Berikut merupakan update berita XAUUSD hari ini, 1 November 2023. Harga emas tengah mengalami penurunan korektif untuk ketiga kalinya berturut-turut pada awal hari Rabu, setelah gagal kembali bertahan di atas angka $2.000. Hal ini disebabkan oleh kehati-hatian yang umumnya terjadi sebelum Federal Reserve (Fed) melakukan tindakan di pasar keuangan. Dalam situasi ini, Dolar Amerika Serikat (USD) sebagai aset safe-haven mendapatkan sentimen positif.


Perhatian pasar saat ini juga tertuju pada data ketenagakerjaan AS, pengumuman Departemen Keuangan AS, dan keputusan Fed. Dolar AS menguat, mendukung imbal hasil obligasi Treasury AS, meskipun ada ketidakpastian dalam sentimen risiko akibat faktor seperti kontraksi dalam PMI Manufaktur Caixin Tiongkok dan perang antara Israel dan Hamas yang memengaruhi harga minyak.


Dalam konteks ini, Dolar AS tetap menjadi pilihan safe-haven, dan harga emas mengalami penurunan ke posisi terendah dalam beberapa hari di sekitar $1.980. Di samping itu, kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS juga memengaruhi harga emas. 


Pasar obligasi AS mengalami penurunan menjelang pengumuman Departemen Keuangan AS mengenai pengembalian dana, termasuk besaran lelang dan jangka waktu utang yang akan diterbitkan.


Namun, perhatian utama masih pada keputusan suku bunga Federal Reserve AS. Kata-kata Ketua Fed Jerome Powell mengenai kebijakan suku bunga, prospek ekonomi, dan inflasi akan memengaruhi pergerakan Dolar AS. 


Terlebih lagi, data ekonomi seperti Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS, laporan Lowongan Kerja JOLT, dan data IMP Manufaktur ISM juga akan memengaruhi perdagangan emas. Perkembangan seputar konflik Gaza-Israel juga akan menjadi faktor penting dalam memengaruhi harga emas.


Harga emas pada awalnya mendapat dukungan setelah laporan Dewan Emas Dunia (WGC) menunjukkan pembelian emas oleh bank sentral yang meningkat, tetapi pengaruh positif ini kemudian memudar karena Dolar AS menguat seiring dengan imbal hasil obligasi Treasury AS.


Analisis teknis harga emas menunjukkan bahwa prospek jangka pendek masih menguntungkan bagi pembeli. Strategi 'membeli saat turun' akan terus diterapkan menjelang keputusan Fed.


Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari telah kembali ke wilayah yang tidak terlalu dibeli, membuka peluang kenaikan lebih lanjut.


Selain itu, dukungan untuk pandangan positif ini juga datang dari perpotongan Simple Moving Average (SMA) 21-hari dan SMA Bull Cross 50-hari, sementara SMA 21-hari juga telah melewati SMA 100-hari ke atas.


Dengan demikian, jika terjadi penurunan lebih lanjut, ada potensi dukungan kuat di sekitar $1.963, dan jika harga turun di bawahnya, level psikologis $1.950 bisa menjadi area uji coba.

Di sisi lain, jika pembeli emas berusaha mengambil kendali, maka level resistensi pertama diperkirakan di sekitar $1.990, dan jika berhasil melewati itu, maka level $2.000 akan diuji kembali.


Ketika harga emas berhasil mencapai level tertinggi multi-bulan di $2.009, ini bisa menjadi awal dari tren naik yang berpotensi menuju level tertinggi pertengahan Mei di sekitar $2.020.


Peringatan!


Itulah penjelasan mengenai "XAUUSD Hari Ini: 1 November 2023 - Harga Emas Terkoreksi". Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.


Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!