Forex emas hari ini - Harga emas berupaya untuk pulih dari penurunan selama lebih dari dua minggu pada hari Jumat dan memulai minggu baru dengan performa yang kurang menggembirakan. Pasangan XAU/USD tetap cenderung berhati-hati sepanjang sesi Asia dan saat ini diperdagangkan sedikit di atas level $1.955, mengalami penurunan lebih dari 0,15% pada hari ini.

 

Laporan PDB AS yang optimis yang dirilis pada Kamis lalu menunjukkan ekonomi yang kuat dan membuka peluang untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 bps oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan September atau November. Harap diingat bahwa Ketua Fed, Jerome Powell, menyatakan minggu lalu bahwa ekonomi masih perlu melambat dan pasar tenaga kerja melemah agar inflasi dapat kembali mencapai target 2% secara kredibel.

 

Sebagai akibatnya, imbal hasil obligasi Treasury AS terus meningkat, yang pada tingkat yang lebih tinggi, membantu menyeimbangkan tanda-tanda meningkatnya tekanan inflasi di AS dan mendukung Dolar AS (USD) agar tetap stabil di bawah level tertinggi hampir tiga minggu yang terjadi pada hari Jumat. Penguatan Dolar AS ini berdampak pada penurunan harga komoditas yang dihargai dalam Dolar AS, dan bersamaan dengan sikap bank sentral utama yang lebih hawkish, hal ini menekan harga Emas.

 

Bank Sentral Eropa (ECB) juga mencatat bahwa meskipun inflasi terus menurun, tetapi diperkirakan akan tetap naik dalam jangka waktu yang lama, sehingga mendukung adopsi kebijakan ketat lebih lanjut. Selain itu, BoE diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada 3 Agustus, mencapai 5,25%, level tertinggi sejak awal 2008.

 

Pasar juga memproyeksikan bahwa Bank of England (BoE) kemungkinan akan menaikkan suku bunga dua kali lagi pada akhir tahun ini karena tekanan harga terus berlanjut. Di samping itu, Bank of Japan (BoJ) telah memulai proses untuk mengurangi stimulus moneter yang besar-besaran selama dekade terakhir dan menerapkan kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC) yang lebih fleksibel pada hari Jumat. 

 

Kondisi ini menunjukkan bahwa tren harga Emas cenderung ke arah negatif, meskipun spekulasi mengenai Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga tercepat sejak 1980-an mungkin membantu membatasi kerugian.

Biro Analisis Ekonomi AS telah melaporkan bahwa pada bulan Juni, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) mengalami kenaikan sebesar 0,2%, dan selama dua belas bulan terakhir naik sebanyak 3,0%. 

 

Kenaikan tersebut mencatat angka pertumbuhan terendah sejak Maret 2021. Selain itu, Indeks Harga PCE Inti (yang tidak termasuk dalam kategori komponen makanan dan energi yang mudah menguap) mencapai tingkat 4,1% YoY (Year over Year), yang merupakan kenaikan terendah sejak September 2021.

Dukungan ini berasal dari laporan CPI AS pada awal bulan ini yang menunjukkan tanda-tanda penurunan tekanan inflasi. Kondisi ini akan memungkinkan Federal Reserve (Fed) untuk mengurangi sikap hawkishnya dan mendukung kemungkinan munculnya beberapa aksi pembelian di pasar Emas. Namun, tetap perlu untuk tetap berhati-hati sebelum mempertimbangkan untuk melakukan spekulasi bearish baru terhadap harga Emas.

Peringatan!
 
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.  
 

 

Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!

Baca Juga :

Perkiraan Harga Emas : XAU/USD Naik Ditengah Pasar Yang Lesu

Prediksi Harga Emas : XAU/USD Rebound, Imbal Hasil Mendukung DXY Mundur