Last: 
Offshore Yuan, varian mata uang yang beredar di luar China, turun sebanyak 0,2% menjadi 7,2790, level terlemahnya terhadap dolar, sebelum pulih sedikit untuk diperdagangkan positif. Mata uang dan mitra dalam negerinya terpukul dengan tekanan jual baru minggu ini di tengah meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi China. Kedua unit turun sekitar 0,6% minggu ini.
China tanpa batas waktu menunda rilis data perdagangan dan pertumbuhan ekonomi utama minggu ini. Presiden Xi Jinping juga mengatakan China tidak memiliki rencana untuk melunakkan kebijakan ketat nol-COVID, yang telah menyebabkan banyak gangguan ekonomi di negara itu tahun ini. Memburuknya tren ekonomi di China mengurangi sentimen terhadap sebagian besar pasar Asia, mengingat peran negara itu sebagai mitra dagang utama bagi kawasan.
Mata uang Asia yang lebih luas merosot pada hari Kamis karena ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tajam oleh Federal Reserve tumbuh, meningkatkan dolar dan imbal hasil Treasury.
Dolar Singapura turun 0,2%, sedangkan rupiah Indonesia memiliki kinerja terburuk di Asia Tenggara dengan penurunan 0,5%. Rupee India mencapai rekor terendah lebih dari 83 terhadap dolar.
Yen Jepang diperdagangkan di sekitar posisi terendah 32-tahun dan ditetapkan untuk menembus di atas level 150 yang penting secara psikologis terhadap dolar.
Data perdagangan yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan beberapa perbaikan dalam rekor defisit tertinggi Jepang, tetapi juga menunjukkan bahwa tekanan dari kenaikan harga komoditas dan yen yang lemah terus membebani perekonomian.
Indeks dolar naik melewati 113 semalam, seperti halnya indeks dolar berjangka. Imbal hasil Treasury 10-tahun naik hampir 4% ke level tertinggi sejak krisis keuangan 2008. Pejabat Fed mengisyaratkan awal pekan ini bahwa bank sentral bisa menaikkan suku bunga bahkan lebih dari yang diharapkan jika inflasi tetap tinggi.
Komentar mereka juga muncul setelah data pekan lalu menunjukkan inflasi AS tetap tinggi hingga September, meskipun serangkaian kenaikan suku bunga oleh Fed tahun ini.
Kenaikan suku bunga adalah sumber terbesar dari tekanan jual pada mata uang Asia tahun ini, dan diperkirakan akan terus membebani sentimen regional dalam beberapa bulan mendatang.
Di antara mata uang Antipodean, dolar Australia merosot 0,5% setelah data menunjukkan pasar pekerjaan negara itu melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan September. Kelemahan dalam pekerjaan dapat memacu kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh bank sentral.
Asia FX atau saham-saham Asia bisa Anda baca beritanya setiap hari melalui Jurnal GIC. Anda juga akan mendapatkan berita lainnya seputar saham, ekonomi, maupun cryptocurrency jika Anda terus update bersama kami. Serta, Anda juga bisa melakukan trading di GIC dengan registrasi trading mulai dari Rp 150.000!
