Jakarta, GIC Trade – Bursa saham di kawasan Asia, pada perdagangan hari Selasa ini (27/12/2022) bergerak ke wilayah positif merespon kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street. Bursa saham Wall Street pada penutupan perdagangan Jumat kemarin menguat karena investor memasuki hari perdagngan terakhir tahun 2022. Dengan Dow Jones Industrial Average naik 157 poin atau sebesar 0,47%, sementara S&P 500 melonjak 0,61% dan Nasdaq melambung sebesar 0,73%.

Kenaikan saham Asia ini dipicu oleh pengumuman dari negeri Tirai Bambu yang mengumukan dalam semalam akan mengakhiri masa karantina bagi wisatwan yang masuk pada 8 Januari 2023. China juga menurunkan kasus covid yang terjadi ke dalam kategori B yang tidak terlalu ketat dari level teratas kategori A, menurut otoritas Kesehatan China. Kendati demikian, wisatawan yang memasuki China masih harus menjalani tes PCR 48 jam sebelum keberangkatan. Di sisi lain, pengaturan bagi wisatawan asing untuk datang ke China, seperti untuk bekerja dan bisnis akan diperbaiki dan visa yang diperlukan juga akan difasilitasi.

SAHAM ASIA GRAFIK

Selain itu, pada perdagangan Senin sebelumnya, saham Jepang juga ditutup di wilayah positif yang dipimpin oleh lonjakan pada saham teknologi dan energi. Indeks Nikkei naik sebesar 0,65% menjadi 26.405,87, sedangkan untuk Indeks Topix naik 0,24% pada 1.902,52. Saham blue chip Fast Retailing, pemilik merek Uniqlo naik sebesar 2,0% dan saham pembuat peralatan chip yaitu Tokyo Electron naik 2,22%. Sementara pembuat AC Daikin Industries naik sebesar 1,39%.

Sementara kenaikan harga minyak mendorong saham Idemitsu Kosan naik 2,81%. Seorang ahli strategi senior di Daiwa Sekuritas mengatakan bahwa saham Jepang naik yang terdorong oleh ekuitas AS pada pekan lalu, tetapi perdagangan sangat sepi dengan Sebagian pasar di AS dan Eropa liburan hari Raya Natal. Pada perdagangan Selasa indeks Nikkei 225 naik 0,29% dan Topix naik 0,47% karena Jepang melihat penjualan ritel naik selama 9 bulan berturut-turut dipimpin oleh sector pariwisata.

CEK INFORMASI INI!

Analisa Harian Emas: Menguat Meski Data AS Positif

Sentimen Positif Aset Berisiko Menopang Kinerja Aussie

Sementara data tingkat pengangguran Jepang yang turun menjadi 2,5% pada November turut mendukung kenaikan Nikkei. Dimana ketersediaan pekerjaan bertahan di level tertinggi sejak Maret 2020, data pemerintah menunjukkannya pada hari Selasa. Penurunan tingkat pengangguran mengindikasikan bahwa perusahaan bisa lebih banyak produktif dengan jumlah karyawan yang memadai. Sehingga produktifitas perusahaan bisa lebih bertumbuh dan membantu dalam kinerja atau pendapata perusahaan, yang pada akhirnya menigirim harga saham perusahaan tersebut untuk naik.