Saham S&P 500 - Pasar mengalami ketidakpastian yang tinggi pada Jumat pagi ini terkait berakhirnya batas utang AS, yang menciptakan suasana hati yang suram. Kekhawatiran ini mempengaruhi sentimen pasar menjelang pengumuman inflasi yang diantisipasi oleh Federal Reserve (Fed) serta laporan Pesanan Barang Tahan Lama AS untuk bulan April. Berita saham hari ini kami rangkum langsung berdasarkan laporan dan analisis teknikal dari situs FxStreet.com.


Di tengah suasana ini, saham S&P 500 Futures mengalami penurunan ringan sekitar 4.150, menghapus sedikit pemulihan korektif yang terjadi sehari sebelumnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS dengan tenor 10-tahun dan dua-tahun naik-turun mendekati level tertinggi sejak awal Maret, sekitar 3,82% dan 4,54% pada saat berita ini dimuat. 


Perlu dicatat bahwa Indeks Dolar AS (DXY) mengalami penurunan dari level tertinggi dalam 2,5 bulan terakhir ke angka 104,17. Harga emas juga menunjukkan sedikit pemulihan korektif dan diperdagangkan di sekitar $1.947.


Ketidakmampuan pembuat kebijakan AS untuk mencapai kesepakatan tentang perpanjangan plafon utang AS menunjukkan ketegangan yang sedang berlangsung di antara mereka. Meskipun obrolan terakhir menunjukkan adanya kesenjangan sebesar $70,0 miliar yang harus diisi oleh negosiator untuk mencapai kesepakatan yang ditunggu-tunggu, Ketua DPR AS, Kevin McCarthy, baru-baru ini mengumumkan bahwa tidak ada kesepakatan yang dicapai saat ini. Namun, ia menegaskan bahwa mereka terus bekerja untuk mencari solusi dan akan terus bekerja sampai masalah ini terselesaikan.


Perlu dicatat bahwa Departemen Keuangan AS telah mengingatkan tentang potensi resesi yang mengkhawatirkan jika pembuat kebijakan gagal mencapai kesepakatan tentang perpanjangan plafon utang AS sebelum bulan Juni. Ancaman resesi ini menunjukkan dampak serius yang dapat terjadi jika tidak ada tindakan yang diambil untuk mengatasi situasi ini.


Data optimis dari AS mendukung kecenderungan Federal Reserve yang lebih hawkish dan memberikan beban pada sentimen pasar. Pada hari Kamis, estimasi kedua Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan AS untuk kuartal pertama 2023 direvisi naik menjadi 1,3% dibandingkan dengan perkiraan awal sebesar 1,0%. 


Selain itu, Indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago untuk bulan April mengalami peningkatan menjadi 0,07 dari angka sebelumnya -0,37, yang juga melebihi perkiraan pasar sebesar -0,02. Demikian pula, Aktivitas Manufaktur Fed Kansad meningkat menjadi -2 untuk bulan Mei, dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya sebesar -21 dan estimasi analis sebesar -11.

Perlu dicatat bahwa Penjualan Rumah Tertunda AS untuk bulan April mengalami peningkatan tahun ke tahun (YoY), tetapi mengalami penurunan secara bulanan (MoM). Di sisi lain, Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti juga meningkat menjadi 5,0% dalam pembacaan awal, dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar 4,9%.


Meskipun demikian, komentar yang beragam dari pembuat kebijakan Federal Reserve (Fed) AS telah mempertahankan kecenderungan hawkish dan mempertahankan profil risiko. Dalam pidato terbarunya, Presiden Richmond Fed, Thomas Barkin, mengatakan, "Fed sedang menghadapi situasi yang menantang dan sedang belajar untuk menentukan bagaimana perlambatan permintaan dapat mempengaruhi inflasi." 


Namun, di sisi lain, Presiden Federal Reserve Boston, Susan Collins, menyatakan pada hari Kamis bahwa Fed "mungkin berada pada atau mendekati" waktu untuk menghentikan kenaikan suku bunga, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.


Ke depan, negosiasi plafon utang AS akan menjadi sangat penting untuk mengukur pergerakan pasar. Hasil dari negosiasi tersebut akan memiliki dampak signifikan terhadap sentimen investor dan stabilitas keuangan. Jika kesepakatan tentang perpanjangan plafon utang berhasil dicapai, hal ini dapat memberikan kelegaan bagi pasar dan mengurangi ketidakpastian yang ada.


Selain itu, data ekonomi seperti Pesanan Barang Tahan Lama AS untuk bulan April dan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE), yang merupakan indikator inflasi yang dipilih oleh Federal Reserve, juga akan menjadi sorotan bagi para trader. 


Pesanan Barang Tahan Lama memberikan gambaran tentang aktivitas ekonomi dan kepercayaan bisnis, sementara Indeks Harga PCE Inti digunakan oleh Fed untuk mengukur tingkat inflasi.


Hasil yang kuat atau positif dari data ekonomi ini dapat memberikan dorongan pada sentimen pasar dan meningkatkan kepercayaan investor. Namun, perlu dicatat bahwa pasar juga akan terus memantau perkembangan negosiasi plafon utang AS dan kebijakan moneter Fed, karena faktor-faktor tersebut dapat memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan secara keseluruhan.

 Baca Juga : Saham S&P 500 Dan Imbal Hasil Treasury AS Anjlok Karena Berita China


Peringatan!
 
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  
 

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!

Registrasi Disini Untuk Dapetin Profit Trading Secara Maksimal, Jadiin Peluang Cuan!