Jika kalian ingin melakukan sebuah trading, pastinya terdapat banyak kata yang harus kalian pahami. Berbagai macam istilah dalam dunia pertradingan sangat banyak, seperti bullish, pattern, flag, dan lainnya. Kali ini kita akan membahas salah satu dari berbagai macam istilah trading tersebut yaitu, bullish. Bullish adalah suatu keadaan dimana pasar saham sedang mengalami tren naik ataupun menguat. Bullish ini berasal dari kata 'Bull' atau banteng. Untuk lebih lengkapnya mengenai bullish ini, kalian bisa membaca artikel di bawah ini.

Apa Itu Bullish?

Untuk menjadikan tren yang kuat ataupun naik dengan membeli adalah tindakan bullish yang harus diambil oleh seorang pedagang. Secara sederhananya, kalian harus mengambil sikap bullish dengan yakin bahwa trading yang kalian lakukan merupakan suatu aset yang akan naik nilainya. Dengan berasalnya dari kata bull atau banteng ini, menjadikannya sebagai simbol untuk mewakili opini maupun tindakan. Seseorang yang memasang mindset akan bullish maka mereka bisa membeli aset yang mereka gunakan untuk terjadinya bullish itu sendiri. Sebagai alternatif, mereka yang berpendapat bahwa harga akan naik, mereka akan memutuskan untuk tidak melakukan perdagangan apapun berdasarkan pendapat tersebut. Sikap bullish ini bisa berupa opini yang sangat spesifik tentang suatu saham, maupun opini luas tentang pasar secara keseluruhan. Dikarenakan berasal dari kata bull tersebut, dapat diartikan sebagai banteng yang menyerang sehingga mendorong harga agar bisa lebih tinggi lagi. Pasar bullish adalah keadaan dimana harga investasi sedang naik yang biasa disebut sebagai tren naik. Biasanya akan terjadi selama periode yang berkelanjutan seperti bulan maupun tahun. Sedangkan untuk bearish merupakan keadaan sebaliknya.

Karakteristik Pasar Bullish

Meskipun kondisi bullish ini akan ditandai dengan harga instrumen keuangan, namun masih terdapat beberapa karakteristik yang harus kalian waspadai sebagai investor. Karakteristik tersebut adalah:
  1. Karakteristik bullish yang pertama adalah, penawaran dan permintaan surat berharga. Di pasar bullish, terdapat permintaan yang kuat dan penawaran yang lemah untuk sekuritas. Dengan kata lain, banyak investor yang ingin membeli sebuah sekuritas namun hanya sedikit yang ingin menjualnya. Akibatnya, harga saham akan naik karena para investor yang bersaing untuk mendapatkan ekuitas yang tersedia.
  2. Karakteristik bullish yang kedua adalah, psikologi dari investor itu sendiri. Karena pelaku pasar dipengaruhi dan ditentukan oleh bagaimana individu memandang dan bereaksi terhadap perilakunya, psikologi dan sentimen investor juga mempengaruhi apakah pasar saham akan naik ataupun turun. Kinerja pasar saham dan psikologi investor akan saling bergantung. Di pasar bullish, investor rela berpartisipasi dengan harapan memperoleh keuntungan.
  3. Karakteristik bullish yang ketiga adalah, perubahan dari kegiatan ekonomi. Karena bisnis yang sahamnya diperdagangkan di bursa terdiri dari beberapa pelaku ekonomi yang lebih besar, maka pasar saham dan ekonomi akan sangat terkait. Di pasar bull, orang memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan dan bersedia membelanjakannya. Hal ini yang menjadikan perubahan kegiatan ekonomi yang didorong menjadi semakin kuat.

