Pergerakan mata uang merupakan hal yang sangat biasa terjadi pada pasar ekonomi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan mata uang. Salah satunya adalah ditentukannya supply (penawaran) dan demand (permintaan).

Ketika terdapat berita yang positif, maka permintaan akan meningkat dan penawaran akan berkurang. Begitu juga sebaliknya. Maka kali ini, kita akan membahas mengenai apa itu supply and demand.

Supply and demand lebih mengacu pada jumlah barang. Untuk supply merupakan jumlah barang yang tersedia, sedangkan demand merupakan jumlah barang yang diinginkan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai supply and demand ini, kalian bisa memahaminya melalui artikel di bawah ini.

Sebelum itu, ajak teman kalian untuk ikut bergabung bersama GIC dan menjadikan diri sebagai IB Affiliate untuk mendapatkan income pada setiap levelnya.


Pengertian Supply and Demand

Hukum supply (penawaran) dan Demand (permintaan) merupakan teori yang menjelaskan interaksi antara penjual sumber daya dan pembeli sumber daya itu. Teori ini menjelaskan interaksi antara keberadaan atau ketersediaan produk dan permintaan untuk produk itu terhadap harga dari suatu produk tertentu. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, supply merupakan jumlah keseluruhan barang atau jasa yang akan di jual maupun ketika ditawarkan oleh produsen pada berbagai macam tingkat harga.

Dalam sebuah hukum penawaran dari jumlah barang yang ditawarkan sendiri, akan selalu berbanding lurus dengan harga yang berlaku. Artinya, jika harga barang tersebut naik, maka jumlah dari barang yang akan ditawarkan pasti bertambah.

Dan begitu juga sebaiknya, jika harga dari barang turun, maka jumlah barang yang bisa ditawarkan tersebut akan berkurang. Kedua hukum ini telah berinteraksi untuk bisa menentukan harga pasar yang aktual dan juga volume barang yang diperdagangkan pada pasar modal.

Beberapa faktor independen dapat memengaruhi bentuk penawaran dan permintaan pasar, yang dapat memengaruhi harga dan kuantitas yang terjadi di pasar. Pasar yang akan mencapai sebuah titik ekuilibrium itu, di mana supply yang setara dengan demand (tidak adanya supply yang berlebih ataupun kekurangan) pada titik harga yang telah diberikan.

Pada titik tersebut, kegunaan barang bagi para konsumen serta keuntungan produsen sampai pada titik maksimalnya. Konsep supply dalam ekonomi ini sangatlah kompleks dengan adanya banyak rumus, aplikasi yang praktis, dan juga faktor yang telah berkontribusi.

Supply sendiri bisa merujuk kepada apapun yang telah diminta (demand) yang akan terjual pada pasar yang kompetitif. Istilah supply ini akan merujuk pada barang serta jasa. Aturan serta pemerintahan yang terkait ekonomi juga bisa memengaruhi supply dan juga jumlah supplier ataupun jumlah pemasoknya.

Hal ini akan berpengaruh ke jumlah kompetitor dalam sebuah industri. Contohnya yaitu seperti hukum dari lingkungan hidup di mana ekstraksi pada minyak bumi diatur bisa memengaruhi suatu supply dari minyak bumi.

baca juga : 

Perbedaan Indikator Supply & Demand di Dunia Saham

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Supply and Demand

Dalam dunia ekonomi, faktor supply and demand ini memiliki beberapa peran yang penting. Dengan mengetahui apa saja faktor yang bisa mempengaruhi supply and demand tersebut ini akan sangat bermanfaat untuk bisa memperkirakan naik ataupun turunnya harga pada barang tersebut.

Dalam pembahasan kali ini akan dibahas apa saja faktor-faktor yang bisa mempengaruhi supply dan juga apa yang akan mempengaruhi demand tersebut. Faktor yang mempengaruhi supply adalah antara lain:

Harga Produk yang Berkaitan

Adanya produk yang sifatnya mirip dengan produk lain tersebut, terutama pada barang-barang yang bisa dijadikan sebagai alternatif sedikit banyaknya akan mempengaruhi pada jumlah supply pada pasaran. Jadi harga pada suatu produk yang semakin mahal tersebut akan menambah supply dari barang yang nantinya berkaitan dengan barang yang harganya semakin mahal itu sendiri.

