Berita kurs Euro ke USD - Pergerakan pasangan mata uang EUR/USD terhenti setelah mengalami peningkatan dua hari secara berkala. Pada sesi perdagangan Asia hari Rabu, pasangan mata uang ini diperdagangkan sekitar 1,0870. Meskipun demikian, nilai tukar EUR/USD mengalami penguatan akibat pelemahan Dolar AS (USD), yang dipicu oleh data ekonomi yang negatif dari Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa.


Indeks kepercayaan konsumen AS untuk bulan Agustus menurun menjadi 106,1 dari angka sebelumnya yang mencapai 114,0, nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan bias sebelumnya yang sebesar 116,0. 


Selain itu, jumlah lowongan pekerjaan JOLTS AS juga mengalami penurunan pada bulan Juli, tercatat sekitar 8,827 juta dibandingkan dengan angka sebelumnya yang mencapai 9,165 juta. Data ini berlawanan dengan ekspektasi yang memperkirakan peningkatan menjadi 9,465 juta.


Pelaku pasar memprediksi bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan membatalkan peningkatan tingkat suku bunga hingga pertemuan bulan September mendatang. Berdasarkan alat pemantau FedWatch CME, pasar mencerminkan peluang sekitar 11,5% untuk kenaikan suku bunga yang mungkin terjadi selama pertemuan bulan September. Sentimen ini berdampak pada tekanan terhadap nilai dolar.


Tidak hanya itu, dalam Simposium Jackson Hole, Ketua Federal Reserve (Fed) AS, Jerome Powell, mengungkapkan bahwa keputusan berikutnya dari The Fed tentang peningkatan suku bunga akan tergantung pada data ekonomi.


Oleh karena itu, para trader yang berurusan dengan pasangan mata uang EUR/USD tengah menantikan publikasi informasi ekonomi AS dan Zona Euro yang akan segera diumumkan. Mereka berupaya untuk memperoleh pemahaman yang lebih terang tentang bagaimana skenario inflasi sedang berkembang di kedua negara tersebut. 


Kumpulan data yang diantisipasi ini termasuk laporan mengenai Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS untuk bulan Agustus serta laporan awal tentang Produk Domestik Bruto Tahunan (Q2), yang rencananya akan diumumkan dalam sesi perdagangan Amerika Utara. Di sisi jadwal ekonomi Zona Euro, perhatian akan difokuskan pada laporan mengenai Sentimen Konsumen dan juga indeks awal mengenai Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jerman, serta Indeks Harga Konsumen Harmonisasi.


DXY atau indeks Dollar AS, yang menjadi pengukur kinerja Dollar AS (USD) terhadap enam mata uang utama lainnya, sedang diperdagangkan pada angka lebih tinggi, yakni sekitar 103,60 saat ini. Pada saat tulisan ini dibuat, indeks ini tengah bersiap untuk mengoreksi penurunan selama dua hari sebelumnya. Tekanan terhadap Dolar AS ini muncul akibat dari kondisi imbal hasil Surat Utang AS yang anjlok. Imbal hasil dari obligasi AS 10-tahun juga anjlok dengan persentase kerugian sebesar 2,04% pada hari Selasa, dan saat ini berada pada angka 4,12%.


Peringatan!
 
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  
 
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!

Baca Juga :

EURUSD Hari Ini Forex: Mendekati Level Terendah Mingguan!

Berita Euro Hari Ini: EUR/USD Dibawah Tekanan 1,0740 Di Sesi Asia