Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan akibat penguatan mata uang komoditas, yang diuntungkan oleh data aktivitas manufaktur China yang kuat. Selain itu, kenaikan euro setelah inflasi Jerman melonjak bulan lalu, meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga di zona euro.

aktivitas manufaktur china
aktivitas manufaktur china
Menurut data terbaru, aktivitas manufaktur China berkembang pada laju tercepat dalam satu dekade, sehingga mata uang Australia, Selandia Baru, dan yuan China menguat. Indeks manajer pembelian manufaktur resmi (PMI) melonjak hingga 52,6 bulan lalu dari 50,1 pada Januari. Selain itu, aktivitas non-manufaktur China juga tumbuh lebih cepat di bulan Februari, dan pembacaan PMI manufaktur Caixin/S&P Global untuk bulan lalu melampaui ekspektasi pasar.
 
Performa terbaik lainnya adalah euro yang naik 0,8% menjadi $1,066. Laporan inflasi Jerman menjadi pendorongnya. Pedagang mengatakan ada opsi besar yang kadaluarsa pada hari Jumat di $1,07 di euro, menunjukkan ruang lebih lanjut untuk penguatan dalam mata uang tunggal Eropa.
 
Kenaikan harga konsumen Jerman, yang diselaraskan untuk dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, naik lebih dari yang diperkirakan. Hal ini mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) setelah data menunjukkan tidak ada penurunan tekanan biaya yang membandel.
 
Di sisi lain, data menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut di bulan Februari. PMI manufaktur ISM naik tipis menjadi 47,7 bulan lalu dari 47,4 pada Januari, kenaikan pertama dalam enam bulan. Pembacaan PMI di bawah 50 menunjukkan kontraksi di bidang manufaktur. Oleh karena itu, dolar AS juga mengalami pelemahan.
 
Melihat kondisi tersebut, investasi dalam mata uang komoditas dan euro menjadi pilihan yang menarik saat ini. Namun, investor harus tetap waspada terhadap fluktuasi pasar dan melakukan analisis yang tepat sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Tarik Keuntungan Trading Forex Secara Maksimal, Download Aplikasinya Sekarang!


GICTrade App


baca juga : 

Harga Minyak Naik Terdorong Prospek Permintaan China



Peringatan!

Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda. 

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!