Biaya Produksi

Besarnya dari jumlah produksi yang ditentukan oleh biaya produksinya. Mahalnya suatu biaya produksi ini bisa menjadi sebuah tantangan bagi para perusahaan produksinya dan hal itu juga bisa mengakibatkan supply untuk barang tersebut menjadi semakin sedikit.

Teknologi

Penggunaan dari mesin yang berteknologi tinggi itu sendiri bisa menjadikan sebuah biaya dari produksi menjadi semakin sedikit. Hal ini bisa meningkatkan hasil dari produksinya. Jumlah barang yang akan ditawarkan ini bisa menjadi semakin banyak pada harga tertentu.

Jumlah Produsen

Semakin banyaknya jumlah dari produsen, maka barang yang bisa ditawarkan juga akan semakin banyak. Sebaliknya jika produsen tersebut semakin sedikit, maka jumlah dari barang juga makin sedikit yang bisa ditawarkan.

Faktor Alam

Alam sendiri menjadi faktor yang signifikan sehingga bisa mempengaruhi supply pada sebuah sektor perikanan ataupun pertanian. Misalnya saja dikarenakan iklim yang buruk, maka petani padi akan banyak yang mengalami gagal panen.

Ini bisa mengakibatkan penawaran untuk jumlah dari berasnya tersebut menjadi berkurang. Setelah mengetahui faktor yang bisa mempengaruhi supply tersebut, maka selanjutnya kita akan mempelajari faktor yang mempengaruhi demand (permintaan) yang diantaranya sebagai berikut:

Harga

Permintaan konsumen sendiri akan selalu bergantung pada harga suatu barang tersebut. Di sini konsumen tersebut akan cenderung membatasi untuk bisa membeli suatu barang jika harganya menjadi sangat mahal.

Jika hal ini akan berlangsung lama, maka bukan tidak mungkin lagi bila konsumen tersebut akan lebih memilih pada barang pengganti yang harganya lebih murah daripada barang awal.

Daya Beli Konsumen

Faktor selanjutnya yang akan mempengaruhi demand adalah daya beli milik konsumen. Tingkat pendapatan masyarakat sendiri juga akan menentukan nilai daya belinya. Jadi, jika semakin tinggi dari tingkat pendapatannya tersebut, maka akan semakin banyak pula untuk permintaan barang konsumsinya.

Selera Konsumen

Selanjutnya terdapat juga faktor selera konsumen yang bisa mempengaruhi faktor demand pada suatu barang. Ada kalanya konsumen akan mengubah seleranya seiring dengan naiknya dari pendapatan mereka.

Mereka yang pendapatannya tinggi tersebut akan lebih membeli sebuah barang dengan kualitas lebih baik daripada yang biasanya telah dibelinya. Ini akan sangat mempengaruhi dari permintaan suatu barang pada pasaran.

Jumlah Konsumen

Meningkatnya suatu jumlah dari permintaan barang tidak akan berhubungan secara langsung dengan bertambahnya dari jumlah penduduk. Tapi secara tidak langsung ini akan saling mempengaruhi dikarenakan dengan bertambahnya dari jumlah penduduk maka kebutuhan akan suatu barang tersebut juga akan menjadi bertambah.

Hal ini nantinya bisa meningkatkan suatu permintaan dari produk yang akan bertambah seiring dengan naiknya daya beli masyarakat.

Ekspektasi di Masa Datang

Ekspektasi masyarakat mengenai kondisi di masa yang datang bisa juga mempengaruhi dari banyaknya permintaan barang. Apalagi pada momen tertentu. Mereka akan lebih memilih untuk bisa membelinya sekarang daripada untuk membelinya di masa datang pada saat harganya menjadi semakin mahal.

