Apakah indeks adalah saham itu sendiri atau berbeda dari saham? Jawabannya jelas berbeda. Indeks adalah ukuran yang disajikan dalam bentuk statistik dengan sajian informasi berupa perubahan gerak harga dari sekumpulan saham. Membaca pergerakan indeks berarti membaca pergerakan pasar pada umumnya.

Nilai-nilai indeks ini akan dipengaruhi oleh harga saham-saham yang tercantum dalam portofolio indeks tersebut, lengkap juga dengan bobot setiap sahamnya. Semakin banyak saham yang beredar, maka akan semakin besar pula nilai serta bobotnya.

Inilah yang kemudian mempengaruhi pergerakan indeks. Dalam dunia saham sendiri terdapat banyak jenis indeks yang merujuk pada indeks yang bergerak secara spesifik. Berikut beberapa jenis indeks dalam saham yang perlu Anda ketahui.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG ini adalah indeks utama yang digunakan sebagai indikator pergerakan semua saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Khusus untuk IHSG, pergerakannya dipengaruhi oleh saham yang memiliki kapitalisasi besar. Karena besaran saham yang tinggi ini, saham berkapitalisasi besar sering juga disebut index mover atau saham penggerak indeks. Index mover ini beberapa di antaranya seperti ASII, AALI, BBRI, BBCA, BMRI, GGRM, HMSP, SMGR, dan UNVR.

Sekalipun menjadi indikator pergerakan semua saham yang terdaftar di BEI, namun perlu diketahui bahwa saat IHSG sedang naik, tidak selalu berarti saham juga naik. Berlaku juga hal sebaliknya, ketika IHSG turun, tidak berarti semua saham sedang turun. Masih terdapat saham dengan kapitalisasi kecil yang bergerak berlawanan dengan gerak IHSG.

Indeks Saham Papan Utama & Indeks Papan Pengembangan

BEI telah membagi dua kelompok besar emiten berdasarkan ukuran. Pertama, kelompok Indeks Saham Papan Utama dan yang kedua adalah Indeks Papan Pengembangan. Kedua kelompok ini dibuat untuk memberikan investor pandangan atas pergerakan indeks masing-masing. Indeks Saham Papan Utama adalah indeks untuk emiten dengan ukuran besar dan riwayat kinerja yang baik.

Lalu sebaliknya, Indeks Papan Pengembangan memuat emiten yang belum memenuhi kualifikasi pencatatan di kelompok pertama. Belum memenuhi kualifikasi yang dimaksudkan di sini adalah kondisi dimana emiten tersebut sebenarnya sudah memiliki prospek yang bagus. Namun, pada kenyataannya dan kondisi terkininya belum menghasilkan banyak keuntungan.

Indeks Sektoral

Berikutnya adalah indeks sektoral yang mengindikasi pergerakan sekumpulan saham dari sektor-sektor tertentu. Sektor-sektor ini sudah dibagi seperti sektor agrikultur, industri, properti, pertambangan, finance, perdagangan, jasa, dan seterusnya.

Jika Anda tertarik berinvestasi atau melakukan trading, memahami indeks sektoral juga jadi hal penting untuk dilakukan. Memasukkan indeks sektoral sebagai pertimbangan bisa membantu Anda memprediksi kerugian atau risiko yang mungkin dihadapi ke depannya.

Indeks LQ45

Indeks yang dipakai sebagai indikator gerakan 45 saham yang telah dipilih berdasarkan tingkat likuiditas, kapitalisasi, serta frekuensi transaksi yang terbesar di BEI ini adalah Indeks LQ45. Saham-saham yang masuk dalam daftar indeks LQ45 ini akan ditinjau kembali setiap enam bulan sekali dan harus sudah tercatat di BEI minimal tiga bulan sebelumnya. Syarat lainnya adalah saham yang masuk daftar indeks LQ45 ini sudah harus masuk ke 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler selama setahun terakhir.

Jakarta Islamic Index (JII)

JII ini berguna bagi para investor yang hendak melakukan investasi saham dengan prinsip-prinsip syariah. JII sendiri terdiri atas 30 saham yang bergerak di bidang industri yang secara praktikal sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Dengan kata lain saham-saham di sini adalah saham halal karena operasional emiten yang tidak mengandung unsur riba, yang berarti perolehan modal emiten tidak berasal dari utang.

