GBPUSD Hari Ini News - Pasangan mata uang GBP/USD mengalami kenaikan untuk hari kelima secara beruntun, mencatat pergerakan positif dalam delapan dari sembilan hari sebelumnya, dan mencapai puncak baru selama tiga bulan pada sesi Asia hari Rabu. 

 

Saat ini, harga spot berada di kisaran 1,2715-1,2720, mengalami kenaikan 0,20% hari ini, dan nampaknya siap untuk melanjutkan tren naiknya selama hampir tiga minggu setelah adanya penjualan Dolar AS (USD) yang berkelanjutan.

 

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar terhadap sejumlah mata uang, turun ke level terendahnya sejak 11 Agustus, seiring meningkatnya spekulasi terhadap serangkaian penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada tahun 2024. 

 

Harapan ini diperkuat oleh pernyataan dovish semalam dari Gubernur Fed Christopher Waller, yang menyatakan bahwa kebijakan saat ini sudah berada pada posisi yang tepat untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengembalikan inflasi ke target 2%. 

 

Waller menambahkan bahwa ada argumen ekonomi yang kuat bahwa jika penurunan inflasi berlanjut dalam beberapa bulan ke depan, maka kemungkinan suku bunga kebijakan dapat diturunkan.

 

Selain itu, alat FedWatch dari kelompok CME menunjukkan probabilitas sekitar 33% dan sekitar 65% kemungkinan penurunan suku bunga masing-masing pada bulan Maret dan Mei. Dalam konteks ini, imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dengan jatuh tempo 10 tahun turun menjadi 4,274%, mencapai level terendah sejak pertengahan September, yang terus melemahkan nilai dolar. 

 

Suasana yang umumnya positif di sekitar masa depan ekuitas berjangka AS ternyata menjadi faktor tambahan yang memberatkan Dolar sebagai mata uang aman, dan menjadi pendorong bagi pasangan GBP/USD di tengah peluang penurunan suku bunga Bank of England yang semakin berkurang.

 

Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, pada pekan lalu mengingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas inflasi dan memproyeksikan bahwa kebijakan moneter harus tetap ketat untuk beberapa waktu agar memastikan inflasi kembali ke target 2%. 

 

Sejalan dengan pandangan tersebut, Deputi Gubernur Bank of England Bidang Pasar dan Perbankan, Dave Ramsden, menyatakan pada hari Selasa bahwa kebijakan moneter kemungkinan perlu tetap bersifat restriktif untuk jangka waktu yang lama agar dapat mengembalikan inflasi ke target 2%. Hal ini, pada gilirannya, dianggap sebagai pendorong bagi Pound Inggris (GBP) dan berkontribusi pada kenaikan pasangan GBP/USD.

 

Tidak ada data makro yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar yang relevan yang akan diumumkan dari Inggris pada hari Rabu. Sementara itu, kalender ekonomi AS akan menampilkan estimasi awal atau estimasi kedua dari pertumbuhan PDB kuartal ketiga. 

 

Faktor-faktor ini, bersama dengan imbal hasil obligasi Amerika Serikat, akan memengaruhi dinamika harga Dolar Amerika (USD) dan memberikan dukungan pada pasangan GBP/USD. Pedagang selanjutnya akan mencari petunjuk dari pernyataan Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey selama sesi AS untuk mengeksploitasi peluang jangka pendek. Meskipun begitu, latar belakang fundamental tetap cenderung mendukung pihak pembeli dan memperkuat prospek kenaikan tambahan.

Baca Juga:

GBP/USD Berhasil Menembus 1,2100 Di Awal Minggu Ini

Berita GBP USD Hari Ini Menguat, Biaya Sewa Di Inggris Naik Jadi 12,1%

 

 

Peringatan!

 

Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!