Cara Menghitung Supply and Demand

Fungsi dari permintaan (demand) sendiri merupakan sebuah fungsi yang akan menunjukkan sebuah hubungan antara kuantitas barang ataupun jasa yang di minta oleh para konsumen dengan harga barang ataupun jasa tersebut. Fungsi dari permintaan ini sebenarnya akan mematuhi hukum dari permintaan, di mana pada saat harga barang yang naik, kuantitas yang diminta tersebut akan turun.

Sedangkan pada saat harga barang yang turun, kuantitas yang diminta tersebut akan naik. Hal ini akan menggambarkan bahwa harga dari barang dan juga permintaan yang diminta akan saling memiliki hubungan yang negatif. Itulah mengapa, tidak heran jika suatu fungsi dari permintaan bentuknya menjadi selalu negatif.

Untuk cara perhitungannya, kalian bisa melihat sebuah bentuk fungsi dari permintaan berikut. Berikut ini adalah bentuk fungsi permintaan: P = a - bQ Q = a - bP Dengan keterangan sebagai berikut:
  • a = konstanta
  • b = kemiringan/slope/gradient
  • P = harga barang per unit
  • Q = jumlah barang yang diminta
Fungsi dari penawaran (supply) sendiri yaitu fungsi yang akan menunjukkan suatu hubungan antara harga dari barang yang ada pada pasar dengan kuantitas dari penawaran yang ditawarkan oleh produsen. Seperti yang sudah disebutkan dalam sebuah hukum penawaran, di mana ketika harga dari barang dan jasa tersebut naik, maka kuantitas yang akan ditawarkan juga naik.

Dan ketika harga dari barang dan jasa tersebut turun, maka kuantitas yang ditawarkan juga menjadi ikut turun. Hal ini bisa menunjukkan jika penawaran dan juga harga barang yang sedang ditawarkan selalu memiliki sebuah hubungan yang positif. Itulah mengapa fungsi dari penawaran tersebut akan selalu positif. Berikut ini merupakan bentuk dari fungsi penawaran: P = a + bQ Q = a + bP dengan keterangan sebagai berikut:
  • a = konstanta
  • b = kemiringan/slope/gradient
  • P = harga barang per unit
  • Q = jumlah barang yang diminta

Sedangkan untuk persamaan fungsi permintaan dan fungsi penawaran adalah sebagi berikut.

P - P1    =   Q - Q1 P2 - P1  =   Q2 - Q1 Dengan keterangan sebagai berikut:
  • P = harga
  • P1 = harga awal
  • P2 = harga akhir
  • Q = kuantitas
  • Q1 = kuantitas awal
  • Q2 = kuantitas akhir
Sebelum lanjut pada pembahasan konsep dasar supply and demand pada forex, maka kalian bisa mencoba preliminary test untuk mengukur tingkat keahlian diri dalam melakukan trading bersama dengan GIC.

Konsep Dasar Supply And Demand pada Forex

Pada dasarnya, supply ini adalah jumlah dari barang yang telah tersedia di satu waktu pada pasar, sedangkan untuk demand sendiri adalah jumlah dari barang yang diinginkan pada satu waktu itu. Jika suatu barang telah mengalami sebuah peningkatan pada supply-nya, sedangkan untuk jumlah dari permintaannya akan tetap stabil, maka dari sisi pedagang sendiri, tidak akan terjadinya sebuah siklus dari pertukaran uang dan juga pembaharuan barang, atau dengan maksud lain, dia akan merugi dikarenakan barang yang tidak laku.

Agar tidak mengalami sebuah kerugian yang membengkak, maka pedagang akan menurunkan harga dari barang yang dijualnya agar minat para pembeli mereka bisa kembali naik. Begitu juga sebaliknya, kurangnya dari ketersediaan barang dan juga tingginya dari permintaan akan menaikkan nilai dari barang tersebut. Begitu juga dengan instrumen forex. Pada pasangan mata uang EUR/USD sendiri akan dilambangkan harga Euro terhadap Dolar AS.

Jika EUR/USD sedang mengalami penurunan pada saat ini, maka kebanyakan orang-orang bisa beranggapan bahwa USD tersebut sedang mengalami penguatan. Nyatanya, harga tersebut dapat turun dikarenakan memang memiliki ketersediaan (supply) Euro yang sedang menumpuk, sedangkan untuk permintaan (demand) dari Euro akan menurun. Dalam bahasa forexnya sendiri mungkin bisa dikatakan, bahwa trader pembeli Euro akan berkurang dan trader pembeli dari Dolar AS akan meningkat.

