Jakarta, GIC Trade – Harga minyak mentah dunia pada perdagangan hari Jumat, 13 Januari 2023 kembali mengalami kenaikan sebesar 0,5 persen setelah sebelumnya naik sekitar $1 per barel pada hari Kamis di tengah optimisme atas prospek permintaan China.

Saat penulisan harga minyak mentah berada di level $78,70 per barel.

China yang merupakan salah satu pengimpor minyak terbesar di dunia telah membuka kembali ekonominya setelah berakhirnya pembatasan COVID-19 yang ketat, sehingga meningkatkan harapan akan permintaan minyak yang lebih tinggi.

Selain itu, dolar AS yang terperosok ke level terendah dalam kurun hampir 9 bulan terhadap euro setelah data inflasi mengangkat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan kurang agresif dengan kenaikan suku bunga acuannya.

"Pasar menantikan data CPI dan kemungkinan kuat angka tersebut akan menyebabkan penurunan dolar, dengan korelasi terbalik yang meningkatkan penawaran minyak mentah," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York. "Minyak Mentah sekarang menikmati dolar yang lemah."

Penopang kenaikan harga minyak mentah juga karena pasar juga bersiap untuk pembatasan tambahan pada pasokan minyak Rusia karena sanksi atas invasi ke Ukraina.

Administrasi Informasi Energi AS mengatakan larangan Uni Eropa (UE) yang akan datang atas impor produk minyak bumi melalui laut dari Rusia pada 5 Februari bisa lebih mengganggu daripada larangan UE atas impor minyak mentah melalui laut dari Rusia yang diterapkan pada Desember 2022.

Kendati demikian, yang membatasi kenaikan minyak adalah lonjakan besar dalam persediaan minyak mentah AS. Dimana persediaan minyak mentah naik sebesar 19 juta barel dalam pekan yang berakhir 6 Januari menjadi 439,6 juta barel. Sementara analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan yang sebesar 2,2 juta barel.

Secara fundamental, harapan untuk meningkatnya permintaan minyak dari China setelah pembukaan perbatasan dan juga pembatasan pasokan minyak Rusia telah menopang harga minyak untuk naik lebih lanjut. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:

Analisis Teknikal



Harga minyak mentah mencoba menyentuh level resistance terkuat di $81,15 per barel. Perlu melewati resistance pertama di $79,30 terlebih dahulu bagi minyak dengan resistance selanjutnya berada di $80,30. Kenaikan lebih lanjut telah didukung oleh indikator MA20 yang telah memotong garis MA50 dari bawah.

Sementara untuk merubah bias menjadi bearish, perlu break area $76,75 di tengah indikator RSI yang menunjukkan jenuh beli (overbought) dan berlanjut ke area support terkuat di $75,20.

Analisa ini bersifat pandangan dari segi fundamental dan teknikal yang digunakan oleh penulis, tidak menjadi saran atau ajakan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut klik gambar di bawah.