Tren Bull maupun Bear sudah menjadi hal yang biasa dijumpai oleh para trader ketika melakukan trading. Namun, ada banyak jenis dari kondisi tren tersebut, salah satunya adalah kondisi divergence. Kali ini kita akan membahas mengenai apa itu bullish divergence yang akan kita pelajari mulai dari pengertian sampai beberapa pertanyaan yang sering para trader tanyakan mengenai divergence itu sendiri.   Bullish Divergence merupakan kondisi pada saat terjadinya harga terendah yang baru, namun untuk indikatornya biasanya belum sampai mencapai titik terendah baru tersebut. Bullish divergence ini juga bisa diartikan sebagai sinyal btradear yang sudah semakin melemah. Untuk lebih lengkapnya mengenai apa itu Bullish Divergence itu sendiri, kalian bisa memahaminya melalui artikel di bawah ini. Namun sebelum itu, kalian bisa melakukan Preliminary Test dari GIC untuk mengetahui sampai mana bakat kalian dalam melakukan sebuah trading.

Apa Artinya Bullish Divergence?

Bullish divergence, yang biasa juga disebut dengan convergence ini, merupakan situasi pada pasar di mana harga sedang membentuk titik pada lower low. Dan pada saat yang sama juga, indikator yang telah dipilih akan memiliki posisi higher low. Kondisi tersebut bisa dibilang merupakan sinyal pertama bahwa trader tersebut harus bertaruh pada reli upward yang sedang terjadi. Perlu kalian ketahui juga bahwa indikator-indikator tersebut digunakan untuk bisa memprediksi suatu arah harga. Dengan begitu, jika terdapat indikator yang akan bergerak ke atas, maka hal itu berarti harga juga harus naik. Divergensi bullish, pada dasarnya, merupakan kebalikan dari sinyal bearish itu sendiri. Terlepas dari kemudahan pada penggunaan dan juga kekuatannya pada informasi umum, indikator osilator perdagangan cenderung agak disalahpahami dalam industri perdagangan, bahkan mempertimbangkan hubungan dekat mereka dengan momentum. Pada tingkat yang paling mendasar, momentum sebenarnya adalah sarana untuk menilai tingkat keserakahan atau ketakutan relatif di pasar pada titik waktu tertentu. Sebelum melanjutkan ke pembahasan mengenai indikator apa saja yang bisa digunakan dalam kondisi divergence ini, kalian bisa bergabung bersama dengan GIC Affiliate untuk menjadi IB dan dapatkan berbagai macam bonus hingga pendapatan tambahan beserta keuntungan lainnya ketika melakukan trading pada GIC.

Indikator Divergence

Setelah mengetahui apa itu bullish divergence tersebut, kali ini kita akan mempelajari mengenai indikator apa saja yang bisa digunakan ketika dalam keadaan divergence ini. Indikator tersebut adalah:

Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index atau yang biasa disingkat menjadi RSI ini adalah salah satu indikator dalam analisis teknikal yang biasanya telah digunakan para trader dalam melakukan pengukuran besarnya volatilitas harga pada sebuah aset yang sedang di tradingkan. Indikator ini juga bisa dilakukan untuk melakukan evaluasi mengenai apakah aset tersebut bisa terbilang dalam posisi yang jenuh beli (overbought) ataupun dalam posisi jenuh jual (oversold). RSI ini akan ditampilkan sebagai osilator, yaitu grafik yang bergerak di antara kedua titik ekstrem yang mana dengan nilai yang berada di antara 0 sampai 100. Indikator ini pada awalnya telah dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. Lalu diperkenalkan pada bukunya di tahun 1978, dengan judul New Concepts in Technical Trading Systems. Indikator ini telah banyak digunakan oleh para trader dan juga ahli analisis teknikal, dikarenakan RSI digunakan untuk mengukur perubahan pada harga aset dengan periode 14 yaitu, 14 hari untuk grafik harian, 14 jam untuk grafik per jam, dst.

Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Tahun 1970-an, Prof. Gerald Appel ini mengembangkan sebuah indikator teknikal dalam trading yang bernama Moving Average Convergence Divergence atau disingkat menjadi MACD, yang mana indikator tersebut telah menjadi senjata paling ampuh untuk para trader. Indikator tersebut bisa digunakan untuk melakukan konfirmasi mengenai kekuatan dan juga arah sebuah trend, serta bisa juga digunakan untuk menentukan suatu titik pembalikan (reversal). Selain itu, indikator MACD ini juga bisa memberikan informasi kepada para trader mengenai apakah tren yang berlangsung tersebut cukup kuat ataupun tidak. Dikarenakan indikator MACD ini sangat cukup mudah untuk diinterpretasikan maupun dikonfirmasi, sehingga indikator ini akan sangat cocok jika digunakan oleh siapapun, baik itu untuk para pemula maupun yang telah berpengalaman. Oleh karena itu, banyak sekali para trader yang menganggap indikator MACD ini sebagai suatu indikator teknis yang paling efisien dan juga dapat diandalkan oleh siapa saja. Secara umum, indikator Moving Average Convergence Divergence Divergence (MACD) tersebut bisa digunakan untuk:
  1. Mengukur suatu momentum pada pasar, apakah kondisinya telah mengalami overbought ataupun oversold.
  2. Bisa melihat apakah keadaan pasar saat ini sedang terjadi divergensi bullish ataupun bearish.
Fungsi ini menjadi cukup populer dikarenakan hasilnya yang bisa sangat akurat apabila sinyalnya bisa terjadi secara bersamaan dengan momentum pasar yang ada yaitu, overbought ataupun oversold.

Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator merupakan suatu indikator momentum yang bisa digunakan untuk membandingkan mengenai closing price pada sebuah investasi, baik itu saham maupun aset kripto, dengan kisaran harganya pada periode waktu yang telah ditentukan. Tingkat sensitivitas dari indikator ini terhadap suatu pergerakan pasar bisa dikurangi dengan cara menyesuaikannya dengan periode waktu yang telah ditentukan ataupun dengan cara mengambil moving average dari hasil tersebut. Indikator Stochastic Oscillator ini biasanya digunakan untuk bisa mengetahui mengenai sinyal perdagangan yang overbought ataupun oversold dengan cara memanfaatkan rentang nilainya yang dibatasi dari nilai 0-100. Ditemukan oleh George C. Lane pada tahun 1950-an, Stochastic Oscillator merupakan salah satu dari segelintir indikator maupun metrik yang ada yang telah digunakan oleh para analis dan juga para trader dalam memprediksi suatu potensi pembalikan.

Alih-alih digunakan untuk mengukur suatu harga maupun volume, indikator ini justru bisa digunakan untuk membandingkan harga pada penutupan terbaru dengan kisaran pada periode yang telah ditentukan. Periode yang umum dan biasa digunakan pada indikator ini yaitu 14 hari. Meskipun begitu, pengguna bisa menyesuaikan rentang waktu tersebut untuk bisa memenuhi kebutuhan analitis yang diinginkan. Cara untuk menggunakan Stochastic Oscillator ini adalah dengan cara mengurangi harga terendah pada periode yang telah ditentukan dari harga penutupan pada saat ini yang sedang terjadi. Kemudian kalian bisa membaginya dengan total range yang ada untuk periode tersebut, yang kemudian kalian kalikan dengan 100. Dan membandingkan harga tersebut yang ada pada saat ini dengan kisaran yang terjadi dari waktu ke waktu. Sehingga indikator ini bisa berfungsi untuk menampilkan konsistensi dari sebuah aset tersbebut dengan cara mengetahui harga yang telah ditutup yaitu, di dekat harga tertinggi maupun harga terendah pada baru-baru ini. Setelah mempelajari mengenai apa saja indikator yang bisa dipakai ketika kondisi divergence itu sendiri, kalian bisa menerapkannya pada trading kalian. Namun sebelum itu, pastikan juga kalian melakukan trading pada GICTrade dengan mengunduh aplikasinya pada Play Store maupun App Store pada Smartphone kalian.

Pattern & Contoh Chart Divergence

Terdapat pattern dari pola divergence itu sendiri. Kali ini kita akan mempelajari pattern tersebut beserta dengan contoh kasus yang bisa kalian pahami di bawah ini. Jenis pattern tersebut adalah:

Hidden Divergence

Hidden Divergence merupakan pattern pendamping sempurna yang digunakan untuk Regular Divergence dikarenakan dapat mengidentifikasi gerakan secara Continuation pada tren saat ini. Divergensi ini tersembunyi ketika terjadi osilator yang membuat harga tinggi ataupun rendah sementara untuk aksi harga tidak. Hal ini sangat sering terjadi dalam sebuah tren yang ada dan biasanya akan menunjukkan bahwa masih terdapat kekuatan dalam tren yang ada tersebut dan tren akan tetap berlanjut. Hidden divergence ini mirip dengan pola kelanjutan. Seperti divergensi biasa, hidden devergence ini bisa bullish atau bearish. Berikut untuk contoh dari kasus hidden divergence itu sendiri.

