja, di mana hammernya yang selalu berlokasi di lembah, sementara untuk hanging man akan selalu berada di puncak. Kemunculan hammer merupakan tanda dari sinyal bullish, sedangkan untuk kemunculan hanging man merupakan tanda dari sinyal bearish.

Pola Candlestick Dual

Terdapat macam dari pola candlestick dual. Sesuai dengan namanya, dual candlestick berarti akan mempunyai dua kandil pada polanya. Berikut akan kita pelajari mengenai macam-macam dari dual candlestick pattern.

Harami

Dalam pola ini, candlestick akan berada pada sebelah kiri dengan memiliki suatu body yang lebih besar ketimbang sebelah kanan. Dinamakan harami karena bentuknya yang seperti hamil. Candlestick pada sebelah kanan yang lebih kecil akan menandakan bahwa, tren tersebut akan segera berubah. Semakin kecil sebuah candlestick yang berada di sebelah kiri, maka semakin kuat pula potensi perubahan trennya.

Engulfing Pattern

Terdapat dua jenis engulfing pattern yang harus kalian ketahui, yaitu bullish engulfing dan bearish engulfing. Kalian akan melihat suatu pola engulfing yang bisa dikenali ketika terdapat suatu candlestick yang panjangnya akan melebihi candlestick sebelumnya. Harga low dari bullish candlestick ini tidak perlu lebih rendah daripada harga low bearish pada candlestick sebelumnya. Namun harga high ini harus lebih tinggi daripada harga high pada candlestick sebelumnya. Harga close dari bullish candlestick ini juga sebaiknya harus lebih tinggi daripada harga high pada candlestick sebelumnya, namun hal ini bukan berarti suatu keharusan. Sementara itu, untuk bearish engulfing merupakan kebalikan dari bullish engulfing itu sendiri.

Tweezer

Tweezer akan terbentuk dengan body candlestick yang terlihat dari perbedaan diantara harga pembukaan dan juga penutupan. Tweezer ini biasanya akan terletak di atas dan juga di bawah, yang mempunyai pola-pola untuk mengindikasikan bahwa adanya pembalikan arah suatu trend meskipun untuk konteks yang lebih luas biasanya akan diperlukan candle tambahan untuk bisa mengkonfirmasi sinyal. Tweezer bottom ini merupakan bentuk hammer yang berdampingan. Sedangkan untuk tweezer top merupakan inverted hammer (shooting star, karena berada di atas) yang akan berdampingan.

Dark Cloud Cover & Piercing Line

Dark cloud cover merupakan pola yang bearish, sebaliknya untuk piercing line adalah pola yang bullish. Syarat pola Piercing Line adalah untuk harga low candlestick bullish harus lebih rendah daripada harga low pada candlestick bearish sebelumnya, harga close untuk candlestick bullish harus lebih tinggi daripada harga close pada candlestick bearish sebelumnya, dan panjang untuk body candlestick bullish minimal harus setengahnya dari panjang body candlestick pada bearish sebelumnya.

Untuk syarat pola Dark Cloud Cover yaitu, harga high candlestick yang bearish harus lebih tinggi daripada harga high pada candlestick bullish sebelumnya, harga close pada candlestick bearish harus lebih rendah daripada harga close pada candlestick bullish sebelumnya, panjang body candlestick bearish harus minimal setengahnya dari panjang body candlestick di bullish sebelumnya.

Pola Candlestick Triple Lengkap

Terakhir, terdapat macam dari pola candlestick Triple. Sesuai dengan namanya, triple candlestick berarti akan mempunyai tiga kandil pada polanya. Berikut akan kita pelajari mengenai macam-macam dari triple candlestick pattern.

Three White Soldiers & Three Black Crows

Three White Soldiers merupakan salah satu pola yang akan dianggap sebagai sinyal bullish yang kuat, terutama jika akan muncul pada saat downtrend yang memasuki fase konsolidasi. Untuk candlestick yang pertama dalam pola ini tentunya merupakan sebuah candlestick bullish. Candlestick kedua juga akan menjadi sebuah candlestick bullish yang bodynya harus lebih panjang daripada candlestick yang pertama. Three black crows merupakan sebuah pola bearish yang akan ditandai dengan kemunculan tiga candlestick bearish dengan cara yang berurutan pada saat uptrend. Candlestick yang pertama dalam pola ini merupakan sebuah candlestick bearish. Sedangkan untuk candlestick yang kedua juga harus berupa sebuah candlestick bearish yang bodynya harus lebih panjang daripada candlestick yang pertama.

