Pada saat melakukan trading, pastinya kalian akan menemui beberapa kondisi yang berubah-ubah. Entah itu dalam keadaan higher ataupun keadaan lower. Maka kali ini, kita akan mempelajari salah satu dari kondisi-kondisi yang ada ketika melihat tren grafik yang sedang terjadi, yaitu Bearish Divergence. Bearish divergence adalah keadaan dimana pola grafik aset berada diposisi higher high. Pada saat yang sama posisi indikator berada posisi higher low.

Pada keadaan ini grafik nilai aset menunjukkan nilai baru dengan angka yang tinggi. Walaupun ada bullish di market, perbedaan tersebut mengartikan bahwa momentumnya melambat. Maka itu besar kemungkinan terjadi penurunan harga yang cepat. Untuk lebih lengkapnya mengenai bearish divergence ini, kalian bisa memahami rangkuman singkat tentang artikel di bawah ini. Namun sebelum itu, kalian bisa melakukan survey pengguna pada GICTrade agar kami bisa tahu tentang kepuasan Anda dalam menggunakan setiap layanan di GICTrade, sehingga Kami bisa meningkatkan performa yang ada!

Apa Artinya Bearish Divergence?

Bearish Divergence ini merupakan keadaan dimana harga sedang mencapai kondisi higher high sedangkan untuk oscillatornya dalam keadaan lower high seperti yang telah disinggung sebelumnya. Kondisi ini akan menunjukan indikasi dari pembalikan suatu trend (reversal) dari yang awalnya trend naik menjadi trend turun (bearish). Dalam dunia trading, divergence adalah kondisi di mana harga suatu aset bergerak ke arah yang berlawanan dengan indikator teknis, misalnya seperti osilator.

Divergence dianggap sebagai peringatan bahwa harga yang ada saat ini mungkin melemah, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan perubahan arah harga. Nantinya kalian akan menjumpai grafik harga yang menunjukkan adanya suatu peningkatan pada titik tertinggi yang sebelumnya telah terjadi ke titik tertinggi yang baru pada saat ini.

Namun, kurva indikator dibawahnya tersebut akan menunjukkan kondisi yang sebaliknya. Yang menunjukkan bahwa meskipun harga pada aset tersebut sedang mengalami kenaikan, namun minat para trader terhadap aset itu justru malah menurun. Jenis ini akan mengindikasikan bahwa trend pada saat kenaikan harga aset tersebut pada periode yang sedang terkait akan segera berakhir.

Maka tidak mengherankan jika bearish divergence ini bisa juga disebut sebagai sebuah tren negative divergence. Sebelum kita berlanjut pada pembahasan selanjutnya, kalian bisa memahami kondisi bearish divergence ini dengan trading secara real-time pada GICTrade melalui aplikasi GIC Mobile yang bisa kalian unduh aplikasi pada App Store maupun Play Store di Smartphone kalian.

Indikator

Bagi kalian yang masih bingung bagaimana cara untuk mengetahui bearish divergence ini, terdapat indikator forex yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan divergence itu sendiri. Indikator tersebut adalah seperti yang dijelaskan pada artikel edukasi forex untuk kelas lanjutan ini:

Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index atau yang biasa disingkat menjadi RSI merupakan suatu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi divergence ini. Indikator RSI tersebut terdiri oleh satu garis, yang akan bergerak pada zona overbought dan juga oversold. Dengan cara inilah, RSI telah memiliki karakter terdepan. Maka dari itu, RSI merupakan indikator yang sangat baik jika digunakan untuk melihat divergence (divergensi) pada saat menganalisis grafik aset forex.

Ketika para trader telah menemukan ketidakcocokan pada bagian antara atas dan juga bawah price action serta bagian atas ataupun bawah RSI, maka pola ini bisa dianggap sebagai pola yang mengalami divergence. Jika seorang trader telah melihat pola tersebut, maka bisa diartikan bahwa aset forex tersebut nantinya akan memberikan sinyal masuk awal pada saat melakukan trading.

Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD atau kependekan dari Moving Average Convergence Divergence ini merupakan indikator yang berbasis moving average, yang mana sinyal tersebut dapat diambil pada saat crossover. Dengan cara inilah, indikator tersebut pada dasarnya telah memiliki karakter yang tertinggal. Namun, karakter yang tertinggal dari MACD tersebut hanya akan menyangkut sinyal utama yaitu sinyal yang bernama crossover. Indikator MACD ini juga memiliki dua fungsi utama yang adalah:
  1. Kemampuan untuk bisa melihat bagaimana kondisi pasar yang sedang diperpanjang ketika garis akan mendekati tanda overbought maupun oversold.
  2. MACD ini juga terkait pada divergence trading. Ketika puncak ataupun bawah MACD sedang berada pada arah yang sedang berlawanan dari puncak maupun bawah harga, maka kalian telah memiliki divergensi.

Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator merupakan indikator yang mana terdiri dari dua garis yang nantinya akan sering berinteraksi satu sama lainnya. Pada bagian atas dan juga bawah indikator Stochastic Oscillator ini terdapat dua area, yaitu pada area overbought dan juga oversold. Stochastic Oscillator ini akan menjadi indikator yang sangat tepat jika digunakan untuk mengenali pengaturan mengenai divergence trading.

Untuk bisa menemukan perbedaan diantara aksi harga dan juga Stochastic ini, kalian harus mencari perbedaan diantara arah harga dan juga Stochastics tops maupun bottoms. Cara ini juga hampir serupa dengan cara yang digunakan pada indikator MACD. Namun, Stochastic Oscillator akan memberikan lebih banyak sinyal divergence jika kalian bandingkan dengan indikator MACD.

Dengan alasan bahwa karena adanya karakter yang dinamis yang telah dimiliki oleh Stochastic itu sendiri. Dengan begitu Stochastic Oscillator ini bisa memberi lebih banyak peluang daripada indikator MACD. Selain dengan melakukan trading dan menemukan indikator-indikator diatas, kalian juga bisa menghasilkan pendapatan lainnya dengan cara mengundang teman untuk melakukan trading juga sehingga kalian akan mendapatkan pendapatan tambahan.

Pattern & Contoh Chart

Setelah mengetahui indikator dari bearish divergence itu sendiri, kali ini kita akan mempelajari apa saja pattern dan juga contoh dari chart bearish divergence itu. Pattern tersebut adalah:

Hidden Divergence

Hidden divergence ini secara umum akan menunjukkan bagaimana indikasi pada grafik mengenai penerusan trend yang sedang berjalan pada saat itu. Jika harga sedang dalam posisi higher-low, sedangkan untuk Oscillatornya dalam posisi lower-low, maka hal tersebut akan menunjukkan bahwa terdapat adanya sebuah indikasi trend yang sedang naik dan akan terus berlanjut. Untuk contoh dari situasi ini, yang bisa disebut juga sebagai bullish hidden divergence yang bisa kalian lihat pada gambar di bawah ini:

eth bullish divergence

Sedangkan jika harga sedang berada dalam posisi lower-high dan untuk indikator oscillatornya dalam posisi higher-high, maka hal ini akan menunjukkan adanya suatu indikasi trend yang turun dan akan terus berlanjut nantinya. Dengan contoh sebagai berikut ini:

bearish hidden divergence

Regular Divergence

Sedangkan untuk Regular Divergence ini secara umum nantinya akan menunjukkan suatu tanda mengenai adanya indikasi sebuah pembalikan trend yang sedang berlangsung. Jika harga tersebut sedang dalam posisi lower-low dan untuk Oscillatornya dalam posisi higher-low, yang menunjukkan indikasi dengan adanya suatu pembalikan trend atau reversal dari trend yang turun ke trend yang naik. Kondisi tersebut juga bisa dibilang sebagai bullish regular divergence, yang mana contohnya adalah sebagai gambar berikut:

Regular Bullish Divergence

Sedangkan untuk harga yang telah mencapai kondisi higher-high dan Oscillatornya yang dalam posisi lower-high, maka hal ini artinya terjadinya bearish regular divergence yang telah menunjukkan sebuah indikasi dengan adanya pembalikan trend atau reversal dari trend yang naik menjadi trend yang turun. Dengan contoh seperti gambar di bawah ini:

Regular Bearish Divergence

Chart-chart pada trading forex tersebut telah menunjukkan contoh-contoh dari divergence beserta dengan berbagai variasinya. Maka ada baiknya juga bagi kita untuk bisa melakukan identifikasi ketika terjadinya suatu kondisi divergence ini, supaya nantinya kita juga bisa mengambil posisi mana yang tepat pada setiap pergerakan harga yang terjadi pada saat itu.

