Tujuan utama dalam hal berbisnis pastinya untuk meraih keuntungan. Dan pastinya terdapat cara yang harus dilakukan untuk bisa mengetahui hal tersebut. Dalam dunia bisnis maupun trading, pastinya terdapat berbagai macam istilah yang perlu kalian ketahui dan pelajari.

Seperti Leverage, Spread, Pips, Lot, Liquidate, ataupun istilah lainnya. Dan kali ini kita akan mempelajari apa itu yang namanya Margin. Margin adalah suatu hal yang berkaitan dengan keuntungan. Selain margin, dalam bisnis juga bisa disebut sebagai omzet, profit, maupun laba.

Biasanya margin akan disajikan dalam bentuk persentase. Namun banyak pula margin sederhana tanpa persentase seperti hanya berupa keuntungan atau selisih antara harga jual barang dengan modal yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang tersebut.

Margin Pada Bisnis

Margin adalah suatu komponen penting dalam laporan keuangan. Dalam hal dunia akuntansi, margin akan digunakan sebagai penguat dari pengertian profit yang artinya sebagai selisih dari hasil penjualan dikurangi biaya produksi. Sama dengan dalam hal bisnis, istilah margin ini akan dikaitkan dengan istilah profit. Seperti yang dibahas sebelumnya, margin adalah istilah yang menyebutkan selisih antara keuangan dan omset dalam bisnis yang berbentuk persentase.

Jenis-jenis Margin pada Bisnis

Setelah mempelajari apa itu margin beserta istilah yang berkaitan, selanjutnya kita akan mepelajari apa dan bagaimana jenis-jenis dari margin itu sendiri. Jenis margin dalam bisnis juga bermacam-macam, untuk mengetahuinya lebih lanjut, kita bisa mempelajarinya melalui tulisan di bawah ini.

Profit Margin

Margin laba atau Profit Margin adalah rasio profitabilitas (keuntungan) yang dihitung dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan. Margin laba ini akan menunjukkan keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan. Terdapat juga keuntungan laba bersih dan juga laba kotor.

Keuntungan itu sendiri dapat ditingkatkan dengan memperoleh pendapatan tambahan atau dengan mengurangi biaya. Profit margin ini juga akan memperhitungkan semua biaya yang dihadapi dalam bisnis, bukan hanya harga pokok penjualan. Profit margin ini bisa digunakan oleh perusahaan dengan skala besar maupun para pegusaha kecil menengah untuk menunjukkan potensi keuntungan.

Biasanya investor yang sedang mencari startup tertentu untuk didanai akan menilai profit margin ini dari layanan potensial yang sedang dikembangkan. Selain itu, profit margin juga biasa digunakan para investor membandingkan 2 usaha atau lebih untuk mengidentifikasi mana yang lebih baik untuk investasi. Untuk menghitung profit margin ini, bisa kalian lakukan dengan rumus berikut:

  1. Profit Margin = Laba Bersih (Penghasilan) / Penjualan Bersih (Pendapatan).
  2. Atau kalian juga bisa menulisnya dengan Profit Margin = Penjualan bersih - biaya / penjualan bersih.
  3. Kalian juga bisa merumuskan dengan Profit Margin = 1 - (Beban/ Penjualan Neto).

Gross Margin

Kalau sebelumnya kita membahas margin laba, maka sekarang kita membahas gross margin atau margin kotor. Gross Margin adalah pendapatan yang tersisa bagi perusahaan setelah dikurangi dengan harga pokok produksi. Dengan kata lain, gross margin adalah sekian rupiah dari hasil penjualan yang ditahan oleh perusahaan setelah membayar seluruh biaya yang terkait produksi barang dagangan  dan jasa yang dijual.

Semakin tinggi margin, semakin besar jumlah modal yang akan didapat kembali oleh perusahaan dari setiap penjualannya. Dan sebaliknya, semakin rendah gross margin, maka akan mengindikasikan bahwa perusahaan kurang mampu mengendalikan biaya produksi dan haraga pokok penjualannya, yang menyebabkan keadaan operasi perusahaan akan semakin menurun.

