Berikut merupakan update berita XAUUSD hari ini, 13 Oktober 2023. Harga emas mencatat peningkatan kecil di sekitar $1.870 pada awal hari Jumat, kembali ke level tertinggi dalam dua minggu sebesar $1.885 yang tercapai pada hari Kamis. Peningkatan harga emas ini terjadi karena pembeli Dolar Amerika Serikat (USD) berhenti sejenak dalam kondisi turunnya imbal hasil obligasi Treasury AS.


Data sentimen ekonomi AS dan pidato anggota Federal Reserve (Fed) menjadi fokus perhatian saat ini.


Investor sedang menilai kembali ekspektasi yang lebih "hawkish" dari pihak Federal Reserve (Fed) AS, yang dipicu oleh data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat yang melebihi perkiraan. 


CPI AS mengalami kenaikan 0,4% bulan lalu setelah sebelumnya tumbuh sebesar 0,3% pada bulan Agustus, menurut Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis. Dalam basis tahunan, tingkat inflasi CPI tetap stabil di 3,7% pada bulan September, sama dengan yang terjadi pada bulan Agustus, bahkan melampaui estimasi kenaikan sebesar 3,6%.


Data inflasi AS ini memperkuat narasi tentang "meningkatkan suku bunga dalam jangka waktu yang lebih lama" dari pihak Federal Reserve (Fed), yang pada akhirnya menguatkan Dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury AS dari posisi terendah dalam dua minggu terakhir. 


Akibatnya, harga emas yang sebelumnya mencapai level tertinggi selama dua minggu di atas $1.880 kembali turun, menguji permintaan pembeli di bawah level $1.870. Kebijakan yang lebih ketat dari pihak Federal Reserve (Fed) mengurangi sentimen risiko, membantu mengerek nilai Dolar AS, dan berdampak negatif pada harga emas.


Susan Collins, Presiden Federal Reserve Boston, mengomentari laporan inflasi terbaru dengan menyatakan bahwa laporan tersebut menyoroti ketidakmerataan dalam pemulihan stabilitas harga, yang memperkuat pandangannya bahwa bank sentral mungkin perlu menaikkan suku bunga lagi untuk mengendalikan inflasi.


Kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan Desember telah melonjak hingga mencapai 38%, menurut alat CME Fedwatch, dibandingkan dengan peluang sebesar 28% sebelum laporan tersebut dirilis. Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) sebesar 30% pada bulan Desember.


Namun, reaksi terhadap laporan tentang Indeks Harga Konsumen (CPI) AS tidak berlangsung lama karena penjual Dolar AS telah kembali beraksi pada hari Jumat. Meskipun begitu, sentimen risiko masih suram setelah data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (IHP) Tiongkok lebih lemah dari yang diharapkan.


Indeks Harga Konsumen (CPI) Tiongkok stagnan pada angka 0% YoY di bulan September setelah sebelumnya naik sebesar 0,1% di bulan Agustus. 


Pasar sebelumnya memproyeksikan kenaikan sebesar 0,2%. Indeks Harga Produsen (PPI) Tiongkok mengalami penurunan sebesar 2,5% YoY di bulan September, turun dari penurunan 3,0% yang tercatat sebelumnya. Perkiraan pasar sebelumnya adalah penurunan sebesar 2,4%.


Perhatian saat ini beralih ke data Pendahuluan Sentimen Konsumen UoM dan Ekspektasi Inflasi AS untuk mendapatkan sinyal-sinyal baru terkait prospek suku bunga Federal Reserve (Fed). Pidato para pengambil kebijakan Federal Reserve (Fed) juga akan memainkan peran penting dalam memengaruhi penilaian terhadap Dolar AS seiring dengan pergerakan keuangan menjelang akhir minggu ini.

Peringatan!

 

Itulah penjelasan mengenai "XAUUSD Hari Ini: 13 Oktober 2023 - Tutup di Atas DMA 21". Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!