Untuk cara pakai dari divergence trading ini, akan paling cocok hanya untuk melakukan konfirmasi sinyal saja, dan bukan untuk mencari posisi entry. Sebelum berlanjut ke pembahasan Cara Mengenal Pola dari Divergence itu sendiri, kalian juga bisa mendaftarkan diri sebagai IB dalam program GICAffiliate melalui artikel jurnal ini yang pastinya kalian akan mendapatkan berbagai macam keuntungan beserta bonus tambahan dari program tersebut.

Cara Mengenal Pola

Pada saat terjadinya pola divergence ini, harga akan menunjukkan sebuah tren yang turun dengan jelas, sedangkan untuk RSI-nya akan naik. Dengan artian, meskipun harga mungkin saja bisa turun, namun sentimen pasar tetap akan mulai menguat. Jika kalian masih bingung dengan bagaimana cara untuk bisa mengetahui keberadaan dari pola bullish divergence tersebut pada grafik aset forex nantinya, maka terdapat beberapa faktor yang bisa kalian pahami ketika sebelum memasuki pasar aset forex. Cara tersebut adalah:
  1. Sebuah grafik yang akan bekerja pada dua variabel merupakan faktor dan ciri utama untuk bisa melihat pola divergence itu sendiri. Maka terdapat banyak dari indikator yang bisa kalian gunakan untuk bisa mengetahuinya, yaitu seperti indikator Relative Strength Index (RSI).
  2. Kalian juga harus mencari situasi di mana RSI tersebut telah menunjukkan tanda pembalikan tren seperti pada saat downtrend menuju ke uptrend.
  3. Yang kemudian, kalian harus menemukan serta menganalisis pada area yang telah sesuai dengan grafik dan temukan juga divergence seperti pada saat harga tertinggi pasar yang akan diikuti oleh harga tertinggi dengan sedikit lebih tinggi.
  4. Para trader juga harus mengetahui tentang bagaimana suatu tindakan harga yang berbeda juga bisa menyebabkan suatu pola divergence itu sendiri.
Nah, bagi kalian yang masih bingung mengenai cara untuk mengenali pola divergence ini, kalian bisa buktikan bakat kalian dengan mengikuti Preliminary Test yang merupakan test dari GICTrade untuk membuktikan seberapa jauh bakat trading yang kalian kuasai.

Perbedaan dengan Bullish Divergence

Nah, bagi kalian yang juga masih bingung mengenai perbedaan diantara dua jenis divergence ini, maka kita akan mempelajarinya satu persatu secara singkat. Perbedaan tersebut adalah:

Bullish Divergence

Bullish divergence merupakan suatu pola yang akan muncul ketika harga sedang turun ke posisi yang merupakan paling rendah dari grafik yang lebih rendah lagi, namun indikator teknis tersebut justru akan mencapai posisi dimana yang paling rendah pada suatu grafik yang lebih tinggi.

Hal ini juga akan menandakan bahwa momentum pada pasar tersebut sedang mengalami penguatan. Bullish divergence ini juga bisa menandakan bahwa harga pada pasar akan mulai mengalami sebuah pergerakan yang ke atas sehingga nantinya bisa mengejar indikator.

Bullish divergence tersebut juga bisa menjadi salah tanda bahwa sinyal bear akan menjadi semakin melemah. Hal ini akan berarti bahwa adanya peringatan bahwa tren yang sedang terjadi pada saat itu bisa semakin positif, ataupun dengan kata lain tren tersebut akan mengalami sebuah kenaikan.