Strategi Supply and Demand dalam Forex

Setelah mengetahui cara perhitungan dari supply and demand tersebut, terdapat strategi yang bisa kalian terapkan ketika melakukan transaksi forex. Dalam strategi berdasarkan supply and demand sendiri terdapat dua hal yang bisa kalian jadikan dasar untuk entry ke pasar. Kedua jenis entry tersebut adalah:

Memahami Jenis Entry Breakout

Pada entry breakout, order akan dieksekusi langsung saat harga sudah berhasil tembus di suatu support atau resistance. Jenis entry ini biasanya digunakan untuk sistem trading menggunakan Channel seperti Donchian Channel, Bollinger Bands, atau Chart Pattern. Entry breakout dalam trading forex dapat membuat trader menganalisa dan mendapatkan informasi ketika harga sedang naik.

Karena itulah trader ada baiknya untuk memahami jenis entry breakout dalam bisnis trading. Trader bisa menggunakan breakout sebagai media deteksi nilai dari pergerakan hingga sampai pada taraf tertentu. Hanya saja kelemahan dari jenis entry ini sendiri adalah false breakout. False breakout sendiri, merupakan suatu kejadian yang awalnya mencerminkan penembusan harga dari support atau resistance namun kemudian gagal karena harga tidak bisa mempertahankan eksistensinya di luar support atau resistance.

Entry Pullback

Pullback merupakan cara entry setelah terjadinya breakout. Untuk entry dengan cara ini, kalian harus menunggu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam suatu posisi. Meski breakout tersebut belum bisa dipastikan sudah valid atau belum, namun dengan mengunggu sampai harga melakukan pullback, kalian akan mendapatkan harga yang lebih baik dengan resiko lebih rendah dan reward yang lebih tinggi.

Sama seperti bisnis lainnya yang mana akan selalu ada resiko kerugian atau bangkrut. Tentu hal ini juga bisa terjadi saat Anda bermain dalam dunia trading, harga dan nilai aset dapat mengalami pullback. Karena itu penting bagi trader untuk selalu menggunakan market yang konsisten serta jangan mencoba berpindah-pindah. Walaupun demikian, entry pullback tetap memiliki kelemahan.

Kelemahannya adalah trader tidak bisa mengira kapan dan sampai sejauh mana harga akan pullback. Harga kadang terus melaju setelah breakout dan para trader pullback tidak akan memperoleh bagiannya. Jika sudah mengetahui mengenai strategi supply and demand dalam forex, isi juga survey internal milik GIC sehingga platform kami pun bisa semakin pengalami peningkatan dari survey tersebut.

Sistem Trading Supply And Demand Pemula

Kali ini kita akan membahas satu-persatu mengenai contoh Penggunaan Supply and Demand dalam sistem trading untuk pemula. Dalam sebuah sistem trading, dibutuhkan beberapa komponen penyusun yang bersifat wajib dan tidak boleh dilanggar. Komponen tersebut adalah market filter, setup tradingserta aturan entry dan aturan exit.

Market Filter

Dalam menyaring market,tandai dulu zona keseimbangan yang ada dari time frame besar seperti 1-hari atau 1-minggu. Dari situ kita akan mendapat gambaran besar market yang akan kita masuki nanti. Kita ambil contoh EUR/USD pada time frame. Jika saat ini harga berada pada zona keseimbangan weekly-nya, selanjutnya kalian tinggal menentukan tipe trader seperti apa yang akan dipilih.

Jika kalian ingin trading swing, maka sebaiknya gunakan time frame 4-jam ke atas. Jika kalian seorang trader Intraday maka gunakan time frame 1-jam. Contohnya, jika kalian seorang trader Intraday dan akan memilih time frame 1-jam. Nantinya kalian akan melihat bagaimana harga bergerak dari satu halte ke halte lainnya.

