Terdapat berbagai macam pola yang biasa dipakai dalam hal trading. Pola-pola ini digunakan untuk membaca posisi profitabilitas ketika sedang melakukan trading. Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu pola yaitu pola pin bar. Bagi kalian yang masih awam atau telah mengetahui jenis candlestick apa itu dan ingin mempelajari lebih dalam, maka kalian bisa membaca artikel ini. Pin bar merupakan salah satu pola candlestick yang biasa digunakan dalam hal trading.

Pin bar ini terbukti ampuh untuk menjadi salah satu komponen utama dalam analisa pembalikan trend. Untuk lebih jelasnya mengenai pin bar ini, kalian bisa memahaminya melalui penjelasan GICTrade di bawah ini. Jangan lupa cek GIC Mobile Apps di Google Play Store juga Apple App Store.

Definisi Pin Bar

Pin bar ini merupakan pola reversal dalam price action yang akan menunjukkan penolakan pada level harga. Berawal dari kepanjangan 'Pinocchio Bar' yang merupakan bentuknya yang terlihat seperti tokoh pinokio dalam kartun terkenal, dengan pola yang mempunyai bentuk tail persegi panjang. Biasanya terdiri dari tubuh yang cukup kecil dengan sumbu yang agak panjang seperti dua kali lipat dari ukuran tubuh asalnya. Untuk ujung yang berlawanan atau ekornya, memiliki sumbu yang lebih kecil. Candlestick ini ditemukan dalam berbagai TF sehingga polanya sering banyak dijumpai berupa bearish maupun bullish.  

Candle pin bar ini terbentuk ketika terdapat pertempuran antara bulls dan bears yang intens. Untuk pin bar bearish, tubuh menunjukkan trader telah mendominasi pasar. Namun, bulls akan masuk dan mengarahkan harga untuk naik. Tetapi pada akhirnya, bears memenangkan pertempuran di sesi khusus tersebut. Keadaan sebaliknya juga akan berlaku untuk candle pin bar yang bullish. Terdapat juga valid pin bar yang mempunyai ekor yang lebih panjang dari badannya. Ekor yang panjang mengindikasikan penolakan harga atau fake breakout terhadap level harga tertentu. Semakin kecil pin bar, maka akan semakin valid (minimal 2/3 dari total panjang).

Karakteristik Pin Bar

Terdapat karakteristik dari candlestick jenis ini sendiri yaitu, pin bar memiliki ekor yang lebih panjang dari body-nya. Ekor ini biasa disebut juga sebagai sumbu maupun shadow (bayangan). Untuk panjangnya dari ekor akan menunjukkan kekuatan rejection (penolakan) atau terjadinya kejadian false break pada suatu level dengan harga tertentu. Nantinya, semakin panjang ekor dari sebuah pin bar tersebut, maka nantinya akan semakin valid pula pin bar tersebut. Dalam hal ini bisa diartikan sebagai, mengenai semakin tingginya sentimen tentang penolakan terhadap suatu level harga tertentu.

Semakin sempit maupun semakin kecilnya suatu body dari pin bar tersebut, maka akan semakin valid pula setiap struktur pin bar tersebut. Bisa disimpulkan, suatu candlestick akan dianggap valid jika panjang ekor ini sekitar dua pertiga dari panjang total sebuah pin bar tersebut. Selain itu, terdapat sisi lain dari ekor tersebut dengan nose (hidung). Semakin pendek karakteristik nose tersebut, maka akan semakin valid sebuah pin bar tersebut. Semakin tinggi time frame tradingnya, maka akan semakin valid juga sebuah pin bar itu nantinya. Asalkan hal tersebut telah terkonfirmasi dengan benar. Hal ini disebabkan juga karena sebuah kemungkinan tingkat kesalahan pada pergerakan suatu harga (noise) pada posisi time frame yang tinggi (biasanya 4 jam keatas) yang akan lebih kecil dibandingkan dengan kondisi time frame rendah (1 hour kebawah).