Bearish Divergence

Sedangkan untuk bearish divergence, seperti yang telah kita singgung sebelumnya, yaitu pada dasarnya merupakan kebalikan dari bullish divergence. Bearish divergence ini akan menandakan suatu potensi tren yang menurun pada saat harga akan naik ke puncak yang tertinggi terbaru sedangkan untuk oscillatornya akan menolak untuk bisa mencapai puncak yang baru tersebut.

Kondisi bearish divergence ini akan terjadi pada saat grafik harga telah mencapai posisi higher high dan sedangkan untuk indikator yang ada pada posisi lower high. Pada umumnya, grafik ini akan menunjukkan tren yang mulai berbalik, dari yang pada awalnya menggambarkan tren naik hingga tren tersebut menjadi turun.

Pertanyaan Terkait Bearish Divergence

Di bawah ini akan kita bahas mengenai beberapa pertanyaan yang biasa diajukan mengenai bearish divergence itu sendiri. Barangkali terdapat penjelasan yang masih belum kalian mengerti dari penjelasan di atas, maka kalian bisa memahaminya melalui penjelasan di bawah ini.

Bagaimana Target Pergerakan dari Bearish Divergence?

Konfirmasi untuk adanya bearish divergence yang paling mudah dan bisa dimengerti adalah pada saat ketika garis CCI sedang turun melewati garis level 0.00. Pola ataupun formasi candlestick nantinya juga bisa dipergunakan sebagai suatu konfirmasi yang bisa kalian pelajari lebih lanjut lagi.

Namun perlu diingat juga bahwa bearish divergence ini biasanya juga cenderung nantinya hanya akan diikuti oleh suatu koreksi turun saja, yang menjadikan target pergerakannya pun tidak akan jauh nantinya. Dalam hal tersebut trendline maupun support terdekat juga bisa digunakan sebagai target dalam pergerakan terjauhnya.

Bagaimana Volume Forex saat Bearish Divergence?

Dalam contoh Regular Bearish Divergence, sinyal nantinya akan bekerja sesuai dengan prinsip yang sama, yaitu pada indikatornya, meskipun pada akhirnya pasar akan memberikan suatu pembaharuan, dengan akan menunjukkan posisi yang terendah dengan yang lebih tinggi.

Untuk contoh Extended Divergence, kalian nantinya akan melihat bahwa terdapat harga baru yang akan mencapai titik terendah dari sebelumnya, yaitu ketika pada saat volume oscillator dan juga DeMarker akan menunjukkan posisi terendah yang akan lebih tinggi.

Apa Itu Exaggerated Bullish Divergence?

Exaggerated bullish divergence ini nantinya akan memperlihatkan bagaimana dua posisi terendah pada tingkat yang bisa dibilang kurang lebih sama. Namun, indikatornya akan menunjukkan suatu gambaran yang agak berbeda nantinya. Pada bagian rendah yang kedua nantinya akan sedikit lebih tinggi daripada bagian rendah yang pertama tersebut.

Exaggerated bullish divergence ini pastinya tidak jauh berbeda dengan regular bullish divergence, keduanya akan sama-sama menunjukkan sebuah sinyal yang bahwa nantinya akan terjadi pembalikan arah pada suatu tren yang ada, yang mana pada saat pola tersebut akan muncul pada bagian ujung tren pasar. Setelah kalian memahami mengenai bearish divergence itu sendiri, maka nantinya kalian bisa melihat bagaimana terjadinya kondisi tersebut pada pasar secara real-time.

Ada baiknya juga bagi kalian untuk mempelajari kasus-kasus lain yang ada pada internet seperti pada Jurnal GIC maupun buku lainnya untuk mempelajari bagaimana kondisi bearish divergence ataupun hal trading lainnya untuk bisa memperlancar pemahaman kalian.

Divergence sendiri juga merupakan suatu pola dalam trading yang nantinya akan sangat bermanfaat jika kalian mempelajarinya untuk membantu kalian dalam menemukan sebuah titik lemah pada suatu tren maupun reversal suatu momentum. Pada setiap jenis divergence tersebut juga bisa digunakan untuk menjadi patokan dalam mengambil tindakan tertentu ketika meraih profit. Kalian juga bisa mengisi survey Trader Assessment untuk bisa berkonsultasi mengenai trading pada GICTrade.