GBP vs USD berusaha memanfaatkan kenaikan moderat sesi Asia ke level sedikit di atas angka 1,2800, tetapi akhirnya turun lebih rendah untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Rabu. Saat ini, harga spot berada di kisaran 1,2770-1,2765, hanya beberapa poin di atas level terendah hampir empat minggu yang tercapai pada hari Selasa.


Dolar AS (USD) mengalami pembalikan intraday setelah Fitch menurunkan peringkat kredit pemerintah AS menjadi AA+ dari AAA, dan dukungan terus berlanjut dari spekulasi tentang pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh Federal Reserve (Fed). Di sisi lain, Pound Inggris (GBP) terbebani oleh peluang berkurangnya kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh Bank of England (BoE), yang selanjutnya membatasi kenaikan pasangan GBP vs USD.


Perlu diingat bahwa Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell menyatakan pekan lalu bahwa ekonomi masih perlu melambat dan pasar tenaga kerja melemah agar inflasi dapat kembali ke target 2% dengan kredibilitas. 


Selain itu, data makroekonomi AS yang baru masuk menunjukkan bahwa ekonomi sangat kuat dan membuka peluang untuk kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 bps lagi pada bulan September atau November. Ini akan terus mendukung kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS dan memperkuat nilai Greenback.


Namun demikian, suasana risiko yang umumnya lebih lemah, seperti tercermin dari penurunan kontrak berjangka saham AS, lebih memihak Greenback sebagai aset safe-haven yang relatif. Sementara itu, potensi penurunan pasangan GBP vs USD tetap terbatas, setidaknya untuk saat ini, karena pasar memperkirakan dua kenaikan suku bunga lagi oleh Bank of England (BoE) pada akhir tahun ini akibat tekanan inflasi yang terus berlanjut. Oleh karena itu, perhatian akan tetap tertuju pada pertemuan kebijakan moneter penting BoE pada hari Kamis.


Menghadapi risiko peristiwa utama dari bank sentral, para pedagang akan mengamati laporan ADP AS tentang pekerjaan sektor swasta yang akan dirilis nanti dalam sesi awal Amerika Utara pada hari Rabu. 


Hal ini, bersamaan dengan pergerakan imbal hasil obligasi AS dan sentimen risiko secara keseluruhan, dapat berdampak pada pergerakan nilai tukar USD dan memberikan pengaruh pada pasangan GBP/USD. Karena latar belakang fundamental yang beragam yang telah disebutkan di atas, para pelaku pasar akan bersikap hati-hati sebelum melakukan transaksi yang berarah.


Peringatan!
 
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!
 
Baca Juga :