Kekuatan Pin Bar

Terdapat beberapa jenis pin bar yang sering muncul di dalam trading. Berikut ini akan diurutkan dari yang terkuat.
  1. Time Framing. Pada tiap TF nya mempunyai teknik tersendiri untuk melakukan trading. Yang teroptimum adalah pada TF Daily, dan TF4 hours. TF ini dibutuhkan untuk menentukan SR, yang teroptimal untuk SR terdapat daily sampai weekly. Candlestick jenis ini akan sangat optimum apabila dikombinasikan dengan pola candlestick tf 1 hours. Trading dengan bar ini akan membutuhkan jumlah reversal sebagai konfirmator.
  2. Kalian harus mengetahui kapan waktu OP, SL, dan TP. Terdapat tiga pendekatan dalam trading dengan candlestick ini maupun dengan teknik lainnya yaitu kemungkinan kecil dengan profit besar, kemungkinan besar dengan profit kecil, dan kemungkinan besar dengan profit besar (dalam TF yang sama).

Pin Bar Berdasarkan Tren

Candlestick ini terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan trennya, yaitu bullish reversal dan bearish reversal. Untuk penjelasannya, kalian bisa memahaminya melalui penjelasan berikut.

Bullish Reversal Pin Bar

Pada jenis bullish reversal ini, tanda yang ditunjukkan oleh pin bar ini adalah dengan terjadinya pembalikan dari downtrend ke uptrend. Pada peristiwa ini, shadow atau bayangan panjang candle ini akan terletak pada bagian bawah badan (body) dan akan menunjukkan pola penolakan harga lebih rendah yang menjadikan titik lower low tidak terbentuk nantinya.

Bearish Reversal Pin Bar

Pada jenis bearish reversal ini, indikasi yang ditunjukkan adalah terjadinya pembalikan dari uptrend menjadi downtrend. Sedangkan shadow panjang pada bearish reversal akan terlihat berada pada bagian atas body. Di mana hal ini menunjukkan adanya pola penolakan harga lebih tinggi yang menjadikan titik higher high tidak akan terbentuk.

Konfirmasi Reversal Pin Bar

Agar nantinya sebuah bullish reversal dapat di konfirmasi, maka bentuk panjang bar dari candlestick sesudah pin bar (body dan ekornya) pada seluruhnya harus lebih tinggi dari saat level terendah, begitu juga dengan harga penutupannya yang harus lebih tinggi dari saat harga penutupan. Sementara jika bearish reversal yang di konfirmasi, maka nantinya panjang bar candlestick sesudahnya harus lebih rendah dari saat level tertinggi bearish, begitu juga dengan harga penutupannya yang harus lebih rendah dari saat harga penutupan.

Strategi Trading Menggunakan Pin Bar

Setelah mengetahui jenis pin bar berdasarkan tren, kali ini kita akan membahas mengenai strategi trading menggunakan candlestick jenis ini. Beberapa hal yang harus kalian perhatikan ketika menganalisa candle diantaranya:
  1. Menunggu pergerakan harga setelah terbentuk agar kalian tidak menangkap sinyal palsu.
  2. Pastikan candlestick berada pada area resistance. Hal tersebut dapat diketahui dengan cara menarik garis datar atau garis miring.
  3. Apabila sudah mengenali pola dari candlestick yang terbentuk, apakah pin bar maupun hammer, kalian harus memastikan bahwa harga yang muncul sudah menembus harga pembukaan dari candlestick yang muncul di awal.
  4. Jika yang kalian lihat merupakan candlestick dari pin bar, maka selanjutnya kalian bisa mengenali apakah jenis tren yang terbentuk merupakan bullish ataupun bearish.
Biasanya, formasi candlestick ini akan menunjukkan suatu pola pembalikan arah dari trend (reversal), meskipun nantinya terdapat juga suatu pin bar yang menunjukkan suatu penerusan terhadap arah trend tersebut . Namun, setidaknya terdapat tiga kemungkinan cara untuk melakukan entry pada suatu bar setelah pin bar yaitu:
  1. Market Entry. Entry ini merupakan entry pada harga pasar yang bisa dianggap terbaik pada saat itu. Kalian bisa memilih entry buy bila terbentuk suatu bullish reversal, dan memilih entry sell jika yang terjadi merupakan bearish reversal.
  2. Stop Entry. Entry ini merupakan suatu entry pending order yang berupa 'buy stop' ketika reversal bullish dan 'sell stop' ketika reversal bearish. Nilai dari pending order buy stop ini nantinya harus lebih rendah daripada harga pasar yang sedang terjadi saat ini. Level suatu stop loss ini bisa ditentukan pada beberapa nilai pip di bawah level terendah (untuk menjalankan buy stop), atau beberapa nilai pip di atas nilai level tertinggi (untuk menjalankan sell stop).
  3. Limit Entry. Yang adalah entry pending order berupa 'buy limit' ketika reversal bullish dan 'sell limit' ketika reversal bearish. Untuk nilai pending suatu order buy limit nantinya harus lebih rendah daripada harga pasar yang sedang terjadi saat ini. Level stop loss ini nantinya bisa ditentukan dari beberapa nilai pip ketika di bawah level terendah (untuk melakukan buy limit), atau beberapa nilai pip pada saat di atas level tertinggi (untuk melakukan sell limit). Limit entry ini berdasarkan pada suatu asumsi bahwa biasanya nilai pergerakan suatu harga akan melakukan retrace atau mengalami koreksi ketika telah mencapai nilai 50% dari panjang ekor sebelumnya, atau juga setara 50% level Fibonacci Retracement-nya.
Agar probabilitas entry yang kalian lakukan ini tinggi, maka dapat disarankan untuk melakukan entry pada suatu bar setelah pin bar hanya jika disertai dengan suatu faktor pendukung yang cukup kuat nantinya. Antara lain pada level support maupun resistance, level-level Fibonacci Retracement maupun Expansion terutama pada 38.2%, 50%, atau 61.8%, dan juga kurva indikator moving average sebagai level support maupun resistance dinamis.

