Harga minyak dunia melandai di sesi perdagangan Asia pada hari Selasa karena optimisme awal mengenai pengurangan pasokan yang lebih lanjut dari Arab Saudi dan OPEC sebagian besar dibayangi oleh kekhawatiran yang terus berlanjut terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan permintaan. Berita komoditi hari ini mengenai harga minyak mentah dunia kami rangkum secara keseluruhan berdasarkan laporan dari situs Investing.com.


Meskipun pasar minyak mentah awalnya mengalami reli yang kuat sebagai tanggapan terhadap langkah Arab Saudi yang lebih lanjut dalam mengurangi produksi pada hari Senin, keuntungan tersebut sebagian besar terkikis pada akhir sesi karena data ekonomi yang lemah dari Amerika Serikat meningkatkan kekhawatiran akan adanya resesi tahun ini.


Arab Saudi telah berjanji untuk memotong produksi sebesar tambahan 1 juta barel per hari (bpd) pada bulan Juli, sehingga total pemangkasan pasokan oleh OPEC sejak Oktober mencapai 3,66 juta barel. 


Namun, pasar mempertanyakan apakah penurunan produksi yang ditargetkan untuk anggota OPEC+ lainnya, terutama Rusia, Angola, dan Nigeria, akan memiliki dampak nyata, mengingat bahwa target tersebut sejalan dengan tingkat produksi yang sebenarnya. Pasar juga mengambil risiko dengan menganggap bahwa setiap perlambatan dalam permintaan akan lebih besar daripada pasokan yang ketat di tahun ini.


Harga minyak berjangka Brent turun 0,5% menjadi $76,17 per barel, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 0,8% menjadi $71,58 per barel pada pukul 21:30 ET (01:30 GMT). Kedua kontrak tersebut mengalami kenaikan sebesar 3% pada hari Senin sebelum akhirnya menetap di kisaran antara 0,6% hingga 0,8%.


Data pada hari Senin menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa di Amerika Serikat hampir tidak mengalami pertumbuhan pada bulan Mei. Setelah pertumbuhan yang kuat selama beberapa bulan terakhir, sekarang terlihat bahwa sektor ini mulai kehilangan momentum. 


Data ini menempatkan lebih banyak tekanan pada kondisi ekonomi Amerika Serikat, terutama kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi, yang akan menjadi fokus utama menjelang pertemuan Federal Reserve minggu depan.


Pasar memiliki pandangan yang terbagi mengenai apakah bank sentral akan menaikkan atau mempertahankan suku bunga, mengingat adanya sinyal yang agak beragam dalam pergerakan beberapa pekan terakhir.


Meskipun data inflasi dan pasar tenaga kerja menunjukkan perkembangan yang mengejutkan, beberapa pejabat Federal Reserve (Fed) telah meminta bank sentral untuk tetap mempertahankan suku bunga dan memantau lebih lanjut dampak dari kenaikan suku bunga yang telah terjadi selama setahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh penurunan beberapa aspek ekonomi AS dalam beberapa bulan terakhir.


Fokus minggu ini juga tertuju pada pembacaan data ekonomi dari importir minyak mentah utama, yaitu China, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi pasca-COVID di negara tersebut mulai melambat.


Data inflasi dan perdagangan dari China akan dirilis minggu ini, dan data perdagangan tersebut diharapkan memberikan isyarat lebih lanjut mengenai permintaan negara tersebut terhadap komoditas, terutama dalam konteks aktivitas manufaktur yang lemah.


Akan tetapi, data pada minggu ini menampilkan bahwa sektor jasa di China berkembang lebih baik dari dugaan pada bulan Mei, yang menunjukkan ekonomi mampu bertahan setelah dilakukan tindakan pencabutan dalam pembatasan Covid-19 pada awal tahun ini. 

Baca Juga :

Produksi Dipangkas, Harga Minyak Melonjak 4,6 Persen

Harga Minyak Dunia Hari Ini Merosot Menjelang Data Inflasi AS

Harga Saham Asia Anjlok Karena OPEC+ Mengurangi Produksi Minyak



Registrasi Disini Dan Maksimalkan Profit Trading Komoditi Secara Maksimal, Jadiin Peluang Cuan!



Peringatan!

Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda. 

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!