Rumus yang bisa kalian gunakan untuk menghitung Gross Margin adalah: Gross Profit Margin = Gross Profit (Laba Kotor) : Penjualan Bersih.

Operating Margin

Operating margin adalah ukuran terhadap besaran laba yang dihasilkan dari setiap penjualan yang diperoleh perusahaan setelah membayar biaya variabel produksi, seperti gaji dan bahan baku, tapi sebelum membayar beban bunga dan pajak.

Dikarenakan operating margin ini bagian dari rasio profitabilitas, maka margin ini dihitung dengan cara membagi laba operasional perusahaan dengan penjualan bersihnya. Untuk fungsi dari operating margin itu sendiri adalah untuk menunjukkan profitabilitas perusahaan selama periode waktu tertentu.

Margin ini menjadi indikator untuk mengetahui seberapa baik pengelolaan dan risiko usaha yang didapat. Selain itu, operating margin juga memudahkan investor untuk memahami bagaimana suatu bisnis agar bisa menghasilkan uang. Namun, margin ini bisa digunakan hanya untuk membandingkan perusahaan yang sama dengan penjualan yang serupa.

Perlu diingat bahwa laba operasional sama dengan laba sebelum bunga dan pajak (Earnings Before Interest and Taxes/ EBIT) yang biasa ditemukan dalam laporan laba rugi (income statement). Rumus untuk mengetahui Operating Margin atau laba operasional adalah: Operating Margin = Laba Operasional / Pendapatan.

Sedangkan rumus untuk menghitung EBIT adalah: EBIT = Laba Kotor - (Beban operasional + Depresiasi + Amortisasi).

Margin Pada Forex

Setelah mempelajari apa itu margin beserta dengan jenis-jenisnya, kali ini kita akan mempelajari apa itu margin pada forex. Forex merupakan mata uang yang biasa diperjual belikan berdasarkan mata uang lain. Hal ini juga dilakukan dalam hal trading. Terdapat juga istilah margin pada trading forex itu sendiri. Dalam hal trading, Margin adalah istilah yang digunakan untuk melakukan trading dengan modal pinjaman.

Hal ini menjadi sesuatu yang menarik karena adanya fakta bahwa investasi forex dapat dilakukan dengan uang riil yang nilainya lebih rendah dari ukuran transaksinya. Dan selain itu, kalian yang sebagai trader juga bisa membuka posisi yang lebih besar dengan dengan modal yang lebih kecil.

Jenis-jenis Margin pada Forex

Selain jenis margin pada bisnis, terdapat juga jenis-jenis margin pada forex. Jenis-jenis margin ini antara lain, margin requirement, short margin, margin call, free margin, dan margin level yang akan memiliki fungsi masing-masing yang kalian bisa pelajari melalui artikel ini juga. Jenis margin tersebut adalah:

Margin Requirement

Margin Requirement ini adalah margin yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi. Margin ini juga bisa disebut sebagai jaminan. Ketika kita ingin membuka sebuah posisi dalam trading, maka nantinya pasti diperlukan jaminan yang sesuai dengan ukuran lot, nah jaminan ini yang disebut dengan Margin Requirement.

Jika dalam perdagangan berjangka, margin requirement berarti jaminan atau syarat berupa sejumlah dana untuk melakukan transaksi. Dan pada setiap produk dalam perdagangan berjangka, margin yang dibutuhkan dan digunakan untuk melakukan transaksi akan memiliki besaran yang berbeda-beda. Selain itu, margin yang akan dibutuhkan juga sering mengalami perubahan. Tergantung dari aturan instansi yang terkait.

Contoh Margin Requirement

Contoh untuk menghitung margin requirement ini adalah:
  1. Daya Beli x 50% (Contoh Margin Awal) = $5.000.
  2. Daya beli = $5.000/50% = $10.000.

Short Margin

Transaksi short margin juga sering disebut sebagai short selling. Short Margin adalah transaksi penjualan efek dimana efek yang dimaksud tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Efek yang dimaksud ini bisa berupa saham.