Tips Menentukan Pin Bar

Pin bar adalah salah satu dari formasi dalam price action yang biasa sering digunakan sebagai sinyal trading dengan tanda kuat. Namun, meskipun demikian tidak semua candlestick tipe ini memiliki probabilitas tinggi. Hanya suatu pin bar yang terbentuk pada keadaan tertentu saja yang bisa menjadi cukup valid untuk dijadikan sebagai sinyal trading. Sebelum melakukan trading tersebut, ada baiknya kalian mempelajari mengenai tips menentukan pin bar yang memiliki probabilitas yang tinggi agar nantinya kalian mendapatkan profit yang tinggi pula. Tips tersebut adalah:
  1. Fokus pada suatu pin bar yang ada pada saat harga trending. Candlestick ini yang nantinya akan terbentuk pada saat keadaan pasar trending dan biasanya mempunyai nilai probabilitas yang tinggi, baik untuk bullish reversal maupun bearish reversal. Pada dasarnya, suatu pin bar pada kondisi pasar yang ranging (sideways) juga berpeluang untuk bisa kalian tradingkan. Tetapi pada umumnya hal ini jarang terjadi dan lebih mudah untuk trading dengan menggunakan candlestick ini pada saat kondisi pasar yang sedang trending. Dalam hal ini kalian bisa mencari pasangan mata uang yang sedang trending, sedangkan untuk yang ranging atau choppy sementara itu bisa kalian abaikan. Langkah pertama untuk bisa terbiasa trading dengan candlestick ini adalah trading pada saat kondisi pasar sedang trending dengan time frame daily atau time frame 4 jam (H4). Jika telah melakukan trading pada time frame 4 jam, selanjutnya kalian bisa memilih pilihan pin bar pada trend yang searah dengan trend pada time frame daily
  2. Fokus pada pin bar yang terbentuk pada level-level kunci. Sering kali juga pada keadaan suatu pasar tidak selalu menunjukkan keadaan trending dengan jelas, terkadang bisa bergerak ke arah sideways ataupun tidak menentu. Dalam hal ini kalian bisa mengacu pada level-level kunci yaitu level resistance kunci (key resistance level) dan level support kunci (key support level). Serta mengamati apakah terbentuk candlestick jenis ini di sekitar level tersebut. Jika pada keadaan trending terbentuk candlestick ini pada level support atau resistance, indikator moving averages atau Bollinger Bands maka kemungkinan validitas candlestick ini tersebut cukup tinggi.
  3. Fokus pada pin bar berekor panjang (long tail). Dikarenakan candlestick tersebut biasanya mempunyai nilai validitas yang tinggi dan juga biasanya sebagai sinyal pada trading ini mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan biasanya. Ekor panjang nantinya akan menunjukkan sentimen suatu penolakan yang besar pada level tersebut yang menjadikan besar kemungkinannya untuk terjadinya suatu false break atau bisa disebut juga gagal menembus level tersebut.

Perbedaan Pin Bar dan Hammer Candlestick

Banyak orang yang masih sering tidak bisa membedakan antara kedua candlestick ini. Terdapat perbedaan yang bisa kalian ketahui ketika melihat kedua candlestick ini. Perbedaan tersebut adalah, untuk pin bar, bentuk dari suatu candlestick ini ditandai dengan adanya sebuah ekor panjang serta body kecil yang sekitar 1/3 dari seluruh panjang candlestick dan memiliki nose yang pendek. Semakin panjang dari ekor dan kecil body tersebut, serta pendeknya suatu nose, nantinya akan semakin kuat untuk membentuk reversal atau pembalikan suatu trend yang ada.

