Dalam trading, suatu alat analisis yang bisa dipakai tersebut berbagai macam adanya. Salah satunya adalah triangle pattern yang sangat sering digunakan oleh para trader dalam melakukan analisis pada pasar. Pola ini bisa membantu kalian dalam melakukan trading baik untuk instrumen saham, forex, kripto, maupun lainnya. Untuk itu, kali ini kita akan mempelajari bagaimana penjelasan dari triangle pattern tersebut.

Triangle Pattern merupakan pola yang akan membentuk garis tren pada atas dan bawah yang nantinya akan bertemu pada sisi kanan sehingga akan membentuk pola segitiga. Untuk lebih lanjut mengenai triangle pattern ini, mari pelajari hal tersebut melalui istilah di bawah ini. Namun sebelum mempelajarinya, kalian bisa mengunduh aplikasi GICTrade agar kalian bisa mempraktekkan triangle pattern ini pada kasus secara real time.

Apa Itu Triangle Pattern?

Chart pattern ini sejatinya merupakan istilah mengenai suatu pola atau bentuk yang telah dihasilkan oleh pergerakan grafik harga. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Triangle Pattern adalah pola yang akan membentuk garis tren pada atas dan bawah yang nantinya akan bertemu pada sisi kanan sehingga akan membentuk pola segitiga. Triangle pattern adalah salah satu pola grafik yang kerap kali digunakan oleh para trader crypto dalam membantu untuk memahami kondisi pasar dan juga memperkirakan apakah tren harga tersebut akan berlanjut, tetap, ataupun berbalik arah.

Pola-pola grafik ini akan cukup sering muncul dalam sebuah chart instrumen finansial. Triangle patterns ini telah masuk dalam kategori pola yang berkelanjutan/ kontinuitas. Pola triangle ini bisa dideskripsikan sebagai pola trading secara horizontal. Pada awal mula pembentukannya, triangle ini berada pada posisi yang paling lebar. Kemudian range dari trading akan menyempit karena pasar yang bergerak sideways, dan disitulah terdapat titik-titik yang akan membentuk segitiga (triangle) terbentuk.

Dalam chart tersebut, garis bawah yang ada pada segitiga akan mewakili support, sedangkan untuk garis atas segitiganya akan mewakili sebuah sisi overbought pasar, dimana para investor nantinya akan menarik profit. Triangle pattern dalam pasar forex ini akan terbentuk pada saat pola konsolidasi (harga sedang flat/datar) di tengah suatu trend dan biasanya hal tersebut akan menandakan adanya suatu kelanjutan dari pola trend yang telah ada.

Misalnya, salah satu dari market sedang mengalami trend yang bearish (turun), maka di moment tertentu pasar akan membentuk suatu konsolidasi atau area sideway. Keadaan tersebut ada yang biasa memerlukan waktu yang lama atau terdapat juga yang sebentar, kemudian trend (bearish) tersebut pada akhirnya akan berlanjut setelah keluar pada area sideway tersebut. Moment itulah teori triangle pattern tersebut biasanya akan dipergunakan oleh sebagian para trader untuk bisa mendapatkan peluang profit. Terdapat dua garis pada pola triangle adalah:
  1. Garis Tren Atas. Garis tren atas ini dibentuk dengan cara menghubungkan beberapa titik pada harga tertinggi, yang merupakan garis penawaran dengan mewakili kondisi pasar ynag sedang overbought.
  2. Garis Tren Bawah. Sementara itu, terdapat garis tren bawah yang akan digambarkan dengan cara menghubungkan beberapa titik pada harga terendah, yang merupakan garis permintaan untuk mewakili support harga pada aset.
Sebelum lanjut pada pembahasan mengenai jenis triangle pattern di bawah ini, sempatkan waktu juga untuk mengisi survey internal agar GIC bisa terus meningkatkan kualitas dan kuantitas dari performa yang ada.

Jenis Triangle Pattern

Triangle Pattern ini akan terbentuk dengan melalui dua garis tren yang telah menyatu pada satu titik. Terdapat tiga jenis dari triangle pattern yang perlu kalian ketahui, yaitu ascending triangle, descending triangle, dan juga symmentrical triangle. Berikut merupakan penjelasan mengenai ketiga jenis triangle pattern tersebut.