Pergerakan ini juga terbendung oleh zone keseimbangan weekly yang ditandai dengan warna biru. Denganmarket yang sedang berkonsolidasi besar seperti ini (time frame weekly), kita dapat melakukan entry berulang-ulang dari satu halte ke halte yang lain.

Setup Trading

Kondisi setup yang kita harapkan sebisa mungkin mengikuti arah tren besar. Kondisi paling tepat adalah jika time frame besar sedang tren naik, maka kalian bisa cari setup buy. Begitu pula jika tren turun, maka disarankan untuk mencari setup sell . Namun jika dapat menemukan halte di time frame besar, kalian dapat eksekusi buy dan sell pada setiap sisi.

Aturan Entry Dan Exit

Seperti yang telah dijelaskan di atas, entry dieksekusi dengan metode breakout maupun pullback. Kalian bebas memilih salah satu dari jenis entry tersebut. Sebagai saran, kalian bisa memperhatikan contoh candle momentum sebelumnya. Breakout yang valid biasanya ditandai dengan candle momentum yang tegak dan besar.

Aturan exit dalam trading supply and demand pemula sangat simple. Stop Loss diletakkan sedikit di bawah atau di atas zona keseimbangan, sedangkan Take Profit diletakkan di zona keseimbangan selanjutnya. Penggunaan trailing stop atau pemindahan level Stop Loss pun diperbolehkan.

Dalam melakukan trading forex, pastinya kita membutuhkan platform untuk bertrading. Maka kalian bisa bergabung trading bersama GIC dengan download aplikasi GICTrade untuk mendapatkan keuntungan serta jangan lupa untuk ikuti promo menarik kami yakni Welcome Bonus 30%

Tips Menggunakan Supply Dan Demand Untuk Trading Forex

Terdapat tips yang bisa kalian terapkan ketika menggunakan supply and demand ketika melakukan trading forex. Tips tersebut adalah:
  1. Gunakan kerangka waktu yang lebih lama untuk mengidentifikasi zona supply dan demand. Dengan memperluas pandangan, trader bisa mendapatkan tampilan yang lebih baik area di mana harga telah melambung sebelumnya. Pastikan untuk menggunakan grafik yang sesuai saat mengubah antara beberapa kerangka waktu. Gambarlah bentuk persegi panjang untuk menunjukkan zona ini. Zona permintaan dan penawaran ini tidak harus muncul bersamaan - sering kali pasangan mata uang dapat mengungkapkan salah satunya.
  2. Identifikasi pergerakan kuat zona supply / demand yang potensial. Tingkat harga tertentu menawarkan nilai bagi trader bullish atau bearish. Begitu trader institusional dan bank besar melihat nilai ini, mereka akan memanfaatkannya. Akibatnya, aksi harga cenderung meningkat relatif cepat sampai nilainya berkurang atau telah direalisasikan sepenuhnya. Menyaksikan banyak contoh ini pada tingkat harga yang sama meningkatkan kemungkinan bahwa itu adalah area nilai dan oleh karena itu, zona penawaran atau permintaan.
  3. Gunakan indikator untuk konfirmasi zona support dan demand. Trader dapat menggabungkan pivot point harian atau mingguan untuk mengidentifikasi atau mengonfirmasi zona supply atau demand. Trader harus mencari level support dan resistance untuk menyamakan dengan zona supply dan demand untuk perdagangan dengan probabilitas yang lebih tinggi. Selain itu, trader dapat menggunakan level Fibonacci untuk akurasi yang lebih baik atas kemungkinan titik balik di zona supply dan demand. Tingkat 61,8% dianggap sebagai tingkat yang signifikan dan sesuai dengan zona supply yang ada.
Setelah mengetahui mengenai supply and demand secara umum dan juga penerapannya pada tarding forex, kalian juga bisa menerapkan hal ini pada trading milik kalian agar mendapatkan profit pada saat yang tepat. Selain itu, kalian juga bisa mencari informasi lainnya mengenai supply and demand ini pada berbagai sumber seperti buku, internet, maupun media lainnya. Jangan lupa juga untuk mengisi trader assessment sehingga bisa berkonsultasi dalam trading pada para ahli.