Rekonsiliasi bank adalah suatu proses untuk pencocokan saldo pada catatan dengan laporan yang dibuat bank. Tujuan aktivitas ini ialah sebagai sebuah bentuk dari pengendali internal dan mencegah penipuan. Lebih lengkapnya baca dibawah ini !

Apa Itu Rekonsiliasi Bank?

Rekonsiliasi bank merupakan sebuah proses mencocokkan saldo, dalam suatu catatan akuntansi entitas untuk akun kas dengan informasi yang sesuai pada laporan bank. Tujuan dari proses rekonsiliasi tersebut adalah untuk memastikan perbedaan antara keduanya, dan juga sekaligus untuk mencatat perubahan untuk catatan akuntansi yang sesuai.  Rekonsiliasi bank harus dikerjakan secara berkala untuk seluruh rekening bank yang ada.

Untuk memastikan bahwa catatan pada kas perusahaan akan selalu benar dan tepat. Jika tidak, kemungkinan ditemukan bahwa saldo pada kas jauh lebih rendah dari yang diharapkan atau yang ada, mengakibatkan cek terpental atau biaya cerukan. Rekonsiliasi bank juga akan mendeteksi beberapa jenis penipuan.
Jika aktivitas hanya sedikit di rekening bank, maka tidak diperlukan untuk rekonsiliasi bank secara berkala, anda harus mempertanyakan mengapa rekening tersebut ada. Mungkin akan lebih baik untuk mnutup akun dan reloksi sisa dana ke akun bank yang lebih aktif.

Dengan begitu, akan lebih mudah untuk menginvestasikan sisa dana yang ada, serta memantau status investasi untuk kedepannya.
Segera lakukanlah rekonsiliasi bank disetiap akhir bulan, ketika bank mengirimkan hasil laporan bank kepada perusahaan yang berisikan saldo kas awal, transaksi pada bulan tersbebut, dan juga saldo kas akhir. Disarankan untuk melakukan rekonsiliasi bank setiap hari, karena Dengan menyelesaikan rekonsiliasi bank setiap hari, anda dapat segera menemukan dan memperbaiki masalah. Secara khusus, rekonsiliasi harian akan menyoroti setiap debit ACH dari akun yang tidak anda  otorisasi, kemudian dapat memasang blok debit pada akun untuk mencegah debit ACH ini digunakan untuk menarik dana dari akun tanpa izin anda.

Sangat tidak mungkin bahwa saldo kas akhir perusahaan dan saldo kas akhir bank akan identik, karena mungkin terdapat beberapa pembayaran dan setoran dalam perjalanan setiap saat, serta biaya layanan bank (untuk menerima cek, mencatat setoran, dan sebagainya. sebagainya), denda (biasanya untuk cerukan), dan simpanan dana yang tidak mencukupi yang belum dicatat oleh perusahaan. Penjelasan lebih lanjut tentang rekonsiliasi akan dibahas pada jurnal rekonsiliasi bank dibawah ini.

Tujuan Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank merupakan alat pengedali internal yang cukup penting dan diperlukan dalam mencegah serta mendeteksi penipuan. Mereka juga akan membantu mengidentifikasi kesalahan dari akuntansi dan bank dengan memberikan uraian tentang perbedaan antara saldo kas catatan akuntansi dengan posisi saldo bank per laporan bank.

Mengawasi Pengelolaan Kas

Rekonsiliasi bank digunakan untuk membandingkan catatan yang kita buat dengan catatan bank, perbandingan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah ada perbedaan antara dua catatan transaksi tunai anda. Saldo akhir versi catatan kas anda  disebut sebagai saldo buku, sedangkan untuk versi bank disebut sebagai saldo bank. 

Lewat rekonsiliasi bank anda dapat meihat apakah pencatatan kas yng dilakukan sudah sesuai dan dibuat dengan teliti atau tidak.

Mengetahui Kondisi Keuangan

Sebuah hal yang lumrah jika ada perbedaan antara kedua saldo, yang harus anda lakukan ialah melacak dan menyesuaikan dengan catatan yang anda buat. Jika tidak memperhatikan perbedaan-perbedaan ini, akhirnya akan terdapat perbedaan substansial antara jumlah uang tunai yang anda asumsikan dengan jumlah yang menurut bank itu adalah jumah sebenarnya yang anda miliki dalam rekening. Hasilnya dapat berupa rekening bank yang ditarik berlebihan, cek untuk yang terpental, dan biaya cerukan. Pada beberapa kasus, bank bahkan dapat memilih untuk menutup rekening bank anda.

