Di pasar valuta asing terkini, nilai tukar pound sterling (GBP) terhadap dolar Amerika Serikat (USD) melemah tajam hingga mencapai level 1.3401. Penyebab utama dari pergerakan ini adalah penguatan dolar yang dipicu oleh kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa yang berdampak pada sentimen risiko global, serta menunggu hasil meeting Federal Reserve (The Fed) yang sangat dinanti pekan ini.
Konteks Pasar Baru: Kesepakatan Perdagangan AS-Uni Eropa
Salah satu katalis utama dari penguatan dolar AS adalah pengumuman kesepakatan perdagangan baru antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kesepakatan ini membawa sentimen positif bagi pasar keuangan global dan membantu memperkuat posisi dolar sebagai mata uang safe-haven.
-
Investor menyambut baik adanya komitmen kerja sama antara dua ekonomi besar dunia, yang sebelumnya kerap berselisih dalam urusan perdagangan dan tarif impor.
-
Penguatan dolar pun diperkuat oleh arus modal yang kembali menuju Amerika, menyusul kepastian arah kebijakan ekonomi yang pro-pertumbuhan.
Sementara itu, pound Inggris terlihat kehilangan momentum sebagai akibat dari tekanan ekonomi domestik Inggris dan keraguan investor menjelang pengumuman kebijakan moneter dari The Fed, yang diprediksi akan lebih hawkish untuk menanggulangi inflasi.
Menanti Rapat Kebijakan Federal Reserve
Bursa global saat ini tengah menanti hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan digelar beberapa hari mendatang. Investor memperkirakan bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneter ketat, atau bahkan memberikan sinyal potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Pernyataan Chairman The Fed, Jerome Powell, nantinya akan sangat menentukan arah pergerakan dolar dan pasangan mata uang lainnya.
-
Jika The Fed memberikan sinyal kuat terkait kenaikan suku bunga, diperkirakan dolar akan semakin menguat terhadap mata uang utama lainnya.
-
Pada sisi lain, tekanan akan semakin besar terhadap pound sterling, yang tidak mendapatkan katalis positif dari sisi ekonomi domestik Inggris.
Pasar juga memastikan bahwa setiap bentuk komunikasi non-verbal dan proyeksi ekonomi jangka menengah yang disampaikan oleh The Fed, akan memicu volatilitas tinggi pada nilai tukar GBP/USD.
Analisis Teknikal GBP/USD
Dari sisi teknikal, pasangan mata uang GBP/USD terlihat menembus titik support penting di angka 1.3450 dan menuju level terendahnya di 1.3401. Dengan tren ini, para analis memperkirakan bahwa pasangan ini bisa bergerak lebih rendah lagi jika tidak mendapat dukungan fundamental yang kuat dari Inggris.
Beberapa indikator teknikal penting menunjukkan:
-
Relative Strength Index (RSI) menyentuh level oversold, namun belum menunjukkan tanda pembalikan yang kuat.
-
Moving Average jangka menengah menunjukkan tren bearish yang sedang berkembang, memperkuat sentimen negatif terhadap pound.
-
MACD menunjukkan sinyal divergen negatif, mengindikasikan momentum penurunan masih berlanjut.
Faktor Fundamental yang Menekan Pound
Selain kekuatan eksternal dari dolar AS, pound sterling juga berada di bawah tekanan akibat serangkaian data ekonomi Inggris yang mengecewakan. Mulai dari pengeluaran konsumen yang lemah, inflasi yang masih tinggi, hingga lemahnya sektor properti dan industri jasa.
Faktor-faktor lainnya yang turut membebani pound adalah:
-
Ketidakpastian kebijakan fiskal Pemerintah Inggris yang belum menunjukkan arah yang jelas setelah perubahan kabinet terakhir.
-
Ketahanan ekonomi pasca-Brexit yang masih dipertanyakan oleh investor dan pelaku pasar global.
-
Defisit perdagangan Inggris yang semakin melebar dari waktu ke waktu, mengurangi daya saing produk domestik.
Outlook Ke Depan untuk GBP/USD
Dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi saat ini, pasangan GBP/USD bisa tetap berada dalam tekanan setidaknya hingga akhir kuartal ini. Jika The Fed tetap memberikan sinyal hawkish, maka pound bisa saja turun lebih dalam ke level 1.3350 bahkan 1.3300.
Sementara itu, pemulihan pound hanya mungkin terjadi jika:
-
Bank of England mulai memperketat kebijakan moneternya di luar ekspektasi pasar, atau
-
Data fundamental Inggris mulai menunjukkan pemulihan ekonomi yang nyata.
Bagi trader forex, momentum ini bisa menjadi peluang untuk mengambil posisi jual pada GBP/USD dengan target jangka pendek di area 1.3350, dan posisi beli hanya disarankan jika mulai ada tanda-tanda reversal kuat secara teknikal maupun fundamental.