Adanya JII ini dapat membantu Anda menjadikannya sebagai tolok ukur saat akan melakukan analisa serta penilaian terhadap kinerja portofolio saham-saham syariah. Dengan sistem syariah, saham-saham ini tidak terbebani bunga hutang, struktur modalnya sehat, dan lebih halal dari pandangan syariah.

Indeks KOMPAS100

Tercatat juga di BEI, Indeks KOMPAS100 ini terdiri dari 100 saham yang mewakili 70-80% total nilai kapitalisasi seluruh saham di bursa. Indeks KOMPAS100 dapat memberikan proyeksi arah gerakan indeks. Manfaat lainnya dari indeks ini adalah dapat membantu para investor untuk mengelola dana yang berbasis saham.

Indeks Bisnis-27

Indeks yang berikutnya adalah Indeks Bisnis-27 yang dirilis oleh BEI pada 2009 sebagai bentuk kerjasama dengan Bisnis Indonesia. Saham-saham yang masuk di dalam indeks ini memiliki likuiditas tinggi dan dipilih berdasarkan kinerja fundamental serta teknikalnya.

Beberapa contohnya adalah saham yang memiliki laba usaha, laba bersih, serta Return on Asset (ROA), DER, dan Return on Equity (ROE) yang baik. Termasuk juga nilai, volume, frekuensi transaksi, serta kapitalisasi saham yang ikut dipertimbangkan.

Indeks PEFINDO25

Juga terbentuk sebagai hasil kerjasama antara BEI dan PEFINDO25, indeks harga saham ini terdiri dari berbagai emiten perusahaan kecil dan menengah yang dipilih secara khusus. Pertimbangannya adalah kinerja keuangan serta likuiditas perusahaan tersebut. Indeks PEFINDO25 ini menampilkan acuan yang menunjukkan kinerja saham perusahaan kecil.

Tujuannya untuk menyediakan pedoman investasi bagi para calon pemodal di sana. Dengan tahapan seleksi saham emiten yang cukup panjang, persaingannya juga cukup ketat di antara perusahaan kecil untuk menjadi 25 saham terbaik.

Indeks SRi-KEHATI

Pada tahun 2009, BEI melakukan kerjasama lain dengan Yayasan KEHATI yang kemudian berbuah indeks SRI-KEHATI. Tujuan dari indeks ini adalah agar tersedia informasi tambahan bagi para investor perihal perusahaan yang dapat menguntungkan secara ekonomi namun di saat yang bersamaan juga dapat menjamin kualitas kelestarian lingkungan hidup saat menjalankan operasional bisnisnya.

Terdapat tiga tahap yang diterapkan untuk memilih 25 saham usaha yang menjamin kedua kualitas utama di atas. Pertama, akan dilakukan seleksi dari segi bisnis intinya. Pihak KEHATI sendiri yang akan menilai apakah bisnis tersebut bebas dari elemen-elemen yang berpotensi merusak lingkungan hidup, seperti pestisida, tembakau, nuklir, alkohol, atau organisme dengan rekayasa genetik. Tahap berikutnya adalah seleksi aspek finansial emiten, lalu pengecekan aspek fundamental perusahaan tersebut.

Itu dia beberapa jenis-jenis indeks dalam saham yang perlu Anda ketahui. Dari sini dapat diambil kesimpulan singkat bahwasanya indeks adalah alat ukur yang memiliki banyak fungsi dan dapat dikembangkan sesuai dengan agenda dari kelompok tertentu atau pasar itu sendiri. Ini terbukti dari beberapa istilah atau jenis indeks yang merupakan hasil kerjasama dengan BEI untuk menyajikan sajian data statistik yang lebih memadai bagi ekosistem di pasar saham.

Terutama bagi Anda yang masih terbilang pemula dalam dunia saham, beberapa macam indeks ini wajib untuk Anda diketahui. Hal ini agar Anda tidak merasa hilang arah saat sedang membaca artikel atau buku tentang saham, termasuk sedang berdiskusi untuk menambah pengetahuan Anda seputar dunia saham itu sendiri.

Kunjungi GIC Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar dunia trading. Anda juga bisa bergabung bersama kami di dalam Telegram Community GIC Trade dan Telegram Channel GIC Trade. Jangan lupa check akun Youtube GIC Indonesia yang penuh dengan banyak informasi, serta follow akun Instagram Kami untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai webinar menarik yang bisa Anda ikuti.