Harga minyak dunia kembali turun pada perdagangan Kamis lalu, dan mencapai level terendah selama 16 bulan terakhir. Hal ini terjadi karena sentimen pasar yang tetap rapuh meskipun ada berita bagus terkait kondisi keuangan Credit Suisse.

 

Harga minyak mentah berjangka AS turun sebesar 1,3% dan diperdagangkan pada level $66,75 per barel, sedangkan kontrak Brent turun 1,1% menjadi $72,91 per barel.


Pada awal perdagangan Kamis lalu, pasar sedikit pulih setelah munculnya berita bahwa Credit Suisse telah mendapatkan fasilitas kredit senilai $54 miliar dari Bank Nasional Swiss. Namun, pulihnya pasar tidak berlangsung lama karena sentimen tetap lemah di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga ditambah dengan krisis perbankan yang akan mengakibatkan resesi di akhir tahun, yang sangat memukul permintaan minyak.


Menurut laporan Goldman Sachs, kemungkinan ekonomi AS memasuki resesi dalam 12 bulan ke depan telah meningkat dari 25% menjadi 35%. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada sektor perbankan regional, yang dibuktikan dengan runtuhnya tiga bank kecil minggu lalu.


Data yang dirilis Kamis pagi menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu, yaitu turun 20.000 menjadi 192.000. Federal Reserve akan bertemu minggu depan dan bisa mengurangi siklus kenaikan suku bunga karena gejolak perbankan ini. Sementara rekannya Bank Sentral Eropa memutuskan untuk terus maju dengan kenaikan 50 basis poin.


Minggu ini, persediaan minyak mentah AS tumbuh lebih dari yang diharapkan, mendorong kekhawatiran atas potensi kelebihan pasokan di konsumen minyak mentah terbesar di dunia. Apa yang terjadi selanjutnya di pasar sangat bergantung pada apa yang dilakukan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu serta AS untuk mempengaruhi pasokan global.


Harga minyak dunia turun pada perdagangan Kamis lalu, mencapai level terendah selama 16 bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh sentimen pasar yang tetap ragu meskipun ada berita baik terkait kondisi keuangan Credit Suisse. Di sisi lain, krisis perbankan dan kenaikan suku bunga berpotensi mengakibatkan resesi di akhir tahun, yang sangat memukul permintaan minyak. Bagaimanapun, apa yang terjadi selanjutnya di pasar sangat bergantung pada tindakan Organisasi Negara.

Peringatan!

Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!