Dalam dunia trading baik itu forex, saham mauapun emas sering kita mendengar banyaknya para trader mengalami kerugian saat melakukan trading. Hampir semua trader pernah mengalami kerugian beruntun yang menyebabkan panik, stress bahkan frustasi. Di market trading forex maupun saham, kerugian beruntun bisa terjadi setiap saat dan tidak dapat di duga/dihindari.

Banyak trader yang bertindak emosional setelah mengalami kerugian beruntun sehingga semakin memperbesar kerugian dan bisa berakibat fatal. Bagaimana kita seharusnya menyikapi kerugian beruntun dan bangkit lagi? Berikut penjelasnnya:

Kenali Jenis-Jenis Kerugian

Hal pertama yang harus trader lakukan untuk bangkit dari kerugian beruntun adalah mengetahui jenis kerugian yang di alami. Pada dasarnya ada 2 jenis kerugian yaitu : Jenis kerugian normal (kerugian karena pergerakan market) dan jenis kerugian akibat pengaruh emosi atau kerugian emosional.

Kerugian normal adalah jenis kerugian yang secara statistik memang harus terjadi. Dalam hal ini pada setiap sistem trading selalu ada lossing rate atau persentase kerugian setelah sekian kali trade meskipun anda konsisten dan disiplin mengikuti rencana trading. Hal itu disebabkan karena tidak ada sistem trading yang winning rate atau persentase profitnya 100%.

Misalkan jika setelah diuji system trading ternyata persentase profitnya 60% maka persentase kerugiannya adalah 40%, dan jika trader menggunakan sistem trading tersebut maka kemungkinan mengalami loss setelah sekian kali trade adalah 40%. Misal setelah 100x trade kemungkinan trader akan mengalami kerugian sebanyak 40x, bisa kerugian yang sekali-kali atau kerugian beruntun, dan itu adalah kerugian normal yang secara statistik harus terjadi.

Kerugian emosional biasanya disebabkan oleh over trading karena serakah (greedy), euforia setelah profit besar atau rasa ingin `balas dendam` setelah kerugian beruntun. Euforia setelah profit membuat kita terlalu percaya diri atau over confidence sementara kerugian besar atau beruntun bisa membuat kita emosional dan entry berkali-kali untuk menebus kerugian yang telah kita alami.

Disamping itu tindakan intervensi pada posisi yang telah kita buka sesuai rencana juga bisa menyebabkan kerugian, misal menggeser level stop loss karena takut tersentuh atau langsung cut loss secara manual sebelum menyentuh level stop loss.

Faktor emosi sering sangat mempengaruhi cara trading dan relatif sulit untuk dikendalikan terutama bagi trader pemula. Oleh karenanya kita harus membuat rencana trading berdasarkan sistem yang telah teruji dan dilaksanakan dengan benar dan sabar tanpa keterlibatan emosi.

Dengan demikian kita bisa terhindar dari kebiasaan over trading dan intervensi posisi. Kerugian yang disebabkan oleh trade yang diluar rencana trading pasti kerugian akibat pengaruh emosi, dan kita harus bisa menghindari kerugian emosional atau kerugian yang tidak normal ini.

Jalankan Trading Plan

Hal selanjutnya untuk bisa bangkit dari kerugian beruntun adalah mengetahui bahwa sekali loss atau bahkan loss yang beruntun tidak signifikan bagi kinerja trading dalam jangka panjang. Selama loss tersebut normal dimana kita trading sesuai dengan rencana yang dibuat berdasarkan sistem trading yang telah teruji.

Mungkin saja trader mengalami kerugian sekian kali secara beruntun tetapi bukan berarti kita harus panik atau frustasi yang bisa menjurus pada tindakan emosional dan mengakibatkan melakukan trading diluar rencana. Tetap berpegang pada sistem trading dan disiplin menjalankan rencana yang telah dibuat, kita akan melihat hasilnya seiring dengan bertambahnya jumlah trade yang dilakukan.

Kelola Emosi

Jika trader jatuh ke dalam jebakan emosi negatif akibat kerugian normal yang beruntun maka hal tersebut tidak akan membantu memperbaiki keadaan, bahkan hasil tradingnya bisa lebih buruk jika trader bertindak emosional. Trading forex memang menjanjikan keuntungan yang tidak terbatas, tetapi juga kerugian yang tak terbayangkan (high risk high return).

Inilah alasannya kenapa banyak trader yang dengan cepat bisa terjebak dan dikuasai oleh emosinya. Dalam hal apapun reaksi yang hanya didasarkan pada emosi yang negatif akan cenderung berbahaya, apa lagi dalam trading. Emosi memang tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa dikendalikan.

Ingat bahwa sukses trading diukur setelah banyaknya trade dan dalam periode waktu tertentu, bisa sekian bulan atau bahkan tahun, bukan hasil trading sehari atau seminggu. Jika sebelumnya trader cenderung emosional, sekarang kita harus konsisten pada sistem trading yang telah teruji dan disiplin dalam menjalankan rencana trading serta bisa menerima kerugian normal yang secara statistik memang harus terjadi. Kerugian normal adalah bagian dari permainan. (risk and money management).

Quote : Untuk bisa bangkit dari kerugian yang beruntun trader harus melakukan evaluasi trading secara berkala. dengan begitu trader bisa mengetahui kesalahan dan kekurangan trading sehingga bisa melengkapi kekurangan dan memperbaiki kesalahan saat trading. dengan begitu trading yang dilakukan bisa lebih baik dan menghasilkan profit konsisten.

Kunjungi GIC Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar dunia trading. Anda juga bisa bergabung bersama kami di dalam Telegram Community GIC Trade dan Telegram Channel GIC Trade. Jangan lupa check akun Youtube GIC Indonesia yang penuh dengan banyak informasi, serta follow akun Instagram Kami untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai webinar menarik yang bisa Anda ikuti.

HAPPY TRADING & SALAM PROFIT KONSISTEN