Ascending Triangle

Pola ascending triangle ini akan menunjukkan prospek yang bullish. Cara membaca triangle pattern jenis ini akan sangat mudah. Garis tren yang teratas akan menggambarkan level resistensi overhead yang nantinya relatif datar. Sementara untuk garis tren bawah akan menunjukkan arah pasar yang ke atas, dengan tingkat level support yang semakin tinggi seiring dengan tren yang sedang berlanjut.

Pergerakan harga tersebut menjadi terbatas pada kisaran yang lebih kecil, tetapi untuk sentimen bullish akan terus mendominasi tren pasar dengan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pola ascending triangle ini pada umumnya akan dianggap sebagai suatu indikator yang cukup handal untuk bisa memasuki posisi long. Terdapat beberapa komponen yang biasa digunakan untuk mengenali Ascending Triangle ini yaitu:

Flat Upper Trendline

Garis tren atas yang akan bertindak sebagai resistance. Pada saat ini, harga akan sering mendekati level ini dan akan memantul sampai pada akhirnya akan terjadi peristiwa breakout.

Ascending Lower Trendline

Pada saat pasar berkonsolidasi, garis tren yang naik akan dapat ditarik dengan cara menghubungkannya pada posisi terendah. Garis tren naik tersebut akan menunjukkan bahwa pembeli akan secara perlahan mendorong harga untuk naik – yang akan memberikan dukungan secara lebih lanjut untuk bias perdagangan yang bullish.

Descending Triangle

Descending triangle ini akan menggambarkan tren pasar yang nantinya berlawanan, yakni pergerakan yang bearish. Garis tren bawah ini akan menunjukkan level support pada harga datar, sedangkan untuk garis atas akan menunjukkan resistensi yang semakin rendah pada saat pola dimainkan. Volatilitas harga ini akan menyempit dikarenakan sentimen bearish tersebut telah mulai menguasai pasar. Oleh karena itu, pola segitiga yang menurun akan menunjukkan bahwa para pedagang bisa masuk dengan posisi short untuk memanfaatkan suatu pergerakan ke bawah lebih lanjut.

Descending Upper Trendling

Saat pasar sedang mengalami konsolidasi, maka garis tren yang miring ke bawah tersebut dapat ditarik dengan cara menghubungkan titik tertinggi. Garis tren yang miring ke bawah ini akan menunjukkan bahwa penjual dengan secara perlahan akan menarik harga ke bawah – yang bisa memberikan dukungan lebih lanjut untuk bias perdagangan yang mengalami bearish.

Flat Lower Trendline

Garis tren bawah ini akan bertindak sebagai support. Harga akan sering mendekati level ini dan akan memantul sampai akhirnya terjadinya peristiwa breakout.

Symmetrical Triangle

Bila ascending dan descending triangle patterns telah menunjukkan pergerakan pasar yang ke atas ataupun ke bawah yang cukup jelas, maka symmetrical triangle pada umumnya akan menunjukkan suatu keragu-raguan pada pasar. Pola ini akan dicirikan oleh dua garis tren konvergen yang menunjukkan suatu rentang perdagangan yang mana akan semakin sempit dengan support dan resistance yang bergerak lebih dekat.

Pada saat pasar menjadi ragu-ragu, symmetrical triangle ini nantinya akan menunjukkan adanya potensi untuk terjadinya breakout. Dalam pembentukan pola symmetrical triangle, penting bagi kalian untuk memahami bahwa lower highs (LH) yang akan diikuti dengan higher lows (HL) akan membuat harga semakin mengerucut. Deretan lower highs yang ada pada grafik nantinya akan menjelaskan bahwa para trader pembeli tidak akan bisa menaikan harga untuk menjadi lebih tinggi, yang kemudian mencerminkan suatu minat beli yang semakin rendah.

Sedangkan HL akan menggambarkan bahwa adanya tekanan jual yang tidak akan terlalu besar, artinya para trader penjual tidak bisa menekan suatu harga. Seorang trader pembeli yang tidak bisa berhasil untuk menaikan suatu harga serta trader penjual yang tidak bisa menekan harga untuk lebih rendah, maka akan mengakibatkan terjadinya suatu konsolidasi harga yang merupakan gambaran dari adanya keraguan antar trader. Jika di kemudian hari kalian akan menemukan pola symmetrical ini dalam grafik pergerakan pasar. Ada baiknya menunggu untuk melihat ke arah mana pergerakan dari grafiknya, sebelum kalian benar-benar bisa memutuskan untuk mulai membuka posisi.

