Selera Resiko (Risk Appetite) meningkat selama Rabu pagi karena trader menunggu Federal Reserve untuk mengumumkan kenaikan suku bunga yang lebih rendah pada pertemuan kebijakan moneter FOMC yang akan berlangsung hari ini. Alasan tersebut dapat dikaitkan dengan data suram inflasi AS dan harapan pemulihan ekonomi yang berasal dari peluang tinggi dari poros Fed awal tahun 2023 nanti.

Berita Federal Reserve - Saham S&P 500 Melonjak Naik

The Fed: Sejarah, Tugas, Wewenang, Struktur, dan Pengaruhnya

Cara Investasi Reksadana Minim Resiko untuk Pemula

S&P 500 Futures mencetak tren naik tiga hari mendekati poin 4.065, naik sebesar 0,25% intraday, sedangkan imbal hasil treasury 10 tahun justru anjlok satu basis poin (bps) ke 3,49% setelah menghentikan tren turun tiga hari.  Meski demikian, indeks DXY justru merosot setelah data IHK AS yang suram turun ke 7,1% YoY di bulan November dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yaitu 7,3% dan 7,7%. 
[caption id="attachment_22552" align="aligncenter" width="1024"]

federal reserve

Federal Reserve[/caption]
Selanjutnya, CPI ex Food & Energy yang dikenal sebagai core CPI juga mengalami penurunan ke 6,0% YoY selama bulan November dibandingkan dengan perkiraan pasar 6,1% dan pembacaan sebelumnya 6,3%. Reuters melaporkan data pedagang berjangka terkait dengan tingkat kebijakan Federal Reserve meningkatkan taruhan pada hari Selasa bahwa bank sentral Amerika akan menurunkan laju kenaikan suku bunga pada awal tahun 2023, setelah laporan pemerintah menunjukkan inflasi menurun tajam pada selama bulan November. 

Dapatkan Iphone 14 Pro Max Tanpa Ribet! Hanya Disini! 

Pasar Asia Menunggu The Fed, Saham China Turun Pasca Reli Pemulihan

Analisa Harian Forex : 20 April 2021

Perlu dicatat bahwa katalis resiko negatif sekitar China dan kekhawatiran akan pra-Federal Reserve nampaknya membatasi pergerakan terbaru pasar.  Direktur pelaksana IMF, Kristalina Georgieva mengharapkan pertumbuhan ekonomi melambat untuk China karena lonjakan terbaru dalam kasus virus Covid-19 harian. Disaat yang bersamaan, ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun 2023 menjadi 4,3% dari estimasi sebelumnya 4,5% pada September.  Singkatnya, pedagang global menggambarkan kekhawatiran pra-Fed karena Fedspeak terbaru kontras dengan bias dovish dan harapan poros selama awal 2023. 

Diatas merupakan informasi harian mengenai perkembangan bursa saham dunia. Update terus informasi terbaru lainnya melalui jurnal GIC yang akan diumumkan setiap harinya. Anda juga tentunya bisa melakukan trading Forex di aplikasi GICTrade dengan fitur terbarunya, akun ECN, nikmati keunggulan fitur terbaru dengan spread terendah dimulai dari 0 Rupiah saja!

Emas Dunia Beringsut Lebih Rendah, Menyebabkan Lonjakan Inflasi Berujung Resesi