Mencegah Terjadinya Human Error

Walaupun menggunakan alat canggih tetapi kesalahan dari manusia tetap tidak dapat terelakkan atu biasa disebut dengan human error. Selisih yang terdapat pada pencatatan diantara bank dengan perusahaan dapat terjadi karena terdapat adanya kesalahan manusia. Melakukan sinkronisasi secara rutin pada buku kas perusahaan dengan bank akan sapat membantu andauntuk  mengantisipasi terjadinya human error lebih lanjut kedepannya. Jika terjadi kesalahan lagi maka akan dapat segera diatasi untuk mencegah terjadinya masalah yang nantinya jadi lebih rumit. Membuat Laporan Keuangan Lebih Rapi Dilakukannya rekonsiliasi bank, catatan laporan perbankan dan juga perusahaan pada periode tertentu dapat lebih rapi dan akurat. Rekonsiliasi bank juga dapat menjadi pusat kontrol atau kendali pada setiap penerimaan ataupun pembayaran untuk suatu perusahaan. Baik itu pembayaran dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk non tunai.

Komponen dalam Rekonsiliasi Bank

Perlu diketahui bahwa rekonsiliasi bank memiliki komponen-komponen tertentu. Komponen-komponen tersebut sangat penting dan jangan sampai terlewat karena jika terdapat salah satu satu saja yang terlewat, teori rekonsiliasi tidak akan dapat dditerapkan. Berikut komponen-komponen rekonsiliasi bank : 

Setoran dalam Proses (Deposit on Transit)

Deposit in Transit merupkan uang cash yang telah diterima oleh perusahaan. Akan tetapi informasinya masih belum dapat diterima oleh bank sehingga belum ada riwayat tercatat. Jika hal ini terjadi tepat di minggu ke empat pada 1 bulan, tentu saja tidak akan menjadi setoran untuk bank.  Karena uang tersebut belum tercatat dan masih menjadi miliknya perusahaan. Dinamika yang menjadi satu item yang tercatat dalam rekonsiliasi bank.

Jika kita pikir secara logika maka logikanya adalah jika pihak bank menyetorkan uang tidak tepat pada akhir bulan atau minggu ke empat, maka dari itu pihak bank akan mengalami keterlambatan pencatatan. Karena tidak mungkin proses pencatatan dilakukan jika tidak terdapat setoran yang masuk. Namun bisa juga setoran sudah masuk tepat waktu, akan tetapi laporan dari perusahaan yang terlambat. Hal inijuga tidak akan tercatat oleh bank sehingga perlu dilakukan rekonsiliasi bank.

Outstanding Check (Cek Beredar)

Komponen rekonsiliasi bank selanjutny  adalah Outstanding Check. Komponen ini dapat disebut juga dengan cek beredar. Maksudnya adalah cek yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi masih belum proses dicairkan. Jika hal ini tidak segera dilaporkan tentunya pihak bank tidak akan mencatat laporannya. Maka dari itu, wajar jika dilakukan rekonsiliasi bank jika terdapat perbedaan nominal antara catatan perusahaan dengan catatan milik bank. Walaupun sudah dicairkan selayaknya harus segera membuat laporan untuk bank. Sehingga terjadi pembhruan catatan kas terbaru terkait informasi keuangan perusahaan pada bank tersebut.

Non-Sufficient Fund Check

Non-Sufficient Fund Check merupakan komponen rekonsiliasi bank yang disebut juga dengan cek kosong. Cek ini tidak akan tercatat di bank karena saldo milik perusahaan tidak cukup untuk membayar cek yng tertera. Untuk kasus seperti ini, bank akan tetap mengizinkan pencairan dan juga mengurangi rekening perusahaan. Sedangkan untuk perusahaan sendiri akan diminta permohonan pembayaran untuk proses pencairan.

Jasa Giro

Komponen terakhir adalah jasa giro. Jasa giro adalah bunga yang sudah ditaksir oleh bank namun perusahaan belum dapat mencatat transaksi tersebut pada catatan keuangannya.