$NVDA menunjukkan divergensi bullish yang tersembunyi di grafik saham ini

Gambar NVIDIA di atas merupakan contoh dari bullish hidden divergence. Jika sedang membuat harga rendah ke yang lebih tinggi, maka tren tersebut sedang tren ke atas. Tetapi jika indikator yang dianalisis keamanannya membuat lower low, maka nantinya akan memiliki divergensi "tersembunyi (hidden)". Jadi hal ini bisa memberitahu kalian bahwa harga sedang tren ke atas dengan poros rendah yang lebih tinggi, tetapi telah kehilangan momentum untuk sementara atau oversold di pasar baru-baru ini. Ini bisa memberi kalian peluang untuk masuk yang luar biasa ke dalam tren utama.

Regular Divergence

Regular divergence ini sebenarnya terbagi lagi menjadi dua kategori divergence, yang adalah regular bullish divergence dan juga regular bearish divergence. Keduanya akan memiliki peran penting dalam menunjukkan sebuah peristiwa pembalikan harga.  Regular bullish divergence ini akan terjadi ketika pada harga sebenarnya dari sebuah aset kripto tersebut akan menunjukkan posisi lowest low jika dibandingkan dengan posisi highest low yang telah ditunjukkan oleh indikator yang digunakan. Divergensi Tersembunyi vs Divergensi Reguler Pada grafik di atas, kalian dapat melihat beberapa contoh divergensi MACD biasa. Divergensi reguler diukur dari harga terendah dan indikator selama tren turun , dan dari harga tertinggi dan indikator selama tren naik . Mulai dari kiri, harga membuat posisi terendah lebih rendah sedangkan garis MACD membuat dasar ganda. Yang selanjutnya, harga membuat double top sedangkan histogram membuat lower highs . Akhirnya, harga membuat tiga tertinggi lebih tinggi berturut-turut sementara histogram membuat tiga tertinggi lebih rendah berturut-turut . Jika kalian masih bingung mengenai trading itu sendiri maupun berbagai macam pattern yang ada, kalian bisa melakukan survey Trader Assessment untuk bisa berkonsultasi mengenai trading pada GIC.

Cara Mengenal Pola Bullish Divergence

Untuk mengenail pola bullish divergence ini bisa dilihat dari grafik candlestick yang telah terbentuk pola bullish engulfing dengan tiga candlestick terakhir yaitu biasanya terdapat dua bearish candlestick dan ditutup dengan satu bullish candlestik dengan harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan hari sebelumnya. Pola tersebut merupakan bentuk dari bullish divergence dengan ciri khas bahwa lembah terakhir pada candlestick lebih rendah dari lembah sebelumnya, sedangkan pada MACD terjadi sebaliknya yaitu lembah terakhir lebih tinggi posisinya dibanding lembah sebelumnya. Dari kedua pola tersebut bisa menggambarkan bahwa telah terjadi perlawanan antara demand dan supply. Orang cenderung sudah jenuh untuk melakukan aksi jual sehingga terjadi pergerakan tarik menarik dan dalam istilah umum disebut konsolidasi harga. harga akan menunjukkan tren turun yang jelas, sedangkan untuk indikator RSI akan naik. Dengan arti, meskipun harga bisa saja turun, namun untuk sentimen pasar akan mulai menguat. Jika kalian masih bingung dengan bagaimana cara untuk mengetahui keberadaan pola bullish divergence tersebut pada grafik aset kripto, maka berikut terdapat beberapa faktor yang perlu kalian pahami sebelum bisa memasuki pasar aset kripto.
  1. Sebuah grafik yang akan bekerja pada dua variabel merupakan faktor utama untuk bisa melihat divergence. Terdapat banyak indikator yang bisa kalian gunakan untuk mengetahuinya, seperti indikator Relative Strength Index (RSI) ataupun indikator-indikator lainnya yang telah dijelaskan di atas.
  2. Carilah situasi pada saat indikator RSI maupun lainnya telah menunjukkan pembalikan tren yang seperti dari downtrend ke uptrend.
  3. Kemudian, kalian bisa menemukan dan juga menganalisis area yang sesuai pada grafik dan juga temukan tanda divergence seperti harga tertinggi pada pasar yang akan diikuti oleh harga tertinggi yang mana akan sedikit lebih tinggi.
  4. Trader juga harus mengetahui mengenai tindakan harga yang nantinya bisa berbeda dan dapat menyebabkan suatu pola divergence.

Perbedaan dengan Bearish Divergence

Terdapat perbedaan antara tren bull dan juga bear dalam pola divergence itu sendiri. Perbedaan tersebut bisa kalian pahami dari tulisan di bawah ini.

Divergensi Bullish

Kedua divergensi mencari "ketidaksepakatan" antara indikator teknis yang kalian gunakan dan tindakan harga itu sendiri. Dalam kasus divergensi bullish, sinyal akan muncul ketika indikator telah membuat posisi terendah higher (menjadi kurang bearish) sementara aksi harga itu sendiri telah membentuk posisi terendah lower. Indikatornya merupakan representasi sentimen investor yang lebih andal dan menunjukkan bahwa pasar terlalu berlebihan atau "oversold" ke bawah.

