Apa Itu Koefisien Gini ?
Koefisien Gini adalah indeks Gini yang memiliki fungsi dalam mengukur distribusi pendapatan seluruh populasi. Diperkenalkan pertama kali oleh ahli statistik Italia, Corrado Gini pada tahun 1912. Manfaat koefisien Gini adalah sebagai pengukur ketimpangan ekonomi, yang juga berfungsi dalam mengukur distribusi kekayaan di suatu populasi di negara atau dunia.Kurva Lorenz : Pengertian, Koefisien Gini dan Gini di Indonesia
Skala Koefisien Gini berkisar antara 0 (atau 0%) hingga 1 (atau 100%), Dimana skala 0 untuk mewakili persamaan sempurna, sedangkan 1 mewakili ketidaksetaraan sempurna. Nilai yang lebih besar daripada skala 1 secara teori dimungkinkan karena pendapatan tersebut adalah negatif.Mengenal Indeks Gini
[caption id="attachment_23220" align="aligncenter" width="1024"]
Isi Pernyataan Kebijakan Moneter Bank Jepang 2022
Sebuah negara yang dominan penduduknya memiliki pendapatan dengan tingkat setara akan memiliki koefisien Gini skala pendapatan 0. Sebaliknya, jika negara yang mana penduduknya memiliki pendapatan tinggi, sedangkan beberapa orang tidak memperoleh apa-apa, makan memiliki koefisien Gini 1. Analisa yang sama juga diterapkan pada perhitungan distribusi kekayaan, namun dalam hal ini karena perhitungan kekayaan lebih sulit untuk diukur daripada perhitungan pendapatan, indeks Gini biasanya akan merujuk pada pendapatan dan hanya muncul sebagai indeks Gini, tanpa menentukan bahwa mereka merujuk pada pendapatan. Sebagai informasi, indeks Gini perhitungan kekayaan jauh lebih tinggi daripada indeks pendapatan.Indeks Harga Saham, dari Fungsi Hingga Keuntungan
Pada negara-negara dominan kaya, indeks Gini mengukur pendapatan bersih daripada kekayaan nya. Sehingga, sebagian besar kekayaan suatu negara masih dapat terkonsentrasi di tangan sejumlah kecil orang meskipun distribusi pendapatannya relatif sama. Koefisien Gini penting untuk menganalisa suatu distribusi bagi pendapatan maupun kekayaan untuk suatu negara atau wilayah tertentu, namun, koefisien Gini tidak boleh disalah artikan sebagai pengukuran pendapatan atau kekayaan mutlak.Saham Asia Melemah karena Fed, BoE Memicu Ketidakpastian Sebelum Data CPI AS
Negara yang memiliki penghasilan lebih tinggi dengan negara yang memiliki penghasilan rendah memiliki tingkat indeks Gini yang setara, asalkan pendapatan tersebut didistribusikan secara serupa di masing-masing negara. Misalnya sebagai contoh, Turki dan Amerika sama-sama memiliki tingkat indeks Gini sekitar 0,39 dan 0,40, menurut data OECD, meskipun data PDB per orang nya di negara Turki jauh lebih rendah.Skala Koefisien Gini
Nilai Indeks Gini | Distribusi Pendapatan |
< 0,40 | Tingkat ketidakseimbangan/ketidakmerataan |
0,40 – 0,50 | Tingkat ketidakseimbangan sedang (menengah) |
> 0,50 | Tingkat ketidakseimbangan tinggi |
Prinsip Koefisien Gini
Indeks Gini merupakan salah satu alat untuk mengukur ketimpangan ekonomi yang paling banyak digunakan karena sejalan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :- Anonim
- Skala kemandirian
- Kemandirian penduduk
- Prinsip transfer
Koefisien Gini dan Kurva Lorenz
Indeks Saham Dunia S&P 500, Nasdaq, Dow Bersaing Untuk Naik Level
[caption id="attachment_23216" align="aligncenter" width="701"]
Kelemahan Koefisien Gini
Dibalik keuntungan seperti universalitas dan skalabilitas, koefisien Gini masih memiliki beberapa keterbatasan, Yakni :- Bias sampel
- Ketidakakuratan data
- Koefisien Sama tapi distribusi pendapatan berbeda
- Tidak mencerminkan perubahan struktural
Negara Apa Yang Memiliki Indeks Gini Tertinggi ?
Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari situs Investopedia.com, negara yang dengan indek Gini tertinggi di dunia adalah Afrika Selatan. Afrika Selatang memiliki indeks Gini sebesar 63,0. Alasannya adalah berdasarkan tinjauan populasi dan ketidaksetaraan besar kategori diskriminasi sosial, gender, geografis, dan juga pengaruh karena laki-laki kulit putih dan pekerja perkotaan Afrika Selatan yang mendapatkan penghasilan jauh lebih baik daripada orang lokal.Koefisien Gini Indonesia
Data indeks Gini negara Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS). Tercatat bahwa koefisien Gini Indonesia 2022 adalah :- Pada Maret 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran Indonesia adalah sebesar 0,384. Angka tersebut meningkat sebesar 0,003 dibandingkan dengan data rasio Gini sebelumnya pada Maret 2021, sebesar 0,384.
- Indeks Gini wilayah perkotaan bulan Maret 2022 naik sebesar 0,403, naik dibandingkan dengan indeks sebelumnya yang hanya 0,041 pada Maret 2021
- Indeks Gini wilayah pedesaan bulan Maret 2022 naik sebesar 0,314, tetap stabil sejak September 2021, sempat turun jika dibandingkan dengan indeks Gini bulan Maret 2021, sebesar 0,315.