Morning Star & Evening Star

Pada pola candlestick Morning Star, susunan yang akan muncul adalah bearish candle-doji-bullish candle dan akan terjadi pada posisi grafik yang downtrend. Pola candlestick Morning Star ini akan mengindikasikan waktunya saat menjalankan aksi beli (reversal bullish). Sebaliknya, untuk pola candlestick Evening Star akan terjadi pada saat posisi grafik yang uptrend, dan mensinyalkan waktunya untuk melakukan aksi jual (reversal bearish). Formasinya yaitu bullish candle-doji-bearish candle.  Pada Evening Star dan Morning Star, kalian harus mengecek apakah pembalikan harga akan terjadi dengan cara melihat apakah candle yang ketiga mampu menutup di atas titik tengah dari candle pertama. Sebelum pembahasan kita berakhir, kalian bisa mengisi survey internal milik GIC agar kami juga bisa memperbarui sistem maupun meningkatkan performa yang harusnya kami miliki.

FAQ Pola Candlestick

Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para trader mengenai pola candlestick itu sendiri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:

Apa Itu Candlestick Pattern Bullish?

Pada dasarnya, pergerakan pasar yang bullish akan ditandai dengan suatu kenaikan harga yang berkelanjutan. Misalnya, pada kenaikan IHSG atau harga suatu saham tertentu. Jika candlestick telah menunjukkan pergerakan yang bullish, maka hal itu akan menunjukkan titik masuk untuk perdagangan yang panjang. Bullish candlestick ini juga bisa membantu memprediksi mengenai kapan tren turun (bearish) atau akan berbalik ke atas (rebound).

Apa Itu Candlestick Pattern Strategy?

Candlestick strategi merupakan suatu pemahaman yang harus kalian lakukan mengenai jenis pola candlestick itu sendiri. Dan untuk mempelajari berbagai jenis pola Candlestick tersebut, kalian harus mengetahui terlebih dahulu cara membacanya. Terdapat tiga hal yang menjadi dasar mengenai cara membaca dari pola-pola tersebut yaitu: 1. Candlestick memuat empat posisi harga
  • Open : harga saat perdagangan dibuka hari ini
  • Low: harga terendah hari ini
  • High: harga tertinggi hari ini
  • Closed: harga setelah perdagangan ditutup kemarin
Ukuran badan candlestick juga akan menunjukkan seberapa jauh harga tersebut telah mengalami pergerakan selama durasi candle tersebut. 2. Candlestick merah dan hijau apa artinya? Ketika candlestick sedang berwarna hijau, maka itu menandakan harga open akan lebih tinggi daripada closed. Pola ini seringkali disebut sebagai candlestick bullish. Namun ketika merah, maka itu akan menandakan harga open yang lebih rendah daripada closed (candlestick bearish).

Saat candlestick sedang berwarna hijau, candlestick tersebut akan bergerak ke atas. Begitupun juga sebaliknya. 3. Sumbu Candlestick Sementara itu ada pula “sumbu” candlestick atau wick yang oleh sebagian orang sering disebut dengan sebagai shadow. Sumbu akan menginformasikan adanya fluktuasi harga yang sedang bergerak sesuai dengan durasi candlestick itu sendiri. Ketika nilai komoditas atau forex sedang mengalami volatilitas, maka sumbunya akan jauh lebih panjang daripada badannya sendiri.

Ketika terlihat sumbu yang panjang dan mengarah ke bawah, maka hal itu menandakan para pelaku pasar sedang mendorong harga untuk turun, akan tetapi mereka tidak cukup kuat untuk bisa menahan harga tetap di posisi rendah. Di saat yang sama pula, pelaku pasar lain justru akan melakukan pembelian hingga akhirnya bisa mendorong harga jadi naik. Fenomena ini kerap disebut bullish reversal. Begitu pun sebaliknya.

Bagaimana Candlestick Pattern dalam Binomo?

Pada dasarnya, candlestick akan mempunyai jenis yang sama pada setiap platform. Maka, berikut cara untuk menginterpretasikan candlestick Binomo agar selalu untung. Ukuran Badan Candle Stick Dengan ukuran tubuh Candlestick , maka kalian bisa mendapatkan informasi mengenai kekuatan masing-masing sisi. Saat Candlestick akan memanjang, maka momentum meningkat. Sementara itu, jika tubuh sedang menurun, maka momentumnya lebih lambat.