Dengan menggunakan fasilitas short margin ini, nasabah maupun trader dapat melakukan penjualan efek yang belum dimiliki oleh para trader melalui penyediaan efek dari perusahaan efek. Sedangkan untuk transaksinya, biasanya dilakukan apabila nasabah melihat suatu harga efek berpotensi turun. Secara teknis, transaksi short selling ini berkebalikan dengan transaksi saham secara umum.

Secara normal, investor akan membeli saham dengan harapan harganya bisa naik sehingga mendapatkan keuntungan. Namun, pada transaksi short selling justru berharap harga saham atau efek yang ditransaksikannya turun.  Maka dari itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut seluruh saham yang ditransaksikan secara short selling maupun margin dikarenakan transaksi yang dilakukan merupakan kebalikan dari transaksi secara umum.

Perlu diketahui juga, tidak semua trading akan menggunakan fitur ini maka tidak perlu khawatir untuk menggunakan fitur margin lainnya.

Margin Call

Selain jenis diatas, terdapat juga jenis Margin Call. Margin Call ini bisa diartikan ketika broker yang kalian ikuti meminta kalian untuk menambah margin dikarenakan akibat dari kerugian posisi kalian yang sedang turun. Posisi disini mempunyai arti sebagai jumlah sekuritas, komoditas, atau mata uang yang kalian miliki. Begitu juga dengan keuntungan pada posisi kalian.

Biasanya keuntungan akan datang dalam bentuk setoran margin yang kembali ke akun kalian. Apabila kerugian posisi terus bertambah dan nilai ekuitas telah berkurang jauh dari margin management, maka broker akan menutup sebagian posisi sampai margin management terpenuhi.

Dan penutupan posisi ini disebut sebagai Stop Out. Biasanya, kebanyakan trader akan salah menempatkan pengertian dari Stop Out dan Margin Call. Padahal Margin Call merupakan fitur yang bisa menyelamatkan para trader yang hampir kehabisan modal.

Free Margin

Dalam margin, juga terdapat jenis margin dengan istilah Free Margin. Free Margin adalah selisih antara equity dengan margin total dari semua posisi yang terbuka. Jadi, margin ini tidak bisa kalian jadikan sebagai jaminan dalam bertransaksi pada pasar keuangan.

Namun apabila tidak adanya posisi, maka semua dana yang ada di dalam akun bisa disebut sebagai Free Margin Forex. Kalian bisa menyebut free margin ini sebagai ketahanan dana yang kalian miliki. Untuk lebih mudahnya, free margin bisa dikatakan sebagai jumlah uang yang tidak dimasukkan ke dalam trading.

Jadi, para trader forex bisa menggunakan uang tersebut dalam bentuk penarikan dana maupun membuka posisi trading lagi. Sebagai contoh saat kalian membuka posisi trading lagi kemudian kalian mendapatkan profit, maka kalian bisa mendapatkan ekuitas yang lebih besar yang menjadikan Free Margin akan lebih besar. Free margin ini juga bisa digunakan sebagai tarding plan atau lebih tepatnya, untuk mengukur manajemen keuangan dan manajemen resiko yang tepat.

Rumus Free Margin

Rumus untuk menghitung Free Margin adalah: Free Margin = Equity - Margin yang sedang digunakan.

Margin Level

Margin Level merupakan pembatas yang disediakan oleh para broker forex untuk kalian para trader sebagai sesi untuk melakukan trading. Margin ini akan digunakan untuk membatasi nilai kerugian dari seluruh modal yang dimainkan oleh para trader. Untuk margin level ini, akan sangat berhubungan erat dengan risk management dalam dunia trading.

Dikarenakan margin level inilah yang akan mencegah resiko dari kerugian besar atau loss yang dialami oleh para trader jika mereka tidak bisa mengontrol ego mereka untuk tetap melakukan trading. Dalam hal bertrading, ada baiknya untuk tetap menjaga keseimbangan trading dengan menggunakan fitur margin level sehingga dapat menjaga dari kehilangan modal yang terlalu besar jika sedang mengalami loss.