Descending Upper Trendline

Setidaknya terdapat dua reaksi tertinggi yang diperlukan untuk membentuk suatu garis tren yang turun dari atas. Tinggi reaksi ini harus secara berturut-turut lebih rendah dan harus terdapat jarak antara tertinggi. Jika reaksi tinggi yang lebih baru akan sama dengan atau lebih besar dari reaksi tinggi yang sebelumnya, maka descending upper trendline tersebut tidak valid.

Ascending Lower Trendline

Setidaknya diperlukan dua reaksi terendah untuk membentuk garis tren naik yang lebih rendah. Reaksi terendah ini harus berturut-turut lebih tinggi, dan harus ada jarak antara posisi terendah. Jika reaksi rendah yang lebih baru sama dengan atau lebih kecil dari reaksi rendah sebelumnya, maka segitiga naik tidak valid.

Fungsi Triangle Pattern

Pengamat grafik pasar aset yang sekaligus merupakan ahli trading harian, Cory Mitchell telah menjelaskan bahwa triangle pattern merupakan salah satu pola umum yang harus diperhatikan oleh para pelaku trading harian. Pola ini akan membantu para trader untuk mengidentifikasi kondisi pasar yang terjadi pada saat ini dan bisa menjadi indikator tren yang mungkin akan terjadi di waktu yang datang. Cory telah menambahkan bahwa salah satu fungsi dari pola triangle adalah dapat menunjukkan suatu tingkat pada penurunan volatilitas dan memberikan gambaran mengenai peluang trading.

Dengan memahami dan menguasai triangle pattern tersebut, para trader akan mampu menyusun strategi dan juga akan mengantisipasi perubahan tren pada trading harian, menentukan suatu posisi trading, dan juga meminimalisir resiko kerugian. Setelah mengetahui fungsi dari triangle pattern, kalian bisa memberi tahu teman kalian mengenai triangle pattern itu sendiri. Selain itu, kalian juga bisa mengajak teman untuk bergabung bersama GIC dan dapatkan income tambahan. Kalian juga bisa menjadi seorang IB dan dapatkan bonus-bonus lainnya!

Cara Menggunakan Triangle Pattern

Triangle pattern ini memiliki pengaruh yang cukup penting dalam membantu para trader untuk bisa mengambil keputusan. Dengan menggunakan “Triangle Anticipation Strategy”, sebagian besar para trader akan mendapatkan informasi seputar breakout yang telah terjadi di ujung garis tren dengan membentuk pola triangle pattern. Para trader tersebut meyakini bahwa pola ini nantinya bisa bertahan dan akan memprediksi kemana arah breakout. 

Kalian bisa mengambil contoh seorang trader yang melihat formasi ascending triangle, yang umumnya akan menunjukkan bullish breakout mendatang. Selanjutnya, para trader akan menempatkan pesanan di dekat garis triangle support. Dengan menempatkan pesanan pada level tersebut, trader akan lebih berpotensi untuk bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan jika dibandingkan dengan harus menunggu hingga tren bullish breakout.

Saat menggunakan strategi ini, para trader harus memiliki suatu data harga yang cukup dan juga memastikan pola triangle yang terlihat pada grafik pergerakan pasar. Singkatnya, harga suatu aset di pasar harus menyentuh pada level resistance (untuk ascending triangle) atau level support (untuk descending triangle) setidaknya sampai dua kali, dan entry yang hanya boleh dilakukan pada atau setelah touchpoint yang ketiga. Berikut terdapat beberapa tips yang bisa kalian terapkan ketika menggunakan Triangle Pattern. Tips tersebut adalah:
  1. Tentukan triangle pattern pada suatu market yang jelas sedang mengalami trend bearish ataupun bullish, lalu tunggu hingga peristiwa konsolidasi terjadi. Tidak perlu memaksakan pola triangle pada area sideway kecuali kalian sudah mahir dan teliti melihat beragam pola.
  2. Tentukan triangle pattern di salah satu time frame yang Anda sukai. Jika kalian trader shortterm/scalper, maka carilah pola tersebut pada time frame M15, M30, atau H1. Jika kalian merupakan trader longterm, maka carilah pola tersebut pada time frame H1, H4 atau Daily.
  3. Gunakan selalu manajemen lot yang bijak, disesuaikan dengan suatu balance dan leverage akun kalian ketika hendak melakukan eksekusi. Pastikan area stop loss dan juga take profit sebijak mungkin disesuaikan dari data pola candle yang ada, bukan yang sesuai dengan keinginan pribadi.
  4. Untuk kasus trader pemula, maka kalian bisa sering-sering melihat chart untuk bisa membedakan triangle pattern symetric, ascending, discending, atau yang bukan ketiganya.