Prosedur dalam Rekonsiliasi Bank

1. Membandingkan Saldo Kas

Prosedur yang pertama pada rekonsiliasi bank adalah melakukan perhitungan dengan membandingkan saldo kas perusahaan dengan rekening bank. Membandingkan dengan menganalisis rekening koran bank yang didapatkan tiap bulannya.  Umumnya jika perusahaan membuka cek giro di Bank, lalu mendapatkan rekening koran setiap akhir bulan. Di dalamnya nanti akan berisi berbagai macam transaksi seperti setoran, cek, biaya layanan dan lainnya. Bahkan saldo kas perusahaan juga akan ada di sana. Rekening koran inilah yang akan dibandingkan dengan catatan kas perusahaan. 

2. Catat Semua Transaksi yang Dilakukan Pihak Bank

Transaksi yang masuk dan tercatat di Bank akan bersifat digital dan ‘automatic’ disesuaikan dengan yang tertera pada rekening koran. Walaupun demikian anda akan tetap dapat melacaknya dengan tetap berpedoman pada rekening koran. Oleh karena itu, catatlah semua transaksi yang muncul pada rekening koran dan pada buku kas di bab yang berbeda. Lalu setelah itu ditindaklanjuti jika dalam perbandingannya terdapat perbedaan yang mencolok.

3. Mengecek Transaksi yang Masih dalam Proses

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sangat sulit terjadi kecocokan catatan keuangan diantara bank dengan kas perusahaan. Masalah yang terjadi dapat bermacam-macam, seperti keterlambatan laporan setoran ataupun karena terdapat cek edaran.  Sebenarnya bukan tidak tercatat namun masih dalam tahap pencatatan. Oleh krena itu, untuk pihak perusahaan harus melakukan penelusuran terkait hal tersebut. Caranya adalah dengan menghubungi pihak-pihak terkait untuk bertanya hal-hal seputar kejelasannya. Umumnya akan diketahui penyebab mengapa terdapt selisih nominal diantara catatan bank dengan perusahaan. Dari hal hal tersebut nantinya akan muncul penyesuaian-penyesuaian.

4. Hitung Selisih Saldo dalam Lembar Kerja

Prosedur yang selanjutnya yaitu hitung selisih saldo dalam lembar kerja. Tahap ini adalah proses dan hasil penghitungan yang dapat dicatat pada lembar kerja tersebut. Perlu diingat bahaw pastikan nominal dari hasil penghitungan menjelaskan detail tentang selisih yang sebenarnya terjadi. Sehingga akan ada solusi terkait masalah tidak sinkron data paa catatan tersebut.  Jika hal ini memang berhasil dilakukan, artinya rekonsiliasi bank sudah rampung dan finish. Jikalau masih ada dan terjadi selisih yang membuat ragu, maka harus dilakukan akumulasi atau perhitungan ulang dengan lebih teliti dan detail. Oleh krena itu, pada prosedur ini data-data keuangan harus valid karena menjadi faktor paling berpengaruh.

5. Lakukan Pelacakan dan Cek Kembali

Prosedur yang terakhir merupkan penelusuran lebih lanjut dan pengecekan ulang. Pengecekan terutama pada yang dianggap janggal atau semacamnya.

Kesimpulan

Rekonsiliasi Bank merupakan salah satu hal yang cukup penting didalam urusan keuangan perusahaan. Rekonsiliasi bank adalah cara untuk meyakinkan saldo akun kas di buku besar perusahaan sudah lengkap dan akurasinya tepat dengan akun rekening di bank. Apabila terdapat perbedaan pada cek dengan kesalahan perusahaan, maka akan dilakukan penyesuaian yang tercantum pada rekonsiliasi bank.

Perbedaan saldo tersebut bisa dikarenakan jasa giro, piutang wesel, deposit on transit, cek kosong dan cek beredar. Setelah membaca tentang apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank semoga bisa membantu anda dalam memahami apa itu rekonsiliasi bank lebih dalam lagi. Itulah penjelasan tentang rekonsiliasi bank, anda dapat membaca juga artikel GIC lainnya untuk mendapatkan ilmu lebih, seperti penjelasan Kursus Trading, hanya di Jurnal GIC. Pastikan, unduh GIC Mobile Apps di Google Play Store juga Apple App Store. Daftar disini untuk trading sekarang !!!