Yang Harus Dilakukan di Pasar Bullish

Beberapa hal yang diduga sebagai pemicu dari terjadinya kondisi bull ini adalah keadaan inflasi yang rendah, suku bunga yang stabil, valuasi perusahaan yang rendah. dan juga pertumbuhan ekonomi negara yang semakin baik. Pastinya, terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan ketika terjadinya pasar bullish. Kondisi bullish merupakan kondisi terbaik untuk para investor menjual saham mereka. Kalian pun akan mendapat keuntungan dari capital gain. Pastikan juga kalian mempunyai target price yang telah ditetapkan di awal untuk merealisasikan keuntungan. Pada pasar bull, hal ideal yang harus para investor lakukan adalah memanfaatkan kenaikan harga dengan membeli saham di awal tren (jika memungkinkan) yang kemudian menjualnya saat mencapai puncaknya. Selama pasar bullish, kerugian apapun harus kecil dan bersifat sementara. Seorang investor biasanya dapat secara aktif dan percaya diri berinvestasi di lebih banyak ekuitas dengan probabilitas yang lebih tinggi untuk menghasilkan pengambilan.

Cara Menentukan Bullish dan Bearish

Setelah memahami bagaimana bullish itu sendiri, dan bagaimana strategi yang harus dilakukan, kali ini kita akan memahami tentang sebuah saham atau pair dengan mata uang tersebut merupakan keadaan bullish maupun bearish. Hal ini bisa diketahui dengan melakukan analisis pada pasar, baik secara teknikal maupun fundamental.
  1. Melalui analisis fundamental. Analisis seperti ini akan membantu investor maupun trader dalam mengevaluasi proyeksi nilai aset di masa mendatang. Sebagai contoh dari analisis fundamental adalah ketika perekonomian di Amerika Serikat dalam keadaan baik, maka nilai tukar USD diprediksi akan mengalami bullish. Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah perusahaan publik tersebut memiliki utang yang besar dan merugi, maka harga saham tersebut akan mengalami bearish.
  2. Melalui analisis teknikal. Untuk analisis teknikal bisa dilakukan dengan memantau grafik harga dengan memperhatikan indikator tertentu. Sebagai contoh, ketika seorang trader menganalisis secara teknikal mata uang AUD/USD, biasanya mereka akan menggunakan indikator Moving Average. Investor juga bisa memantau grafik bertipe candlestick misalnya pada IHSG pada garis waktu bulanan.

Penyebab Bullish dan Bearish Adalah?

Pada dasarnya, terdapat alasan mengapa sebuah harga saham bisa berubah sewaktu-waktu. Baik mengalami kenaikan maupun penurunan. Adapun penyebab dari perubahan tersebut yang perlu diperhatikan di pasar modal. Dengan hal ini, kalian bisa memiliki rencana kedepannya dalam melakukan sebuah trading. Penyebab dari bullish dan bearish ini terbagi menjadi dua yaitu, faktor fundamental dan juga faktor euforia pasar. Faktor fundamental merupakan suaru kondisi pasar saham yang menguat dan menurun dalam waktu yang lama. Sebaliknya, jika euforia pasar hanya bersifat sementara dan cepat berlalu. Maka dalam dunia forex, bullish dan bearish akan saling berhubungan dengan sangat kuat. Kedua kondisi tersebut berkaitan dengan pasangan mata uang dalam keadaan base currency. Ketika base currency naik, maka nilai mata uang akan menguat. Kondisi inilah yang dikenal dengan istilah uptrend. Begitu juga sebaliknya, ketika base currency menurun, maka nilai mata uang pun melemah. Kondisi ini disebut dengan downtrend. Misalnya ketika pair mata uang Rupiah dan Yen mengalami bullish dan bearish, Yen akan menjadi base currency dan menguat. Sementara itu, mata uang IDR akan melemah.

Bahasan Terkait Bullish

Terdapat juga berbagai macam istilah bullish yang harus kalian ketahui dalam pasar saham. Berikut pembahasan terkait masing-masing istilah bullish tersebut.

