Sebelum kamu mengetahui lebih dalam mengenai contoh soal kurva lorenz untuk tambahan ilmu, tentunya kamu harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dasar dari kurva Lorenz. pada artikel kali ini, kami akan memberikan informasi kepada kamu mengenai apa itu kurva Lorenz, mulai dari pengertian hingga kekurangan dan kelebihan dari penggunaan kurva Lorenz dalam koefisien Gini.

Pengertian Kurva Lorenz

Kurva Lorenz : Pengertian, Koefisien Gini dan Gini di Indonesia

Kurva Lorenz pertama kali dikembangkan pada tahun 1905 oleh ahli ekonomi asal AS bernama Max Lorenz. Kurva Lorenz adalah gambaran grafis dari kesenjangan ekonomi berdasarkan kesenjangan pendapatan dan kekayaan. Grafik terdiri dari bagan yang berfungsi untuk menghitung persentil populasi pada sumbu horizontal berdasarkan pendapatan atau kekayaan, sedangkan sumbu vertikal berfungsi untuk memplot pendapatan dan kekayaan secara kumulatif.

Mengenal Koefisien Gini, Fungsi & Kelemahannya 

kurva lorenz 

Memahami Konsep Kurva lorenz

Dalam praktik. kurva Lorenz biasanya digunakan secara matematis dimana rangkaian pengamatan pendapatan atau kekayaan tidak lengkap. Garis diagonal lurus pada kurva Lorenz sering ditandai dengan kemiringan 1, yang berarti kemiringan tersebut mewakili kesetaraan distribusi pendapatan dan kekayaan. Walaupun kurva ini sering digunakan untuk menunjukkan tingkat kesenjangan ekonomi suatu negara, kurva ini juga dapat digunakan sebagai distribusi yang tidak merata di segala sistem apapun. Dalam ilmu ekonomi, kurva Lorenz juga digunakan untuk menunjukkan tingkat kesenjangan distribusi kekayaan hingga pendapatan. 

Komponen Dalam Kurva Lorenz

Sebagai contoh, Fed AS telah mengumpulkan data statistik kekayaan bersih dari negara mereka, kemudian digambarkan secara grafis mengenai ketidaksetaraan distribusi kekayaan. Menurut Fed, data dasar tercatat terdapar 50% rumah tangga AS hanya memiliki sekitar 1,5% harta kekayaan dari seluruh rumah tangga.  Ada beberapa komponen yang penting untuk kamu pahami ketika menganalisa dengan menggunakan kurva Lorenz, adalah sebagai berikut : 
  • Sumbu x dilambangkan sebagai persentil
  • Sumbu y dilambangkan untuk persentase kumulatif
  • Garis kesetaraan biasanya ditunjukkan oleh garis dengan kemiringan 45 derajat

Kelemahan : 

Karena kiurva Lorenz melibatkan penyesuaian antara fungsi lanjutan ke kumpulan data yang belum lengkap, maka tidak ada jaminan bahwa nilai sepanjang kurva adalah akurat. Hal ini juga karena kemungkinan terdapat data yang terlalu mahal atau membutuhkan terlalu banyak sumber daya untuk mengumpulkan poin yang cukup untuk dapat mengisi segala celah. Kelemahan kurva Lorenz Lainnya : 
  • Data yang ada kemungkinan tidak mencerminkan keseluruhan populasi dengan akurat, maka dari itu kurva Lorenz juga bisa terjadi kesalahan
  • Kurva mungkin memerlukan kumpulan data yang lengkap untuk mengisi keseluruhan data kurva
  • Membutuhkan estimasi waktu untuk menyimpulkan persiapan kurva yang akan dibuat

Kelebihan : 

  • Visual yang mudah dipahami untuk menghitung kesenjangan antar populasi
  • Digunakan juga untuk membantu menghitung koefisien Gini
  • Membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan dan menghitung pajak berdasarkan distribusi pendapatan
  • Mempertahankan anonim setiap individu yang disurvei
  • Bisa menunjukkan bagaimana perubahan kurva dari waktu ke waktu

Bagaimana Cara Hitung Kurva Lorenz ? 

Setelah data dikumpulkan, kurva Lorenz kemudian dipasang untuk dipresentasikan kumpulan data nya. Karena setiap kumpulan informasi pasti berbeda, maka tidak ada rumus untuk kurva universal tunggal, dan juga persamaan nonlinier seringkali terlihat perbedaan nya. 

10 Aplikasi Investasi Terbaik di Indonesia dan Terpercaya OJK

Contoh Soal Kurva Lorenz 

Gambar Kurva lorenz di atas ini menunjukkan bahwa kurva telah disesuaikan dengan data yang menggambarkan pendapatan negara Brazil pada tahun 2020 lalu. Kumpulan pada data tersebut dilakukan perbandingan dengan garis diagonal lurus seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa garis tersebut merujuk pada kesetaraan.  Pada persentil pendapatan yang ke-55, nilai kurva mencapai 22,39 poin persen, hal ini berarti bahwa kurva Lorenz menyimpulkan bahwa sekitar 55% masyaratak ekonomi bawah memperoleh setidaknya 22,39% dari total distribusi pendapatan negara. Jika masyarakat Brazil yang ekonomi nya setara, maka 55% terbawah akan mendapat 55% jumlah.

Dapatkan Iphone 14 Pro Max Tanpa Ribet! Hanya Disini! 

contoh soal kurva lorenz

Selanjutnya, dapat kita lihat bahwa persentil ke-99 setara dengan 89,32 poin persen pendapatan kumulatif. Hal ini berarti bahwa ada 1% teratas mengambil sekitar 11,68% dari keseluruhan pendapatan negara Brazil. Untuk mencari koefisien Gini, tinggal dikurangi saja luas di bawah kurva Lorenz (sekitar 0,25) dari luas garis bawah persamaan kesetaraan (sekitar 0,5). Setelah itu, bagi hasilnya dengan luas di bawah garis persamaan yang menghasilkan koefisien Gini sekitar 0,5 atau dalam persen menjadi 50%. Menurut World Bank, didapatkan kesimpulan bahwa koefisien Gini negara Brazil pada tahun 2020 adalah sekitar 48,9.

Isi Pernyataan Kebijakan Moneter Bank Jepang 2022

Analisa Saham: Pengertian, Jenis, hingga Aplikasi

Diatas merupakan informasi harian mengenai kurva Lorenz dan contoh soalnya. Update terus informasi terbaru lainnya melalui jurnal GIC yang akan diumumkan setiap harinya. Anda juga tentunya bisa melakukan trading di aplikasi GICTrade dengan fitur terbarunya, akun ECN, nikmati keunggulan fitur terbaru dengan spread terendah dimulai dari 0! Nikmati promo welcome bonus 30% untuk memperkuat ketahanan dana Anda saat melakukan trading forex di GICTrade! 

Cuan Maksimal Dengan Menggunakan Akun Ini!