USDCAD hari ini nampaknya terus mengalami penurunan dalam empat sesi berturut-turut, diperdagangkan pada tingkat lebih rendah sekitar 1,3570 selama awal sesi Asia.


Pasangan mata uang ini menghadapi tantangan dari kenaikan harga minyak yang signifikan, sebuah tren yang mungkin terhubung dengan konflik militer yang sedang berlangsung di sekitar Jalur Gaza.


Walaupun Kanada telah memperingati hari Senin sebagai hari libur nasional Thanksgiving, ketegangan geopolitik tetap berlanjut, berkontribusi pada kenaikan harga Minyak Mentah karena kekhawatiran atas stabilitas di Timur Tengah. Ini, pada akhirnya, memberikan dukungan kepada Dolar Kanada (CAD), yang sangat terkait dengan harga minyak.


Harga Minyak Western Texas Intermediate (WTI) mengalami peningkatan terbesar dalam enam bulan terakhir, mencapai $86,01 per barel pada hari Senin. Namun, pada saat penulisan pada hari Selasa, harga tersebut telah turun menjadi $84,70.


Meskipun data nonfarm payroll AS dirilis pada hari Jumat, Dolar AS (USD) tidak berhasil mencatatkan kenaikan yang signifikan. Kurangnya apresiasi ini mungkin terkait dengan penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS pada hari Senin, di mana imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun saat ini berada di 4,64%.


Selain itu, pernyataan yang disampaikan oleh pejabat Federal Reserve (Fed) pada malam sebelumnya mendorong investor untuk meremehkan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga tambahan, yang menyebabkan imbal hasil obligasi AS semakin turun. Sebagai akibatnya, perkembangan ini dianggap melemahkan nilai Dolar AS dan menjadi hambatan bagi pasangan mata uang Loonie.

Baca Juga :

Analisis Harga USD/CAD: Bear Mendekati Support 1,3670

USD CAD hari ini di lelang sideways untuk sesi Asia

 

Presiden Federal Reserve Dallas, Lori Logan, mengemukakan bahwa kebutuhan untuk meningkatkan suku bunga dana Fed mungkin berkurang, sementara Wakil Ketua Federal Reserve, Philip Jefferson, mengakui pentingnya bank sentral untuk berhati-hati dalam setiap kenaikan suku bunga kebijakan.


Indeks Dolar AS (DXY) terus mengalami penurunan selama lima hari berturut-turut, diperdagangkan di sekitar level 106,00 saat ini.


Meskipun konflik antara Hamas dan Israel masih berlangsung, pasar saham telah menunjukkan sentimen positif. Perubahan ini telah mengurangi daya tarik Dolar AS sebagai safe-haven, yang memberikan tekanan pada pasangan mata uang USD/CAD.


Investor kemungkinan akan memantau dengan cermat risalah pertemuan FOMC yang dijadwalkan pada hari Rabu mendatang. Antisipasi mengenai dampak rilis ini terhadap ekspektasi mengenai langkah kebijakan Federal Reserve selanjutnya akan menjadi perhatian, yang berpotensi mempengaruhi permintaan Dolar AS.


Para trader akan sangat fokus pada laporan Indeks Harga Produsen Inti (IHP) AS yang akan dirilis pada hari Rabu dan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada hari Kamis. Kedua laporan ini memiliki peran penting dalam menilai tren inflasi dan kondisi ekonomi di Amerika Serikat.


Peringatan!


Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!