Bullish Pattern (Pola Grafik Bullish)

Perdagangan aksi harga bullish menciptakan pola grafik yang menunjukkan tren naik di pasar melalui tekanan beli oleh pedagang dan investor yang menciptakan nilai tertinggi dan terendah yang lebih tinggi serta penembusan nilai ke atas. Bullish pattern adalah catatan visual dari suara oleh sapi jantan yang meningkatkan tingkat harga selama periode waktu tertentu. Ada beberapa jenis pola grafik yang mencerminkan berbagai jenis sentimen secara keseluruhan. Pola bagan lanjutan mengkonfirmasi bahwa tren akan berlanjut ke arah yang sama dengan tren keseluruhan saat ini yang tetap pada tempatnya. Terdapat juga pola pembalikan yang menandakan tren kemudian akan berbalik. Pola grafik bearish akan menunjukkan lower highs dan lower lows dan juga penembusan downside di bawah support. Ada pula pola grafik bullish, bearish, reversal dan lanjutan. Selain itu, terdapat juga candlestick bullish yang secara visual menunjukkan tekanan beli candle demi candle. Pola candle bullish ini dapat menunjukkan kemungkinan pembalikan harga selama tren turun atau kelanjutan tren yang sudah bergerak. Candle ini bisa berupa bullish tunggal maupun pola candlestick bullish yang berisi beberapa candlestick berturut-turut. Pola candlestick bullish secara visual akan menunjukkan pembeli yang mampu mengambil tindakan lebih tinggi dan mengendalikan grafik untuk jangka waktu pergerakan. Sebagian besar pola candlestick bullish pertama kali terbentuk akan tetapi kemudian membutuhkan sinyal tindak lanjut yang mengkonfirmasi kenaikan harga telah dimulai. Arti dari nilai candlestick bullish harus dipertimbangkan di dalam konteks penuh grafik dan pertemuannya dengan sinyal indikator teknis lainnya. Pola candlestick bullish yang terbentuk saat grafik sudah oversold bisa menandakan pembalikan tren turun sebelumnya. Candle bullish yang terjadi di akhir tren naik setelah kenaikan harga yang lama sebelumnya, setelah grafik menjadi overbought yang akan memiliki kemungkinan lebih rendah untuk melanjutkan pergerakan yang lebih tinggi. Pola candlestick bullish ini yang nantinya memiliki pertemuan dengan sinyal pembelian sistematis lainnya seperti persilangan rata-rata bergerak atau moving average crossover, breakout, dan sinyal momentum lainnya yang kemungkinan dapat meningkatkan pergerakan yang lebih tinggi.

Bullish Divergence

Divergence merupakan tanda awal pada perubahan market yang dapat menunjukkan kapan market kehilangan kekuatannya. Ketika market sedang bergerak ke satu arah, kekuatan sesungguhnya sedang bersiap-siap untuk berbalik arah. Untuk lebih mudahnya, divergence merupakan pola yang berguna untuk memberikan informasi mengenai potensi arah tren yang kuat. Divergence ini berguna bagi kalian agar dapat mengidentifikasi kapan sebuah tren akan berlanjut serta kapan sebuah tren mulai melambat dan bahkan cenderung berbalik arah atau reversal. Bullish divergence dapat didefinisikan sebagai harta terendah baru yang belum dikonfirmasi oleh indikator rendah baru yang menandakan bahwa tren terjadi saat sedang lemah dan siap berbalik atau reversal. Bullish divergence sendiri cukup sederhana untuk mengidentifikasi dan menunjukkan ketika bear kehilangan kekuatan, dan bull yang siap untuk menguasai kendali market kembali. Keuntungan dengan menggunakan bullish divergence itu sendiri adalah kalian bisa melihat secara jelas, sedangkan yang menjadi kelemahannya adalah ia tidak dapat memberikan sinyal beli yang tepat. Bullish devergence akan terjadi apabila harga berada dalam posisi lower low namun indikator berada dalam posisi higher low, kondisi ini menunjukkan adanya pembalikan tren (reversal) dari tren turun ke tren naik. Terdapat juga hidden bullish divergence yang ditunjukkan jika harga berada di posisi higher low, sedangkan indikator berada di dalam posisi lower low. Kondisi ini menunjukkan adanya indikasi tren naik (bullish) akan terus berlanjut.