Sedangkan pada tipe hammer candlestick, bentuk dari suatu candlestick ini ditandai dengan sebuah ekor panjang dan juga body kecil yang berukuran sekitar 1/3 dari seluruh panjang candlestick namun tidak memiliki nose seperti pada pin bar. Setelah mengetahui beberapa hal mengenai candlestick jenis ini, kalian juga masih bisa mencari informasi lainnya mengenai pin bar ataupun candlestick lainnya seperti hammer, doji, maupun candlestick lainnya.

Kalian juga bisa menerapkan strategi candlestick pin bar ini seperti yang telah dijelaskan di atas untuk diterapkan pada strategi trading milik kalian. Perbedaan antara Pin Bar dan Pin Bar Palsu ditentukan oleh pergerakan harga terkini. Jika pada sumbu panjang menonjol dari suatu harga terbaru, maka itu adalah Pin Bar asli. Ini adalah 'kebohongan' yang mungkin disampaikan pasar kepada kalian: Bahwa pergerakan ke level yang sebelumnya belum teruji telah membawa kelompok pembeli baru (atau penjual dalam kasus Pin Bar yang bearish).

Jika sumbu panjang tidak menonjol dari aksi harga sebelumnya; maka itu bukan Pin Bar asli, melainkan 'Pin Bar Palsu.' Dengan adanya pin bar asli yang meninggalkan sebuah sumbu panjang di atas candle, maka para trader bisa membuka posisi pendek (short) untuk mengambil suatu bagian dalam momentum yang dapat menciptakan sumbu panjang pada tempat pertama. Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa berhasil dengan baik.

Pada kenyataannya, trading Pin Bar Palsu akan memerlukan analisis tambahan, karena sinyal pembalikan harga jangka pendek mungkin tidak konsisten seperti pin bar asli. Kita dapat melihat apa yang membuat pin bar menarik adalah kenyataan bahwa harga telah berbalik cukup untuk meninggalkan sumbu panjang yang terbuka di bawah aksi harga (semua terjadi selama candle pin bar). Namun, bagaimana jika sumbu panjang tidak berada di luar aksi harga baru-baru ini? Hal ini mungkin berarti bahwa potensi pembalikan pada pin bar palsu bisa lebih kecil daripada pin bar asli.

Tapi itu tidak berarti bahwa pedagang aksi harga tidak dapat menggunakan informasi ini untuk keuntungan kalian. Kalian hanya perlu menentukan pin bar palsu mana yang menguntungkan dan mana yang tidak. Kalian dapat melakukan ini dengan melihat tren pasangan mata uang, dan mencoba masuk hanya ke arah tren jangka panjang. Pedagang bahkan dapat menggunakan analisis tindakan harga untuk memenuhi syarat dan menganalisis tren.

Setelah harga membentuk tren naik dengan menciptakan serangkaian tertinggi yang lebih tinggi, dan posisi terendah yang lebih tinggi, pergerakan harga yang cepat ke sisi bawah dikoreksi sebelum lilin selesai (membiarkan sumbu panjang dilingkari di atas). Trader dapat melihat untuk memperdagangkan pin bar candle palsu ini dengan mengambil posisi long setelah candle ini terbentuk, menempatkan stop sedikit di bawah titik terendah sumbu pin bar palsu.

Dengan begitu, jika harga berbalik melawan (dan bergerak turun saat kita berada dalam posisi long), kalian bisa keluar dari posisi tersebut jika harga yang lebih rendah tercetak di bawah bagian bawah sumbu pin bar palsu. Demikian pembahasan dari GICTrade mengenai penjelasan "Pin Bar Candle: Strategi Pola Reversal Price Action". Kalian juga bisa mencari tahu informasi lain mengenai trading, investasi, dan trivia keuangan yang lainnya, seperti Limit Transfer BRI dan "Pengertian & Jenis-jenis Candlestick yang Perlu Anda Ketahui" dan "Cara Membaca Candlestick Dalam Forex Paling Akurat" hanya di Jurnal GIC. Pastikan juga kalian memperdalam ilmu forex di GICTrade, via ebook scalping, dan juga NFP live trading.