Biasanya, semakin kecil margin level yang ditunjukkan, semakin berbahaya juga posisi dari akun kalian. Karena broker forex menggunakan margin level untuk menentukan apakah trader bisa membuka transaksi lagi atau tidak, maka margin level ini menjadi fitur yang sangat penting.

Setiap broker mempunyai limit yang berbeda dalam menentukan margin level. Biasanya 100% tapi ada juga yang memberikan margin level sampai dengan 40% ataupun kurang dari itu. Dan limit inilah yang disebut margin call level.

Rumus Margin Level

Cara untuk mengukur margin level adalah: Margin Level = (Equity/margin) x 100%.

Kegunaan Margin

Pada setiap fitur yang ada pada trading, pastinya memiliki fungsi kegunaan masing-masing yang bisa dimiliki oleh setiap trader. Begitu juga dengan fitur margin ini. Bagi kalian yang ingin mengetahui apa saja kegunaan ataupun keuntungan dari fitur margin ini, bisa kalian ketahui melalui tulisan di bawah ini.
  1. Keuntungan yang bisa kalian dapatkan yaitu mulai dari meningkatkan daya beli para trader yang memiliki modal terbatas. Bagi kalian yang memiliki modal sedikit, bisa dimulai dengan memakai fitur margin ini sebagai tanpa untuk mendapatkan keuntungan.
  2. Keuntungan selanjutnya yaitu bisa meningkatkan potensi para trader untuk memperoleh keuntungan yang lebih cepat. Namun teknik margin ini harus digunakan secara tepat agar terciptanya potensi mendapat keuntungan ini.
  3. Lalu kalian juga bisa terhindar dari Suspend Buy. Suspend buy adalah keadaan dimana nasabah atau para trader tidak dapat lagi melakukan pembelian saham, mereka hanya bisa melakukan transaksi penjualan untuk memenuhi kewajiban. Selain itu, untuk para trader yang menggunakan akun reguler, dalam hal sekuritas mereka bisa melakukan force sell atau penjualan paksa. Namun selama kalian menggunakan fitur margin ini, investor tetap dapat melakukan transaksi pembelian saham dengan limit yang tersedia. Dengan syarat minimal rasio jaminan yang masih tercukupi.
  4. Selain itu, kalian akan mendapat keuntungan lebih lagi tentang bunga yang didapat. Dengan menggunakan akun margin, para trader bisa menikmati fasilitas pinjaman bunga yang terjangkau dan ringan. Jika para trader telah memantau suatu investasi tersebut yang berpotensi dan berencana untuk membelinya, maka jika diberikan kesempatan dapat meningkatkan jumlah pembelian, nasabah atau para trader bisa memaksimalkan keuntungan yang akan diterima dari hasil transaksi saham tersebut.
  5. Selanjutnya ada keuntungan yang bisa memperpanjang periode pembayaran. Namun keuntungan ini hanya bisa didapat pada beberapa perusahaan trader sehingga tidak semua dapat memiliki fitur ini.

Setelah mempelajari tentang margin berserta jenis dan juga keuntungannya, kita harus tetap mempelajari hal lainnya dalam dunia trader. Agar menjadi trader yang mendapat profit stabil, diharapkan untuk tetap mempelajari hal lain agar mendapat keuntungan seperti ketika memakai fitur margin ini.

Sekarang, keterbatasan modal sudah tidak menjadi penghambat bagi kalian untuk meraih kesuksesan dalam melakukan trading forex maupun lainnya. Demikian pembahasan dari GIC Indonesia mengenai penjelasan sekilas mengenai margin.

Jangan lupa untuk tetap mencari tahu informasi terkait dengan bank, forex, dan keuangan yang lain, seperti "Analisa Saham: Pengertian, Jenis, hingga Aplikasi", hanya di Jurnal GIC. Pastikan juga kamu memperdalam ilmu forex di GIC Indonesia, via ebook scalping, dan juga NFP live trading.