Bullish Reversal

Bullish reversal adalah bullish yang terjadi ketika pasar bearish mulai mengalir ke arah yang berlawanan dari tren turunnya. Pedagang dapat memanfaatkan sinyal pembalikan dengan menentukan waktu terbaik untuk keluar dari perdagangan atau memicu perdagangan baru. Agar sebuah saham dianggap mengalami pattern bullish reversal, maka saham tersebut wajib memenuhi ciri seperti, didahului adanya penurunan harga saham hingga beberapa hari atau yang istilahnya downtrend, ditemukan beberapa pola bullish confirmation, makin presisi apabila ditunjang dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mengalami rebound. Sebuah bullish reversal harus didahului dengan adanya downtrend. Sesudah terjadinya pola reversal, selanjutnya harga saham pun mengalami rebound. Sehingga bisa disebut bullish reversal, untuk itu sebuah saham wajib mengalami dulu bullish confirmation. Bullish confirmation artinya ditemukan beberapa pola harga saham (candlestick dan pola chart) yang membuat sinyal bullish reversal. Beberapa pattern candlestick yang menggambarkan pola bullish reversal adalah bullish engulfing, doji, hammer, inverted hammer, piercing line. Bullish reversal umumnya cukup akurat saat ditunjang adanya indeks IHSG yang sedang mengalami rebound. Dikarenakan pada saat IHSG rebound, otomatis sejumlah saham yang telah mengalami penurunan serta memiliki pola bagus umumnya juga akan naik. Bullish reversal umumnya difungsikan para trader saham yang hendak menjalankan teknik Buy On Weakness (BOW) yaitu membeli saham pada harga murah saat harganya sedang jatuh.

Bullish Engulfing

Pola bullish engulfing adalah pola candlestick yang biasanya ditemukan pada akhir downtrend. Pola itu dibuat untuk menafsirkan data dari berakhirnya dua candle. Candle pertama akan menggambarkan akhir dari pasangan mata uang. Ukuran candle ini bisa berbeda-beda dari grafik ke grafik dan tidak secara langsung berhubungan dengan pola itu sendiri. Candle kecil seperti doji akan dianggap lebih baik dalam posisi ini karena dapat merefleksikan kebingungan pasar dalam tren saat ini. Sedangkan candle kedua adalah candle yang paling penting dari pola dan dianggap sebagai sinyal reversal yang aktual. Candle ini terdiri dari candle biru panjang yang menciptakan momentum harga. Idealnya tinggi dari candle ini harus di atas tinggi dari candle sebelumnya. Semakin tinggi candle tersebut, maka semakin kuat sinyalnya. Sebuah tekanan baru yang mengarah ke atas pada grafik akan menggambarkan pembeli yang lebih kuat ketimbang penjual. Hal ini sering didahului dengan kenaikan harga dimana pembeli akan memasuki pasar pada trend selanjutnya. Pola bullish engulfing hanyalah konfirmasi dari apa yang disepakati oleh para pelaku pasar. Ketika pola bullish engulfing terbentuk, pelaku pasar setuju bahwa harga bisa naik lebih tinggi. Dengan kata lain, lebih banyak pelaku pasar yang mau membeli daripada menjual instrumen tersebut. Cara mengenali pola candlestick bullish engulfing ini bisa dari karakteristiknya yaitu, candlestick hijau kuat yang 'menelan' badan candlestick merah sebelumnya, terjadi di bagian bawah tren menurun, sinyal yang lebih kuat diberikan saat candle merah adalah doji, atau saat candle berikutnya ditutup diatas tinggi candle bullish. Keuntungan menggunakan engulfing bullish candle adalah mudah dikenali, level entri yang menarik bisa diperoleh, serelah menerima konfirmasi dari pembalikan naik.

