Saham S&P 500 Futures mencetak sedikit penurunan mendekati 3.960 mengikuti penutupan Wall Street yang suram hari Jumat lalu. Selanjutnya diikuti oleh imbal hasil Treasury AS yang justru menguat di level 3.58%. Perlu diperhatikan bahwa imbal hasil Treasury AS 2 tahun mencapai 4.35%. Pasar memulai pekan penting dengan sejumlah catatan negatif karena kekhawatiran menghadapi resesi. Suasana risk-off bagaimanapun gagal mengambil perhatian besar ditengah kalender yang ringan dengan sejumlah kekhawatiran yang ada.

Saham Asia Rebound, Saham S&P 500 Rally: Market Wrap!

Poin Berita Saham S&P 500 Futures, Treasury AS, Fed :

  • Pasar Sentimen dan tetap redup menjelang data & peristiwa penting
  • Menteri Keuangan AS, Yellen menyoroti kekhawatiran resesi
  • Saham S&P 500 Futures memperpanjang kerugian pada Jumat, imbal hasil Treasury AS melonjak naik

    Dapatkan Iphone 14 Pro Max Tanpa Ribet! Hanya Disini!

  • saham s&p 500
  •  
  • Saham S&P 500 Futures[/caption]
Selain data kurva imbal hasil Treasury, yang menggambarkan kecemasan akan resesi, data AS yang lebih kuat baru-baru ini juga membebani sentimen pasar, komentar Menteri Keuangan AS. Berdasarkan data AS yang terbaru, PPI sesuai dengan perkiraan pasar yakni 7.4& YoY untuk bulan November dan naik dibandingkan dengan poin sebelumnya, 8.1%. PPI inti naik menjadi 6.2% YoY dibandingkan perkiraan awal sekitar 6.0% dan pembacaan sebelumnya yaitu 6.7%.

Persentase Inflasi Amerika & Catatan Kalender Ekonomi

Selain itu, pembacaan awal Indeks Sentimen Konsumen dari UoM naik menjadi 59.1% untuk bulan Desember dibandingkan dengan perkiraan pasar yang hanya 53.3% dengan pembacaan akhir 56.8% di bulan November. Ekspektasi inflasi dalam 1 tahun turun sekitar 4,6%, persentase tersebut merupakan data terendah sejak bulan September 2021 dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya 4.9%, sedangkan ekspektasi 5-10 tahun stabil di angka 3.0%. Perlu dicatat bahwa IMP ISM AS meningkat 56.5% dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yaitu 54.4.

Apa Itu Index S&P 500? Pengertian, Cara Kerja, dan Daftar Perusahaan

Menteri Keuangan Amerika, Janet Yellen memberikan tanggapan bahwa ada resiko resesi, akan tetapi hal tersebut bukan sesuatu yang diperlukan untuk menekan laju inflasi. Perlu dicatat bahwa pelonggaran lockdown dan kebijakan Nol-Covid di China secara bertahap baru-baru ini menantang pasar menjelang angka inflasi AS dan pertemuan kebijakan moneter Fed. Selain itu perlu diperhatikan bahwa pembacaan awal PMI yang akan diadakan bulan Desember dan pertemuan kebijakan moneter ECB, BoE juga merupakan peristiwa penting sebagai petunjuk arah yang jelas bagi pelaku pasar. Elon Musk Bikin Ketar-ketir Spammer Crypto! Ini Sanksi Hukumnya. Simak info berita Forex hari ini lainnya hanya di Jurnal GIC