Panjang Sumbu Candle Stick Panjang sumbu dalam grafik ini akan menunjukkan volatilitas harga pasar. Jika sumbu panjang, maka itu merupakan indikasi bahwa harga sedang bergerak cepat, aka tetapi ditolak untuk sebuah resistensi. Rasio Dari Ukuran Sumbu Dan Badan Rasio antara ukuran sumbu dan juga badan grafik candlestick harus dapat dibaca. Jika pasar sedang memiliki tren dinamis yang kuat, maka grafik akan menunjukkan ukuran batang lilin yang panjang, namun sumbunya kecil.

Dalam situasi pasar yang tidak pasti, maka badan Candlestick akan kecil, namun sumbunya akan jauh lebih panjang. Posisi Badan Dari Grafik Jika kalian mengamati batang lilin memiliki sumbu yang panjang namun tubuhnya berada di salah satu ujungnya, maka itu berarti akan ada peristiwa resistensi. Begitu juga sebaliknya, jika candlestick sedang berada di tengah sumbu bawah, maka ketidakpastian pasar akan terindikasi.

Bagaimana Candlestick Pattern dalam Crypto?

Sama seperti pembahasan sebelumnya, untuk Binomo yang merupakan sebuah platform trading sedangkan untuk Crypto sendiri merupakan produknya. Maka dari itu, jenis dari candlestick itu sendiri akan sama. Kalian harus mempelajarinya karena jika sewaktu-waktu terdapat candlestick yang terjadi pada pasar, maka kalian bisa menyikapinya dengan baik. Candlestick yang muncul pun akan beragam. Bukan berarti dalam satu platform atau satu produk akan muncul candlestick tertentu, melainkan cadlestick tersebut bisa muncul dengan berupa jenis apa saja.

Sebutkan 42 Candlestick Pattern?

Menurut bentuknya, ada 42 jenis pola candlestick. Jenis tersebut adalah: Candlestick Reversal Patterns Single Candle Pattern – Bullish Reversal
  1. Southern Doji
  2. Southern Long-Leg Doji
  3. Dragonfly
  4. Hammer
  5. Inverted Hammer
  6. Bullish Belt Hold
Single Candle Pattern – Bearish Reversal
  1. Northern Doji
  2. Northern Long-Leg Doji
  3. Gravestone
  4. Shooting Star
  5. Hanging Man
  6. Bearish Belt Hold
Dual Candles Pattern Bullish Reversal
  1. Bullish Pregnant / Bullish Harami
  2. Bullish Pregnant Cross
  3. Bullish Homing Pigeon
  4. Matching Low
  5. Bullish Engulfing
  6. Piercing Line
  7. Tweezer Bottom
Dual Candles Patterns – Bearish Reversal
  1. Bearish Pregnant / Bearish Harami
  2. Bearish Pregnant Cross
  3. Bearish Homing Pigeon
  4. Matching High
  5. Bearish Engulfing
  6. Dark Cloud Cover
  7. Tweezer Top
Triple Candles Patterns – Bullish Reversal
  1. Morning Star
  2. Morning Doji Star
  3. Bullish Abandoned Baby
  4. Morning Tri Star
  5. Three White Soldiers
Triple Candles Patterns – Bearish Reversal
  1. Evening Star
  2. Evening Doji Star
  3. Bearish Abandoned Baby
  4. Evening Tri Star
  5. Three Black Crows
Candlestick Continuation Patterns Bullish Continuation Patterns
  1. Upward Gap Tasuki
  2. Rising Three
  3. Bullish Marubozu
Bearish Continuation Patterns
  1. Downward Gap Tasuki
  2. Falling Three
  3. Bearish Marubozu

Apa Itu Candlestick Pattern Cheat Sheet?

Cara paling populer untuk mencari peluang trading adalah dengan cara mencari pola candlestick. Namun terdapat 30+ pola candlestick untuk dipelajari dari memori. Berikut merupakan candlestick pattern cheat sheet itu sendiri.   Setelah mengetahui mengenai candlestick pattern tersebut beserta dengan jenis dan juga pertanyaan seputar candlestick pattern itu sendiri, kalian bisa mempelajari jenis-jenis candlestick tersebut beserta dengan karakteristiknya agar nantinya ketika melakukan trading, kalian bisa secara langsung memahami apa yang sedang terjadi pada pasar tersebut. Selain itu, kalian juga bisa memahami 42 candlestick pattern yang ada pada Jurnal melalui kelas pemula sampai kelas profesional yang bisa membantu kalian dalam memahami segala jenis candlestick yang ada. Kalian juga bisa melakukan konsultasi mengenai trading bersama GIC melalui Trader Assessment jika kalian masih belum bisa memahami mengenai candlestick itu sendiri.