Bullish Harami

Bullish harami adalah indikator grafik candlestick yang menunjukkan bahwa tren bearish mungkin akan segera berakhir. Beberapa investor mungkin melihat harami bullish sebagai pertanda baik bahwa mereka harus memasuki posisi long pada suatu aset. Candlestick chart adalah jenis bagan yang digunakan untuk melacak kinerja sekuritas, dinamai sesuai bentuk persegi panjang yang digambarkan dalam bagan, dengan garis menonjol dari atas dan bawah, juga yang menyerupai lilin dan sumbu. Grafik candlestick biasanya mewakili data harga saham pada suatu hari, termasuk harga pembukaan, harga penutupan, harga tinggi, dan harga rendah. Investor yang ingin mengidentifikasi pola harami diwajibkan terlebih dahulu mencari kinerja pasar harian yang dilaporkan dalam grafik candlestick. Pola harami muncul selama dua hari atau lebih perdagangan, dan harami bullish bergantung pada candle awal untuk menunjukkan bahwa tren harga turun terus berlanjut, juga dikarenakan pasar bearish terlihat akan mendorong harga menjadi lebih rendah. Agar harami bullish muncul, bentuk dari harami bullish ynag terlihat seperti tubuh yang lebih kecil pada doji berikutnya akan ditutup lebih tinggi di dalam tubuh candle pada hari sebelumnya. Yang menandakan kemungkinan yang lebih besar bahwa pembalikan akan terjadi. Cara mengidentifikasi bullish harami pada chart adalah dengan menemukan tren turun yang ada, cari sinyal bahwa momentum melambat/berbalik (osilator stokastik, perpotongan rata-rata bergerak bullish, atau formasi candle bullish berikutnya), pastikan juga body candle hijau kecil tidak lebih dari 25% dari candle bearish sebelumnya. Saham akan mengalami gap up, menunjukkan candle hijau di tengah candle sebelumnya. Grafik forex sebagian besar akan menampilkan dua candle yang berdampingan, amati bahwa seluruh cande bullish tertutup dalam panjang body candle bearish sebelumnya, dan yang terakhir cari pertemuan dengan penggunaan indikator pendukung atau tingkat dukungan utama.

Bullish Continuation

Pola bullish lanjutan adalah pola grafik yang dapat dikenali dan menandakan periode konsolidasi sementara sebelum melanjutkan ke arah tren aslinya. Konsolidasi muncul dalam bentuk pergerakan harga sideways. Pola tersebut selesai dengan sendirinya pada penembusan yang kuat dari zona konsolidasi, menghasilkan kelanjutan dari tren sebelumnya. Pola kelanjutan biasanya dimainkan dalam jangka pendek hingga menengah. Pola kelanjutan bullish muncul di tengah-tengah tren naik dan mudah diidentifikasi. Terdapat beberapa jenis dari pola bullish lanjutan ini. Pola kelanjutan bullish utama tersebut adalah yang pertama terdapat Pola ascending triangle yang merupakan pola konsolidasi yang terjadi di tengah tren dan biasanya menandakan kelanjutan dari tren yang ada. Pola ini dibentuk dengan menggambar dua garis tren konvergen (garis tren atas datar dan garis tren bawah naik), karena harga bergerak sementara ke arah sideways. Pedagang mencari terobosan berikutnya, ke arah tren sebelumnya, sebagai isyarat untuk memasuki perdagangan. Yang kedua terdapat Pola Pennant bullish yang merupakan pola grafik lanjutan yang muncul setelah suatu sekuritas mengalami pergerakan naik yang besar secara tiba-tiba. Hal ini berkembang selama periode konsolidasi singkat, sebelum harga terus bergerak ke arah tren dengan momentum awal yang sama. Pennant biasanya ditandakan dengan pola segitiga yang terdiri dari banyak candlestick forex. Perlu diketahui, pola segitiga tersebut tidak boleh disamakan dengan pola segitiga simetris yang lebih besar. Yang ketiga terdapat pola bendera bullish yang merupakan pola yang bagus untuk dikuasai oleh para pedagang. Pergerakan eksplosif sering dikaitkan dengan bendera banteng karena memberikan jeda sementara untuk langkah awal yang tajam. Bendera bullish dan pola panji muncul di bawah kondisi yang sama (harga bergerak tajam dan tiba-tiba) namun bendera bullish dapat menawarkan level entri yang lebih menarik. Bendera bullish ditandai dengan saluran miring ke bawah yang dilambangkan dengan dua garis tren paralel terhadap tren sebelumnya. Dan yang terakhir terdapat pola persegi panjang mencirikan jeda dalam tren dimana harga bergerak menyamping antara support paralel dan zona resistance. Pola tersebut menunjukkan konsolidasi harga sebelum melanjutkan ke arah asli dari tren yang ada. Manfaat tambahan dari pola ini adalah para investor memiliki kesempatan untuk berdagang dalam kisaran atau memperdagangkan pelarian akhirnya, atau keduanya.