Divergensi Bearish

"Ketidaksetujuan" dalam sinyal ini terjadi ketika indikator membuat lower highs sementara harga menyelesaikan higher high. Indikator dalam hal ini menunjukkan bahwa investor menjadi kurang bullish dan oleh karena itu pasar terlalu memaksakan diri atau "overbuying" ke atas. Sebelum melanjutkan ke pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan oleh para trader mengenai bullish divergence itu sendiri, ada baiknya untuk kalian sempatkan mengisi survey kepuasan pengguna mengenai layanan GICTrade agar nantinya kami bisa lebih memaksimalkan kelebihan yang ada.

Pertanyaan Terkait Bullish Divergence

Berikut beberapa pertanyaan yang biasa sering para trader ajukan terkait dengan divergence itu sendiri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:

Bagaimana Target Pergerakan dari Bullish Divergence?

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kondisi pada saat bullish divergence terjadi adalah merupakan sinyal pertama bahwa para traderharus bertaruh pada reli upward yang ada. Perlu kalian ketahui bahwa indikator ini digunakan untuk memprediksi suatu arah harga. Maka dengan begitu, jika indikator akan bergerak ke atas, maka hal tersebut berarti harga juga harus naik. Sebuah aset kripto bisa dianggap akan mengalami bullish divergence jika pada saat harga tersebut telah membuat titik terendah yang lebih rendah pada grafik yang sebelumnya, sementara untuk indikatornya akan memberikan titik terendah yang lebih tinggi nantinya. Setelah terjadinya pola bullish divergence ini, harga aset kripto pasti akan cenderung terjadi kenaikan harga dengan cepat.

Bagaimana Volume Forex saat Bullish Divergence?

Kalian bisa melihat volume forex ini seperti yang telah dijelaskan di atas, namun kalian juga bisa menggunakan tool dari indikator seperti On-balance volume (OBV) indicator. Alat lain yang berguna untuk melihat divergensi adalah OBV untuk bisa melihat bahwa volume yang seimbang adalah indikator momentum yang menghubungkan volume dengan perubahan harga. OBV menunjukkan jika volume pasar mengalir masuk atau keluar dari sekuritas atau divergensi saham terjadi ketika pergerakan harga tidak dikonfirmasi oleh OBV.

Apa Itu Exaggerated Bullish Divergence?

Exaggerated bullish divergence nantinya akan memperlihatkan kalian dua posisi terendah pada tingkat yang kurang lebih akan sama. Namun indikator ini akan menunjukkan gambaran yang tampak agak berbeda. Bagian rendah bagian kedua akan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bagian rendah yang pertama. Exaggerated bullish divergence ini juga tidak jauh berbeda dari regular bullish divergence yang telah kita pelajari sebelumnya, kedua jenis pola tersebut sama-sama akan menunjukkan sinyal bahwa nantinya akan terjadi suatu pembalikan arah mengenai suatu tren, pada saat pola-pola tersebut akan muncul pada bagian ujung tren pasar.

Apa Itu Bullish Divergence Saham?

Tidak berbeda dengan bullish divergence pada kripto, yang membedakan hanyalah jenis instrumen yang akan kalian investasikan atau tradingkan seperti dalam bentuk saham, kripto, forex, maupun instrumen lainnya. Divergence merupakan suatu kondisi yang bisa terjadi pada saat melakukan trading, maka dari itu untuk instrumen apapun tidak akan berbeda kecuali jika berbeda suatu kondisi maupun polanya. Pola Bullish Divergence ini akan sangat berguna untuk kalian jika mempelajarinya sehingga pada saat terjadi kondisi seperti yang telah dijelaskan di atas, kalian bisa menentukan bagaimana posisi maupun trik untuk bisa mendapatkan keuntungan dari pola yang sedang terjadi. Kalian juga bisa mempelajari pola-pola lainnya pada Jurnal GIC selain bullish divergence ini. Karena dalam melakukan sebuah trading, pastinya kalian harus memahami berbagai macam pola maupun kondisi yang ada agar kalian tidak terjebak dalam peristiwa tersebut dan menyebabkan trading kalian loss tanpa adanya persiapan maupun pengetahuan apapun. Selain dengan melakukan trading, kalian juga bisa menambah pendapatan kalian dengan cara mengajak teman atau orang-orang terdekat kalian dan bergabung bersama GICAffiliate sehingga pendapatan tambahan tersebut bisa kalian dapatkan secara cuma-cuma.