Harga AUD hari ini menghentikan rangkaian kenaikan selama lima hari berturut-turut yang dimulai pekan lalu, disebabkan oleh pelemahan Dolar AS (USD). Pasangan mata uang AUD/USD mengalami penguatan karena kemungkinan peningkatan suku bunga yang lebih tinggi oleh Reserve Bank of Australia (RBA) meningkat. Perkembangan ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya ekspektasi inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga minyak.


Australia kemungkinan akan mengalami kenaikan harga komoditas yang kuat karena konflik yang tengah berlangsung di Timur Tengah. Selain itu, data Indeks Keyakinan Konsumen Westpac untuk bulan Oktober menunjukkan peningkatan kepercayaan individu pada periode yang sama.


Keadaan ekonomi Australia menunjukkan ketahanan pada bulan September, meskipun terdapat perlambatan dalam tingkat inflasi. Selain itu, Sentimen Konsumen kembali membaik pada bulan Oktober, meskipun suku bunga tetap tidak berubah, tetapi kekhawatiran mengenai kenaikan biaya hidup masih membayangi sentimen secara keseluruhan.


Christopher Kent, Asisten Gubernur (Pasar Keuangan) dari Reserve Bank of Australia (RBA), memberikan pidato dalam sebuah acara di Sydney yang diadakan oleh Bloomberg pada hari Rabu. 


Kent menyoroti kesempatan untuk mengamati bagaimana perekonomian akan merespons peningkatan suku bunga yang terjadi sebelumnya. Saat ini, tidak ada niat untuk mempercepat tingkat pemangkasan kepemilikan obligasi. Jika terjadi penjualan obligasi, pendekatan yang akan diambil akan sangat hati-hati agar tidak mengganggu stabilitas pasar.


Kent juga mencatat adanya contoh pertumbuhan gaji yang cepat di sektor-sektor tertentu, walaupun dampaknya secara keseluruhan masih terkendali. Meskipun mengakui pentingnya data Indeks Harga Konsumen (CPI), Kent menegaskan bahwa data tersebut bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi pertimbangan kebijakan.


Indeks Dolar AS (DXY) terus mengalami pelemahan, melanjutkan tren penurunan yang dimulai pekan lalu. Dolar AS (USD) menghadapi tantangan, meskipun terjadi sedikit pemulihan dalam imbal hasil obligasi Amerika Serikat pada hari Selasa.


Selain itu, serangkaian komentar yang bersifat dovish dari para pengambil kebijakan Federal Reserve (The Fed) juga mencuat di pasar, dengan banyak yang mengungkapkan kekhawatiran bahwa kenaikan imbal hasil obligasi AS jangka panjang mungkin akan menghambat keinginan mereka untuk menaikkan suku bunga dalam pertemuan berikutnya.

Baca Juga :


AUD/USD hari ini rentan di area 0,6725 di tengah bullish USD

Dollar Australia (AUD/USD) Merosot 0,2% Karena Jeda Suku Bunga

 

 

Peringatan!


Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!