Bullish Pennant

Pada bullish Pennant, harga mencapai tingkat di mana ketika waktu mengambil untung dimulai dan mulai bergerak ke tempat yang lebih rendah. Harga bergerak lebih rendah dengan cara lower high/higher low dalam pola segitiga. Harga bergerak dalam kisaran besar ke kisaran kecil dengan melewati ke titik segitiga. Segitiga ini adalah formasi panji. Para investor akan mengacu pada aksi harga dalam segitiga sebagai konsolidasi. Biasanya, dalam tren naik, bagian atas panji bullish akan miring ke bawah. Hal ini menjadi masuk akal karena, dalam tren naik, aksi ambil untung akan menghasilkan harga yang lebih rendah karena pedagang menjual saham. Hal ini bisa diukur dari titik breakout harga ke titik harga tertinggi sebelum harga mulai mundur. Nantinya, terdapat garis putus-putus biru yang mewakili resistance atau puncak dari area konsolidasi harga. Terdapat flagpole yang dimulai ketika harga bergerak di atas area resistance yang diwakili oleh garis putus-putus berwarna biru. Cara terbaik untuk mengilustrasikan formasi panji bullish adalah dengan menampilkannya pada grafik saham. Kunci utama untuk bullish pennant atau panji bullish ini adalah biasanya menjadi paling signifikan ketika muncul setelah kenaikan harga yang tajam. Sebuah panji dapat terbentuk selama satu minggu atau lebih. Namun, panji biasanya terbentuk dalam jangka waktu yang lebih pendek daripada formasi bendera. Harga tertinggi bergerak sedikit lebih rendah, begitu juga sebaliknya harga terendah bergerak sedikit lebih tinggi. Dengan menggambar garis tren yang menghubungkan harga tertinggi dan kemudian menghubungkan harga terendah lainnya membentuk dua garis konvergen yang merupakan fitur pengenal panji. Penurunan harga penutupan yang menembus titik terendah dari panji atau pennant ini menandakan pelanggaran terhadap formasi panji yang mempunyai kemungkinan menjadikan perubahan tren. Yang menjadikan para trader maupun investor harus menunggu penembusan dari pennant untuk mengkonfirmasi bahwa tren sebelumnya masih dimainkan. Yang terbaik dari hal ini adalah tidak mengantisipasinya breakout dengan satu maupun lain cara. Dengan ini, beberapa orang bahkan menganggap bahwa area panji sebagai “zona larangan perdagangan”.

Bullish Flag

Bullish flag adalah pola grafik bullish yang dibentuk oleh dua reli yang dipisahkan oleh periode retracement konsolidasi singkat. Flagpole akan terbentuk pada lonjakan harga yang hampir vertikal saat para trader mendapatkan sisi buta dari pembeli, dengan diikuti kemunduran yang memiliki garis tren atas dan bawah paralel, yang membentuk bendera. Reli awal berakhir melalui beberapa aksi ambil untung dan harga membentuk kisaran ketat yang membuat posisi terendah sedikit lebih rendah dan harga tertinggi lebih rendah. Akhirnya, harga menjadi memuncak dan membentuk pullback teratur di mana harga tertinggi dan terendah secara harfiah sejajar satu sama lain, membentuk persegi panjang miring. Hal ini menggambarkan bahwa masih ada support di pasar meskipun pelepasan beberapa posisi long besar dan para trader yang memasuki posisi short dengan mencari pembalikan, yang memaksa harga melayang ke arah bawah. Selama konsolidasi, trader harus bersiap untuk mengambil tindakan jika harga menembus level kisaran atas dan/atau membuat level tertinggi baru, karena ini menunjukkan bahwa bulls memegang kendali lagi untuk mendorong reli lainnya. Garis tren atas dan bawah diplot untuk mencerminkan sifat diagonal paralel. Penembusan terbentuk ketika garis tren resistensi atas pecah lagi karena harga melonjak kembali ke tinggi formasi dan meledak untuk memicu penembusan dan pergerakan tren naik lainnya. Semakin tajam paku di flagpole, semakin kuat bullish flagnya. Untuk bearish flag adalah versi terbalik dari bullish flag.