Cara Menggunakan Triangle Pattern untuk Trading Crypto

Berdasarkan tiga jenis pola triangle yang telah dibahas di atas, terdapat beberapa cara untuk menggunakan triangle pattern yang disarankan oleh para ahli. Cara tersebut adalah:

Buka Posisi Menggunakan Ascending Triangle Pattern

Analis dari web resmi Investopedia merekomendasikan trader untuk bisa membuka posisi trading dan melakukan pembelian aset jika harga di pasar telah berhasil menembus garis atas tren ascending triangle pattern dan juga disertai dengan peningkatan volume transaksi.

Stop Loss Menggunakan Symmetrical Triangle Pattern

Sementara itu, jika ditemukannya symmetrical triangle pattern pada suatu grafik harga aset, analis dari Investopedia menyarankan para trader untuk membuka posisi trading yang tepat ketika terjadinya breakout. Ahli trading Cory Mitchell juga menambahkan bahwa trader dapat menempatkan suatu titik stop loss di bawah garis harga rendah pada saat membeli aset ataupun di atas garis harga tinggi pada saat menjualnya.

Jual Aset Menggunakan Descending Triangle Pattern

Tim dari Corporate Finance Institute telah mengatakan bahwa para trader sebaiknya melakukan penjualan aset pada saat terjadinya breakdown pada descending triangle pattern dan menempatkan suatu stop loss sedikit di atas harga tertinggi yang telah dicapai selama pembentukan segitiga.

Risiko Menggunakan Triangle Pattern

Walaupun triangle pattern ini dianggap sebagai salah satu indikator teknis yang memberi pengaruh dan cukup handal untuk memprediksi masa depan tren suatu pasar. Namun, pola ini tidak dapat menawarkan kepastian yang kuat tentang pergerakan pasar. Oleh karena itu, penting untuk bisa menggunakan praktik manajemen risiko yang kuat untuk memastikan kalian tidak mengalami kerugian. Selain itu, jika nantinya kalian menggunakan jenis pola triangle apa pun untuk memprediksi tren pasar.

Sebaiknya, kalian juga perlu untuk memastikan bahwa indikator breakout yang ada bukanlah suatu sinyal yang palsu. Kalian bisa memeriksa apakah terdapat volume yang cukup, untuk nantinya bisa menunjukan bahwa tren di suatu pasar akan terus berlanjut ataupun tidak. Pergerakan harga berdasarkan tingkat volume yang rendah, akan menjadi penanda bahwa tidak cukup baik untuk kalian memasuki perdagangan pada saat itu.

Hal yang Perlu Diingat Ketika Menggunakan Triangle Pattern

  • Selalu waspada terhadap suatu arah tren sebelum periode konsolidasi.
  • Manfaatkanlah garis tren atas dan juga bawah untuk bisa membantu mengidentifikasi pola segitiga mana yang sedang terbentuk saat ini.
  • Gunakan teknik pengukuran untuk bisa memperkirakan tingkat target yang sesuai
  • Patuhi praktik manajemen risiko yang baik untuk mengurangi suatu risiko pelarian palsu dan memastikan rasio risiko terhadap imbalan yang positif tetap dipertahankan pada semua perdagangan.
Setelah mengetahui beberapa hal mengenai triangle pattern, kalian juga bisa mempelajarinya melalui buku ataupun dengan secara langsung menuju contoh kasus-kasus yang ada pada internet. Jika kalian telah mengetahuinya, asah juga kemampuan kalian melalui Preliminary Test dan ukur kemampuan trading kalian! Selain itu, terapkan juga berbagai hal seperti cara menggunakan, tips, serta hal yang perlu diingat dalam menggunakan triangle pattern yang telah dijelaskan di atas. Jika masih terdapat pertanyaan seputar triangle pattern, kalian bisa mengisi Trader Assessment untuk melakukan konsultasi seputar trading yang kalian lakukan bersama dengan GIC.