Trend Bullish

'Tren' di pasar keuangan dapat didefinisikan sebagai arah pergerakan pasar. Tren Bullish adalah tren kenaikan harga saham industri atau kenaikan indeks pasar secara keseluruhan, yang ditandai dengan kepercayaan investor yang tinggi. Tren bullish untuk jangka waktu tertentu menunjukkan pemulihan ekonomi. Terdapat 3 pola grafik yang memprediksi tren bullish baru yaitu, memilih bagian paling atas atau bawah dari sebuah tren adalah sedikit tujuan optimis bagi sebagian besar pedagang. Namun, sepenuhnya realistis untuk mengenali pembalikan karena sedang terbentuk dan melompat ke tren lebih awal. Jika kalian dapat menangkap 70-80% dari sebuah tren, dan jika kalian dapat melakukannya secara konsisten, itu jauh lebih baik daripada harus memukul bagian atas atau bawah yang sebenarnya sesekali. Ketiga pola ini akan membantu kalian untuk mengidentifikasi titik-titik pembalikan tersebut. Double bottom, triple bottom, inverted head, dan shoulders adalah 3 dari pola pembalikan terbaik yang dapat kalian pelajari untuk diidentifikasi. Yang pertama double bottoms and tops adalah beberapa pola paling populer yang akan kalian temui di dunia analisis teknis. Mereka bisa terjadi karena seringnya muncul, terdapat di berbagai level tren, hasil yang dapat diprediksi. Sebuah dasar ganda muncul ketika perdagangan sudah dalam tren turun. Yang kedua terdapat triple bottom sangat mirip dengan double bottom, kecuali ada tiga poin dukungan, bukan dua. Namun, dengan poin ketiga itu juga muncul lebih banyak kepercayaan pada dukungan baru yang sedang dibangun. Ini membuat triple bottom menjadi pola grafik yang jauh lebih kuat. Seperti halnya double bottom, triple bottom akan terjadi dalam tren turun. Idealnya, tren turun ini sudah berlangsung cukup lama. Ini mungkin tren turun utama. Semakin lama tren sebelumnya, semakin tinggi kemungkinan pembalikan. Dan yang terakhir ada inverted head & shoulders adalah pola pembalikan bullish yang sangat bagus dan merupakan variasi dari triple bottom. Pola ini pada dasarnya adalah triple bottom dimana titik jual tengah berhasil membuat titik terendah baru. Tetapi tekanan jual lanjutan tidak dapat menandingi apalagi menembus ke titik terendah baru yang lebih rendah. Dalam kasus pola ini, perhatikan untuk muncul dalam tren turun dari tren utama. Seperti double dan triple bottom, pertama-tama Anda akan melihat saham mencapai support dan memantul.

Bullish Saham

Bullish saham adalah kondisi yang menunjukkan harga saham mengalami peningkatan secara berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Istilah bullish juga dikenal dengan sebutan bull market. Sementara itu, jika bicara mengenai trading Forex, bullish adalah suatu kondisi yang mana base currency dari pasangan mata uang mengalami kenaikan nilai, sedangkan mata uang lainnya mengalami penurunan. Pasar bullish seperti ini biasa disebut dengan istilah uptrend. Saat pasar saham mengalami uptrend, itu berarti kondisi ekonomi dalam keadaan baik. Tingginya permintaan investor terhadap saham juga mampu mendorong kenaikan harga saham itu sendiri alias bullish. Penyebab naik turunnya harga saham adalah faktor kepanikan masyarakat mengenai tren yang ada, naik turunnya harga saham juga bisa disebabkan oleh manipulasi pasar. Biasanya kondisi seperti ini terjadi akibat ulah investor besar yang punya banyak modal. Dengan memanfaatkan media massa, mereka menciptakan perubahan image suatu perusahaan untuk tujuan tertentu, baik menurunkan maupun menaikkan harga saham. Meski dampaknya cukup signifikan, namun kondisi tersebut tidak akan bertahan lama. Pasalnya, aspek fundamental perusahaan yang terekam pada laporan keuangan dapat digunakan sebagai senjata mengembalikan harga saham ke posisi seharusnya. Pergerakan nilai valuta asing yang sangat masuk akal bila fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing bisa memengaruhi naik-turunnya harga saham di pasaran. Terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor. Faktor lain yang memicu terjadinya pasar bearish dan bullish adalah kondisi ekonomi makro atau suatu negara, misalnya naik-turunnya suku bunga akibat kebijakan bank sentral Amerika, fluktuasi suku bunga acuan Bank Indonesia, tingkat inflasi, dan tingginya angka pengangguran akibat gejolak politik juga bisa membuat indeks harga saham berubah. Dan yang terakhir adalah pandemi global. Sejak awal tahun 2020, dunia dinyatakan darurat pandemi global akibat virus Covid-19. Buntutnya, isu resesi pun santer terdengar di beberapa negara, tak terkecuali Indonesia. Kondisi ini kemudian membuat harga efek pada bursa saham di dunia mengalami penurunan.

Bullish Crypto

Tren bullish ditandai dengan strategi panjang, dan pasar yang berkembang seperti permintaan yang kuat dan penawaran yang lemah untuk sekuritas. Sebagian besar pedagang penuh dengan optimisme dan pertumbuhan positif. Para trader banyak yang bersiap untuk memegang kripto mereka dan menjual tinggi segera setelah harga mencapai puncaknya. Tidak ada metrik khusus untuk mengetahui apakah itu pasar tersebut bull atau tidak. Definisi pasar bull yang paling umum adalah situasi di mana harga melonjak sebesar 20%, biasanya setelah penurunan 20% dan sebelum penurunan 20% kedua. Cara terbaik untuk memanfaatkan pasar bull adalah memilih strategi panjang, membeli cryptocurrency sedini mungkin dalam tren, dan kemudian menjual aset kalian jika mereka telah mencapai puncaknya dengan probabilitas pengembalian yang lebih tinggi.

Sideways

Sideways merupakan kondisi pasar yang datar dan cenderung penuh keraguan. Hal ini disebabkan faktor bullish dan bearish yang sama-sama kuat. Ketika sideways terjadi, pasar tengah berada di fase konsolidasi yaitu proses mencari pergerakan harga baru, setelah berada pada tren tertentu, yaitu naik atau turun. Sehingga arah pergerakan saham berikutnya bisa mengalami kenaikan atau penurunan. Namun yang terjadi setelah kondisi sideways adalah, tidak akan ada yang tahu apakah market akan naik atau turun. So, investor maupun trader harus berhati-hati saat menghadapi kondisi ini. Kondisi sideways bisa menjadi momen yang tepat untuk menahan diri dari aktivitas trading. Saat terjadi kondisi ini, biasanya akan ditandai dengan terbentuknya gunung kecil, dan lembah yang dangkal dengan candle hijau dan merahnya berbentuk pendek-pendek, pergerakan market stabil tidak naik tidak juga turun. Mengambil langkah untuk melakukan trading ketika market sedang sideways terlalu berisiko, karena cukup sulit dan berbahaya. Setelah mengetahui berbagai macam hal mengenai bullish, kalian masih bisa mempelajari hal lainnya mengenai istilah-istilah pada dunia trading. Untuk itu, ada baiknya kalian tetap mencari tahu mengenai kata sulit lainnya sebelum melakukan trading pada suatu perusahaan. Demikian pembahasan dari GICTrade mengenai penjelasan "Pengertian Bullish, Pattern, Flag, hingga Trend". Kalian juga bisa mencari tahu informasi lain seputar investasi, trading, dan keuangan yang lainnya, seperti "OPEC Adalah? Sejarah, Tugas dan Tujuan, serta Anggota" hanya di Jurnal GIC. Pastikan juga kamu memperdalam ilmu forex di GICTrade, via NFP live trading